Epilog : Ini yang dimaksud Metafisika ?

50 13 5
                                    


Aku hanya menyesali keadaa ku seperti ini hanya dua tahun, selepas itu aku merasakan kelegaan. Alasannya aneh, namun akan ku ceritakan kepada kalian. Mungkin ini bisa disebut metafisika, karena tidak bisa dinalar secara otak manusia biasa. Ada tiga scene yang diperlihatkan pada ku. Awalnya aku hanya melihat bunga di taman rumahku dengan aku yang terduduk dikursi roda, namun tiba-tiba aku tertidur, dan aku seperti bermimpi, mimpi yang seperti memerlihatkan sesuatu kepadaku.

Scene 1

Pada bagian pertama ini, aku diperlihatkan pada masa kecilku dimana waktu itu pada saat kelulusan. Aku bisa melihat sendiri ketika aku sibuk dengan teman-temanku. Ada yang melihatku lebih dalam. Ya yang melihatku itu, Flora.

Selepas itu ada suara dibelakangku, aku mengenali suara itu.

"Aku sangat bodoh, baru setelah kita akan berpisah untuk menjalani takdir masing-masih setelah lulus sekolah ini, aku baru menyadari bahwa aku menyukaimu"

Itu suara Flora.

Scene 2

Pada bagian dua ini, aku diperlihatkan ketiga dokter men caesar kandungan Flora. Flora yang memang dari awal datang dirumah sakit tidak sadarkan diri, terlihat sangat lemah, dan kemungkinan untuk bertahan hidup sangat kecil. Aku menyadari betapa beratnya jadi Flora saat itu. Dan lagi disaat aku melihat kejadian itu, ada suara dibelakangku. Suara yang masih sama dengan tadi.

"Aku sangat bodoh, melibatkanmu di urusanku, aku minta maaf, aku hanya bisa membahagiakanmu sebentar"

Aku mulai menutup mulutku dengan tanganku saat suara Flora itu kembali terdengar ditelingaku.

Scene 3

Pada bagian tiga ini, aku berada diruangan putih. Tidak ada apa-apa. Semenit kemudian, seperti ada bibir yang menggigit telingaku. Aku mendesah terhadap perlakuan entah siapa orang yang menggigit telingaku ini.

"Jangan kaget"

Dia melepaskan gigitannya.

Aku menengoknya.

Flora.

Perawakannya berubah. Dia sangat putih dan sangat cantik. Ada dua sayap kini di samping kanan dan kirinya.

"Terimakasih" Flora memandangku.

Kali ini memandangku lebih dalam.

Dan aku menciumnya.

Ciuman yang penuh hasrat ada di sana, sampai akhirnya aku melepas ciuman itu, dan dia tersenyum.

"Ciuman itu belum bisa membalas apa yang kamu lakukan kepada ku Dimas" aku hanya terdiam.

"Aku minta maaf, apa yang telah aku lakukan kepadamu. Aku selalu melibatkan mu diurusanku. Aku minta maaf"

"Tidak ada yang perlu dimaafkan Flora, karena memang tidak ada yang salah"

"Terima kasih"

"Aku yang seharusnya berterima kasih Flora"

Flora lalu berjalan memutariku.

"Siapa namanya?"

"Maksudnya ?" aku bingung.

"Ranti?"

Aku hanya berdeham.

"Jaga wanitamu, jangan sampai terulang sepertiku"

Belum sempat terjawab, aku terbangun dan melihat kupu-kupu tiba-tiba pergi setelah menghinggapi bunga didepan pandanganku.

Flora,

Jejak langkah yang kau tinggal

Aku berjanji akan menjaga wanita mu.

Flora,

Jejak langkah yang kau tinggal

Ranti, aku akan membahagiakanmu

Ranti Adina Dimas..

Anak ku...

Kau jejak langkahku selanjutnya

Aku berjanji.

Ayah berjanji....

-SELESAI-

Jejak Langkah yang Kau Tinggal (SELESAI)Onde histórias criam vida. Descubra agora