Pasca Nikah

10.8K 914 152
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 08.47 pagi. Sebenarnya Yeonjun sudah bangun dari tadi, namun entah kenapa sampai sekarang belum ada keinginan untuk bangun. Sejak membuka matanya tadi, ia hanya memandang wajah Soobin yang masih terlelap. Sangat tampan, Soobin selalu tampan, walaupun saat sedang tidur.

Mendadak wajah Yeonjun merona saat mengingat malam pertama mereka semalam. Bagaimana saat Soobin memperlakukannya dengan sangat lembut dan hati-hati. Yeonjun terbuai akan setiap sentuhan Soobin. Lelaki yang kini sudah resmi berstatus sebagai suaminya itu benar-benar membuatnya melayang semalam. Sudah tak terhitung berapa banyak ronde yang mereka lakukan, intinya mereka berdua sama-sama menikmati malam pertama mereka.

Ya, mereka sudah resmi menjadi sepasang suami-istri, atau bisa juga disebut suami-suami. Yeonjun sebenarnya sedikit kaget tadi, kerena saat terbangun, ia langsung disuguhkan wajah Soobin yang begitu dekat dengannya.

Tangan Yeonjun bergerak mengelus pipi Soobin, lantas turun ke rahang tegas suaminya. Beberapa detik kemudian ia menyingkap selimut yang menutupi tubuh mereka berdua. Wajah Yeonjun semakin memerah saat melihat tubuh telanjang Soobin dan dirinya, apalagi beberapa bagian tubuhnya dipenuhi kissmark. Itu berarti apa yang mereka lakukan semalam itu nyata, bukan mimpi. Ditambah lagi sekarang lengan kekar Soobin yang tengah melingkar di pinggang rampingnya membuat Yeonjun makin enggan untuk beranjak.

"Aku kira ini mimpi, Bin". Lirihnya sembari menatap wajah teduh suaminya.

"Mau main lagi? Biar makin yakin kalau ini bukan mimpi?" Yeonjun tersentak kaget saat mendengar suara serak Soobin, khas orang baru bangun tidur.

Soobin terkekeh gemas saat melihat ekspresi kaget Istrinya. Lantas semakin mengeratkan pelukannya, membuat tubuh keduanya semakin menempel.

"Kamu gemesin banget sih!" Ujarnya sebelum mengecup pucuk hidung sang istri, membuat istrinya itu langsung menelusupkan wajah ke dadanya.

"Sayang, aku gak akan pernah lupain malam pertama kita. Apa yang kita lakuin, desahan kamu, semuanya bakal aku ingat." Perkataan Soobin membuat Yeonjun semakin menyembunyikan wajahnya pada dada yang lebih muda, antara malu dan bahagia.

"Kamu tau gak? Semalam tuh kamu indah banget, lebih indah dari apa yang aku bayangkan. You're so fucking beautiful. I'm sure that goddess Aphrodite is not as beautiful as you. Dan desahan kamu bakal jadi lantunan yang paling aku suka." Dan benar saja, perkataan Soobin sukses membuat hati Yeonjun tak karuan.

"Kenapa malah sembunyi sih?" Soobin mendongakkan wajah Yeonjun yang memerah. Istrinya ini memang sangat menggemaskan.

"Ihh aku malu tau!" Soobin terkekeh saat istrinya itu malah memukuli dadanya dengan brutal.

"Kenapa malunya baru sekarang sayang? Semalam binal banget tuh, lupa atau gak ingat?" Godanya, mengundang rengekan manja sang istri.

"IIHH BINNN!!!" Teriak Yeonjun, ia semakin gentar memukuli suaminya.

"Aduh, aduh! Stop sayang!" Soobin langsung menahan tangan Yeonjun yang terus memukulinya.

"Udah ah! Aku mau mandi aja! Kamu bau!" Yeonjun melilitkan selimut pada tubuh polosnya, lantas berdiri. Namun sayang, belum sampai kakinya melangkah, tubuhnya sudah ambruk kebelakang, untung Soobin dengan sigap menangkap tubuh istrinya itu.

"B-bin, badanku sakit semua, kakiku rasanya mati rasa, anuku perih hiks, mau remuk huaa!!!!" Rengek Yeonjun saat merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"Udah biasa sayang kalau masih pengantin baru. Efeknya malam pertama ya gini, tapi cuman buat pihak bawah aja." kekeh Soobin.

"Aku gak nyangka bakal sesakit ini tau." Isak Yeonjun.

"Ya udah, karena kamu ga bisa jalan, jadi seharian ini aku gendong ya." Yeonjun mengangguk lucu.

Keluarga Bapak Soobin | Completed ✔Where stories live. Discover now