30. Nadia dan overthinking nya

4.8K 712 109
                                    

Pagi ini Nadia bangun dari tidurnya dan pikirannya langsung di sambut dengan ribuan pertanyaan dan kesimpulan yang berputar-putar. Bertemu dengan Joni tadi malam bukan membuat nya tenang malah menjadi overthinking.

"Orang tua mas Joni pasti nggak suka sama aku. Aku pasti bukan calon menantu idaman mereka. Aku udah bohong soal aku hamil, terus.. Aku juga pengangguran. Udah gitu, aku nggak pandai masak. Bisanya cuma goreng dan rebus. Mereka pasti makin nggak setuju kalau tau aku nggak tau setrika baju. Nyapu rumah pun cuma di bagian tengah, di kolong meja kolong kursi nggak pernah kena. Hufft..," Nadia mendesah frustasi.

Dua bulan. Ia hanya memiliki waktu dua bulan untuk mengubah semua kebiasaan buruknya itu. Merubah diri agar bisa menjadi menantu idaman sang mertua.

Meski ada hasrat yang terus bergejolak untuk mengintai Joni kembali, tetapi sebisanya Nadia menahan diri. Cincin yang tersemat di jemarinya pun seakan memberi kekuatan untuk Nadia.

Nadia berjalan menghampiri sang mama yang tengah sibuk menikmati sarapan paginya di meja makan bersama sang papa. "Mama!" Serunya membuat kedua orang tuanya segera menoleh. Mengernyitkan dahi menatap Nadia.

"Ajarin aku masak!" Pintanya dengan tegas. "Aku pengen tau cara masak rendang, gulai, tauco, semur, bikin sop, seeeemuanya!" Ucap Nadia semangat membuat sang mama seketika terbatuk karena merasa tersedak.

"Papa!" Kini Nadia menatap mantap ke arah sang papa. "Cariin aku kerja!" Ucapnya dan dahi sang papa seketika mengkerut. "Teman-teman papakan banyak yang kerja di perusahaan-perusahaan besar. The power of orang dalam pasti bisa bikin aku dapat kerja dalam waktu dekat yakan?"

Setelah berhasil membuat terkejut kedua orang tuanya pagi ini, Nadia tiba-tiba jadi berpikir kembali. Bagaimana caranya ia bisa mengandung dengan cepat setelah menikah dengan Joni.

Nadia pun segera beranjak membuat kedua orang tuanya menggelengkan kepala tak habis pikir akan kelakuan sang anak.

"Cariin aja kerjaannya, pa," Ucap sang mama. "..mungkin dia udah stres karena di rumah terus." Ucapnya dan sang papa pun menganggukkan kepalanya mengerti.

Cara cepat hamil tulis nadia di kolom pencarian.

"Melakukan hubungan seks secara teratur, makan daging ikan kacang-kacangan, pola hidup sehat, nggak boleh minum kopi, hindari makanan yang setengah matang, istirahat 7-9 jam....,"

Beban pikiran Nadia jadi semakin bertambah. Apa yang harus ia lakukan pertama kali.

Ia pun membuat daftar list apa yang harus dan perlu ia lakukan untuk merubah dirinya. Kebiasaan-kebiasaan apa yang perlu ia ubah atau pun mulai di lakukan mulai saat ini.
...

"Ini lengkuas, ini jahe, ini kunyit, ini kencur," Ucap sang mama menunjuk satu persatu dan menyebutkan namanya.

"Hah?" Nadia terbingung. "Apaan, ma? Sama semua bentukannya." Gerutu Nadia menelisik bahan dapur yang baru saja di sebutkan sang mama.

"Beda dong, sayang." Elak sang mama. "Kalau kunyit ya dalamnya kuning begini. Kalau lengkuas tuh, kulitnya ada pink-pink nya gitu. Baunya juga beda-beda semua. Coba kamu cium satu persatu." Ucap sang mama menjelaskan.

Nadia menghelakan napasnya dalam. Ribet banget sih batinnya.

"Udah? Hari ini kita mau masak yang biasa aja dulu. Bikin sop. Bahannya bla..blaa..blaa..," Sang mama pun mengajari Nadia membuat masakan. Ia berbicara dan mengarahkan Nadia. Sementara Nadia yang mendengar instruksi memasukkan satu persatu bahan masakan. Mendengarkan apa saja yang mamanya katakan, walau 90% penjelasan tidak sangkut di pikirannya.

...

"Huuhh," Nadia menghelakan napas lelahnya. Ia akan mencoba menyetrika pakaiannya kali ini. Sudah ada 5 buah baju terjelek yang ia siapkan, yang akan menjadi bahan percobaannya.

Be My Boyfriend Mas Joni Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang