14. Nggak Boleh Keluar

6.4K 632 61
                                    

Joni Menggeram keras menatap tajam Nadia. Karena dengan tidak sopannya, wanita itu malah menyentuh kebanggan Joni yang tersembunyi di balik celana jeans yang ia kenakan.

Joni menghindar dengan sedikit bergeser menjauh dari wanita itu. "Jangan kaya gitu, Nadia! Aku udah peringatkan kamu tadikan?!" Ucap Joni dengan tegas.

Namun sayang, wanita yang sedang joni nasehati tampaknya tidak mendengarkan apa yang Joni katakan. Wanita itu justru diam sambil menatap apa yang tadi ia sentuh. Dengan wajah bingung yang tercetak di wajahnya.

"Nadia!" Tegur Joni, membuat Nadia tertegun dan seketika menatap Joni dengan bibir sedikit terngaga.

"Mas Joni, k..kok.. Kok besar?" Tanyanya polos membuat joni ikut terbingung menatap wanita itu.

"Hah? Maksudnya?" Tanya Joni tak mengerti.

Nadia menjulurkan telunjuknya. Menunjuk ke bagian milik Joni, yang membuat Joni refleks menutup dengan tangannya. "Apa sih?!" Tanya Joni dengan nada sedikit kesal.

"Iiihh, titidnya mas Joni besar. Mas joni sakit ya?"

"Hah?" Joni tercengang seketika mendengar pertanyaan Nadia. Apa lagi melihat wajah uring-uringan Nadia.

Nadia mengusap wajahnya, kemudian menatap Joni iba. "Jadi mas Joni nggak mau begituan sama aku, bukan karena aku masih di bawah umur ya? Tapi.. Karena itunya bengkak ya,"

"A..apa?" Joni benar-benar tak mengerti. Ia sampai terduduk dan menatap nadia dengan dahi mengkerut.

"Mas Joni udah ke dokter? Udah cek? Udah di obatin?"

"Kamu ngomong apa sih? Dari tadi kok ngelantur," Gerutu Joni sedikit geram.

"Itu," Jawab nadia dengan polos melirik milik Joni.

"Ini?" Tunjuk Joni dengan jarinya dan Nadia pun mengangguk. "Kenapa ini?" Tanya Joni lagi.

"Bengkak. Sakitkan?" Jawab Nadia kemudian menghelakan napas lelahnya.

"Enggak. Ini ukuran normal pria dewasa. Nggak perlu berobat atau ke dokter. Ini juga nggak bengkak. Cuma.. lagi keras aja!" Jelas Joni namun dahi Nadia malah semakin mengernyit bingung.

"Jadi.. Dari lahir punya mas Joni segitu?"

Egghh.. Joni ingin sekali menjambak rambut nadia yang nyatanya kelewat polos. Dia merayu-rayu Joni dan mengajak Joni melakukan hubungan badan. Tapi nyatanya, ukuran kemaluan pria dewasa pun ia tak tahu.

"Gini.. Anak kecil, punyanya segini," Ucap Joni mengacungkan jempolnya. "..makin bertambah umur, makin dewasa, itunya juga makin besar." Ucap Joni menjelaskan dengan sabar.

"Eee?" Nadia malah bingung. "Terus.. Punya mas Joni sebesar apa?" Tanyanya polos dengan wajah terlihat merasa ngeri.

Joni membuat huruf L dengan jempol dan telunjuknya. Lalu ia gariskan dari ujung telunjuk sampai ke ujung ibu jari secara miring. "Panjangnya segini," Ucap Joni membuat mata Nadia melebar seketika.

"Iih," Nadia bergidik ngeri. "Masa?" Tanyanya tak percaya.

Seks edukasi. Wanita itu mengajak Joni seks tanpa pernah edukasi sebelumnya. Joni pun turun dari ranjang. Perlahan, ia buka kancing celana jeansnya. Membuat jantung Nadia berdegup cepat dan matanya menatap ngeri. Nadia bahkan menelan gumpalan besar di tenggorokannya dengan susah payah.

Set!

Seketika Nadia menarik napasnya dalam saat Joni tiba-tiba menarik turun celananya berikut dalamannya. Membebaskan si kecil yang begitu aktif, yang langsung mengacung tinggi di sana.

Be My Boyfriend Mas Joni Where stories live. Discover now