Tragedy 2

1.6K 148 63
                                    

DORR!!!!!












"T-taehyun... maaf...".




BRUKKK!!!





"K-kai hiks....Om Hyunjin jahat!!!!!" Tangisan Taehyun makin menjadi saat melihat Hueningkai ambruk.

"Kan Om udah bilang, jangan berisik sayang, gini kan jadinya" ujarnya sambil menjambak rambut Taehyun.

"Dan sekarang giliran kamu ya, anak manis" Hyunjin mengeluarkan kejantanannya, lantas memasukkan ujung pistol yang ia bawa ke dalam lubang Taehyun dan menarik pelatuknya, ia mendesah kesal saat suara tembakannya teredam, namun seringaiannya melebar saat melihat banyak darah yang keluar dari mulut Taehyun saat
ia terbatuk, juga darah yang merembes di pahanya.

"Gimana rasanya sayang? Sakit?" Cetusnya sambil menatap Taehyun, hatinya sedikit iba saat melihat anak itu hanya diam, namun tatapan matanya yang sayu sarat akan rasa sakit.

"Hei! Kok diem aja sih?!!!" Taehyun hanya bisa diam saat Hyunjin menendangnya. Ia tak bisa bergerak, seluruh tubuhnya terasa begitu sakit.

"Dari pada kamu kesakitan, Om tembak sekali lagi aja ya sayang, biar kamu bisa ketemu Kakak sama adikmu" Hyunjin kembali mengangkat pistolnya, mengarahkannya ke dada Taehyun.









DORRR!!!!!!!!!!

























Yeonjun terbangun dari tidurnya saat mendengar suara tembakan yang begitu nyaring. Ia mengawasi sekelilingnya, menatap was-was penjuru kamarnya. Suara tembakan yang ia dengan barusan terasa begitu nyata, membuat jantungnya berdegup dengan kencang.

"Anak-anak" lirihnya, Ia beranjak dari ranjang, mengambil sebuah pisau lipat yang ia simpan di dalam laci dan memasukkannya ke dalam saku celananya, untuk berjaga-jaga seandainya sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi. Kakinya yang bergetar perlahan berjalan ke arah pintu, seluruh tubuhnya kini gemetaran.

Tubuh Yeonjun terjingkat kaget saat kembali mendengar suara tembakan yang begitu memekakkan telinga, ia menelan ludahnya kasar, kenapa ia begitu yakin kalau suara tembakan itu berasal dari dalam rumahnya, di lantai bawah tepatnya.

Akhirnya ia memberanikan diri membuka pintu kamarnya, jujur ia sangat takut, namun keadaan ketiga anaknya lebih penting saat ini.

Dengan perlahan ia berjalan menuruni tangga, keadaan di bawah cukup gelap karena semua lampu sudah di matikan. Suasana begitu hening, Yeonjun berjalan ke ruang tengah, tubuhnya panas dingin saat melihat ketiga anaknya tak berada di ruang tengah, menyisakan selimut, bantal dan juga guling yang tergeletak di atas karpet berbulu.

"Kakak? Adek? Ningning? Kalian dimana?" Pekik Yeonjun.

"Kakak? Adek? Ningning???? Kalian bobo dimana?" Namun tetap saja tak ada sahutan.

"Masa bobo di kamar sih? Padahal selimut sama gulingnya ada di sini" gumam Yeonjun.

"Apa bobo di kamar tamu ya? Hawa malam ini kan lagi dingin banget" cetusnya.

"Aku coba lihat kesana deh" ujarnya lalu berjalan meninggalkan ruang tengan.

Yeonjun mengernyitkan dahinya saat melihat lampu kamar mandi di samping ruang kerja suaminya menyala, kedua matanya membola saat melihat Hueningkai yang tergeletak tepat di dekat pintu kamar mandi.

"Ningning??!!!!" Yeonjun langsung berlari menghampiri Hueningkai, ia menghidupkan lampu, dan betapa kagetnya ia saat melihat anak bungsunya itu sudah berlumuran darah, begitu juga Beomgyu yang tergeletak tak jauh darinya.

Keluarga Bapak Soobin | Completed ✔Where stories live. Discover now