Pulang Bareng

188 129 63
                                    

CHAPTER INI KALIAN BACAANYA DI WAKTU APA?
PAGI?
SIANG?
MALAM?
JANGAN SIDER! COMEN DAN VOTE! ITU SEMUA GRATIS MALAH KALIAN DAPAT PAHALA MASUK SURGA!
AYO GUE TUNGGU DISINI!

HAPPY READING🖤

"Natasya!" panggil Randy pada gadis itu yang masih tertunduk.

Tasya tak menjawab ucapannya, Randy berjalan ke arah Tasya sepertinya gadis itu menangis.

"Natasya!"

"Angkat muka lo!"

Dengan ragu Tasya mengangkat mukanya memandang wajah cowok itu. Randy dapat melihat ada air mata yang membasahi pipi Tasya.

"Nggak usah merasa bersalah!" ucap Randy.

"Tapi," balas Tasya semakin merasa bersalah.

"Berani menyatakan cinta, berani juga merasakan namanya di tolak." jawab Randy.

"Sama sekali lo nggak salah!" sambung Randy lagi.

Tasya menganggukkan kepala, buru-buru menghapus bekas air mata di pipinya.

"Ini bunga dari gue."

Randy kembali menyedorkan bunga itu kehadapan Tasya dengan ragu Tasya menyambar bunga itu.

Tasya tersenyum memandang setangkai bunga yang ada di genggamnya cantik dan baunya sangat harum.

"Randy!" panggil Tasya.

"Apa?" jawab Randy kembali datar.

Tasya mendesah cowok di depannya sudah kembali ke mode datar.

"Kenapa baru sekarang Randy kasih bunga ke Tasya?" tanya Tasya.

"Sudah waktunya." balas Randy datar.

"Tapi inikan bukan hari Senin, Tasya suruh Randy ngasihnya hari Senin." jawab Tasya.

Randy memutar matanya malas.

"Terserah gue." balas Randy.

"Terus kenapa Tasya harus ambil bunganya Randy dan tolak bunganya Kak Satria?"

Randy memandang Tasya.

"Karena lo sukanya sama gue."

Tasya malu mendengar ucapan Randy, pipinya memerah, ucapan cowok itu memang benar Tasya menyukai Randy cuma Randy satu-satunya pria yang iya suka selain Oppa-Papanya.

"Terlalu percaya diri sekali anda." balas Tasya sok dingin.

Randy memutar matanya malas, cewek di depannya ini sepertinya ingin mengajak berdebat.

"Buktinya lo nolak Satria dan nerima bunga dari gue."

"Tapi Randy sendiri yang nyuruh Tasya nolak bunganya Kak Satria dan nerima bunga dari Randy." skatmat Tasya.

Randy terdiam tak dapat membalas ucapan Tasya. Ia memandang wajah Tasya lalu membalikan tubuhnya meninggalkan gadis itu.

Tasya menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskan lewat mulut ia harus sabar menghadapi sikap Randy yang berubah-ubah. Sabar orang sabar di sayang Tuhan! Demi cinta sang pujaan hati.

Tasya setengah berlari mengejar cowok itu.

"Randy!" panggil gadis itu mensejajarkan langkahnya dengan Randy.

"Hm."

"Randy marah sama Tasya?"

"Nggak." ucap Randy datar.

Happy To Love You (Segera terbit)Where stories live. Discover now