Cemburu

258 164 114
                                    

AWAS SIDER JOMBLO ABADI! NGGAK TANGGUNG-TANGGUNG AMIINNYA.

HAPPY READING 🖤

Dua Minggu kemudian...

Semenjak Randy memberinya kesempatan, Tasya gadis itu semakin gencar mendekati Randy untuk mendapatkan hatinya. Selama dua minggu juga, Tasya selalu bangun pagi demi membuatkan bekal untuk Randy, membuatkan sebotol susu, dan tak lupa memberinya snack Upin-Ipin kesukaannya namun, sama sekali belum ada tanda-tanda dari Randy cowok itu menyukainya. Walaupun Randy tak pernah menolak semua yang di berikan oleh Tasya.

Di satu sisi, selama dua minggu ini, memang cowok itu tak pernah menolak pemberian Tasya, apalagi dirinya sudah memberi kesempatan untuk Tasya, membuka hatinya kepada gadis itu. Meskipun hatinya sama sekali belum mempunyai rasa.

Randy selalu beranggapan, tak ada salahnya untuk memberi kesempatan pada seseorang. Karena banyak hal yang tak bisa di paksakan, tapi layak di beri kesempatan.

Saat ini Randy, Darul, dan Rasya sedang berada di lapangan. Mereka menunggu giliran untuk bertanding lomba. SMA Kencana yang di nobatkan menjadi tuan rumah dalam rangka memperingati hari pendidikan. Banyak siswa-siswi dari sekolah lain yang sudah memenuhi lapangan. Mulai dari SMA Atira, SMA Rajawali, SMA Sriawan dan beberapa sekolah SMA lainnya.

"Cewek dari sekolah lain pada bening-bening, beda sama sekolah kita burikan, apalagi dari SMA Atira!"

Darul memandang para kaum hawa yang berkeliaran di lapangan, sesekali cowok itu juga menggoda para gadis-gadis yang berlalu di depannya.

Rasya menganggukkan kepalanya,

"Lo benar, Tasya dan Nata juga kan jebolan SMA Atira, dulu mereka satu server." balas Rasya memandang ke sekeliling lapangan.

"Eh, itukan si Satria, kapten basket SMA Atira, dia duduk bareng Tasya!" tunjuk Darul dengan dagunya.

Di sana Tasya dan Satria sedang duduk bersama. Gadis itu memberi air kepada Satria mereka terlihat tertawa bersama. Randy juga menyaksikan interaksi kedua insan tersebut, dan cowok itu hanya menatap datar.

"Haredang, haredang, haredang, panas, panas, panas!"

Rasya mengkipas badan Randy, menggunakan buku yang berada di sampingnya namun, Randy langsung menyentak tangan Rasya kasar.

"Apa?" ucap Randy dingin.

Rasya terkekeh melihat wajah Randy,

"Ada yang cemburu nih! sih doi sudah berpaling." goda Darul menoel-noel pipi Randy.

"Gue nggak cemburu!" kesal Randy.

"Masak? Pipi lo merah tuh!" balas Darul meremehkan.

"Pipi gue merah karena kepanasan!" sanggah Randy, kemudian mengibas-ngibaskan tangan kewajahnya yang tampak memerah. Entah karena panas matahari, atau suasana hatinya yang sedang panas.

"Dengar-dengar ya, dulu si Tasya suka sama Satria mereka katanya hampir jadian deh!" timpal Rasya tiba-tiba.

"Yang benar aja lo, siapa yang ngasih tau?" tanya Darul penasaran.

"Gue punya tower di mana-mana, sepupu gue yang nanya!" jawab Rasya.

"Katanya Tasya suka Satria. Tapi, tiba-tiba nggak ada angin nggak ada hujan, Tasya nggak suka lagi sama Satria dan Tasya pindah sekolah. Lalu-" sambung Rasya sengaja mengantung ucapannya.

"Lalu apa?" tanya Darul.

"Lalu perasaannya juga pindah kelain hati."

"Lebih parahnya lagi, orang yang di sukainya sama sekali nggak peka!" sindir Rasya melirik kearah Randy.

Happy To Love You (Segera terbit)Where stories live. Discover now