4 Tahun Kemudian.
Mama Dimas
Aku tidak mengerti mengapa alur hidup anak ku tidak seperti aku atau papanya. Aku tidak menyalahkan takdir, tapi....
"Ranti, minum susu yang ada di kulkas ya grandma..."
Suara Ranti mengagetkanku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum manis.
Ranti. Dia adalah cucu ku satu-satunya, mengingat anak ku hanya Dimas semata. Ranti mirip sekali ibunya. Matanya biru, tubuhnya tinggi dan rambutnya juga sama lurus dengan kikal hanya diujung. Sangat sempurna mirip ibunya.
Sayang Ranti sekarang tidak bisa meliat ibunya. Ibunya tidak bisa diselamatkan saat caesar kandungannya. Aku juga tidak mengerti kenapa saat itu aku menemukan Flora yang terkulai lemas tak sadarkan diri di kamar mandi. Aku menyesal sebagai mertuanya tidak bisa menjaganya. Flora telah tiada. Flora meninggal.
Lalu bagaimana Dimas?
Aku sedih menceritakannya. Dimas masih hidup. Ada keajaiban yang luar biasa. Dimas menjadi satu-satunya yang selamat dari ragedi jatuhnya pesawat 4 tahun yang lalu. Namun.....
Dimas cacat. Kaki kirinya terbakar parah, dan harus diamputasi. Kini Dimas memang sudah memakai kaki palsu.
"Rantiiiiii"
"Iya ayaahhh"
"Ayo ikut ayah"
"Kemana?"
"Ditaman rumah, lihat bunga....."
Itulah kebahagian Dimas yang masih terlihat, bersama Ranti dia selalu melihat bunga di taman rumah. Ya, sesuai nama ibunya Ranti, Flora yang berarti tumbuhaan yang dispesifik kan oleh Dimas sebagai bunga. Melihat bunga bersama Ranti ialah kesempunaan cinta Dimas.
YOU ARE READING
Jejak Langkah yang Kau Tinggal (SELESAI)
General FictionSebelum membaca ada baiknya selalu mendukung penulis dengan mengikuti dan berbagi vote. Terima kasih dan dukungannya. Saya terbuka untuk vote dan ikuti balik karya para penulis. Semangat berkarya! Masa depan Flora telah direnggut oleh pria yang dici...