Bunga

197 133 65
                                    

ABSEN DULU KALIAN DARI MANA AJA?

PASTI KALIAN BACANYA SAMBIL REBAHAN KAN? WKWKWKWKW

ADA YANG MASIH SIDER? AWAS AJA YA LIAT APA YANG AKAN TERJADI! JANGAN MACAM-MACAM DUA RIUS INI!

HAPPY READING🖤

Tasya berjalan menuju kelas, ia melihat semua siswa berlomba-lomba ke depan pagar. Tasya heran ia mengernryitkan dahinya, ada apa yang terjadi?

"Eh, itu kenapa pada keluar semua?" tanya Tasya pada salah satu siswa yang sedang berlari.

Siswa itu menghentikan larinya. "Katanya ada siswa yang mau di tembak." ujar siswa itu kembali berlari.

Tasya hanya mengangguk-angguk kepalanya ia kembali melangkah menuju kelas, tasya tak tertarik dengan hal begituan namun, tiba-tiba dari arah berlawanan Nata berlari menghampirinya terlihat gadis itu ngos-ngosan.

"Tasya itu," ucap Nata mengatur napasnya.

"Itu apa?" balas Tasya tak mengerti.

"Itu Kak Satria sudah di depan mau nembak lo." jawab Nata dengan satu tarikan nafas.

"WHAT?"

"JADI SISWA ITU GUE?"

Tasya kaget ia tak percaya dengan pengakuan Nata.

"Iya, ayo sekarang kita ke depan samperin Kak Satria!"

Nata menarik tangan Tasya tapi gadis itu menghempaskan tangan Nata kasar.

"Gue nggak mau!" tolak Tasya.

Tiba-tiba terdengar suara yang mengema dari arah depan sekolah Tasya dan Nata terdiam mendengar itu.

"BUAT ORANG SPESIAL GUE DI MANA PUN SEKARANG LO BERADA DENGAR SUARA INI GUE MOHON KE SINI SAMPERIN GUE!"

"GUE NGGAK MAU LAGI KEHILANGAN LO! GUE MAU NUNGKAPIN SEMUA PERASAAN GUE!"

"Tasya ayo!" ucap Nata.

"Sekarang lo sudah di panggil tuh." sambung Nata.

Tasya menggeleng kuat.

"Gue nggak mau, lo aja!"

"Dih, kok gue orang lo yang di tembak."

"Gue sudah nggak suka, buat apa juga gue ke sana?"

Nata berdecak kesal mendengar ucapan Tasya.

"Iya gue tau, tapi samperin dulu Kak Satria!"

"Nggak!" jawab Tasya dingin berjalan menuju kelasnya.

"NATASYA LO DENGAR GUE KAN KE SINI SEKARANG! ATAU GUE SAMPERIN!"

Tasya kembali terdiam saat mendengar suara Satria, Nata langsung melangkah ke arah Tasya.

"Tuh kan gue bilang apa, ayo!"

Nata kembali menarik tangan Tasya namun, gadis itu tetap diam pada tempatnya.

"Gue nggak bisa ke sana Nata!"

"Gue sudah nggak suka lagi sama Kak Satria."

"Gue maunya Randy yang nembak bukan dia!"

"Kalau gue ke sana artinya gue nerima dia kan?"

Nata menggeleng cepat, gemes melihat sahabatnya yang sangat bucin tingkat dewa.

"Jangan buat dia malu! Setidaknya Kak Satria pernah lo suka, samperin sekarang!"

"Tolak kalau lo mau tolak!"

Happy To Love You (Segera terbit)Where stories live. Discover now