9. Mas Joni datang

6.9K 701 59
                                    

Nadia mengusap dadanya dengan napas tersengal. "Hah, untung tadi mas Joni nggak ngelihat aku," desah Nadia yang baru saja sampai di dalam unit apartemennya.

Saat Nadia hendak menuju sofa, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ting! Yang menandakan bahwa sebuah pesan telah masuk.

Mas Joni
Ke basement sekarang.

"Hah?" Nadia tercengang membaca kalimat perintah itu. "Apa mas Joni tadi ngelihat aku?"

Nadia menelan gumpalan besar di tenggorokannya. Jantungnya bergemuruh cepat dan ia jadi gemetar.

"Kenapa mas Joni nyuruh aku ke basement? Apa jangan-jangan.. mas Joni itu sindikat perdagangan manusia?" Mata Nadia melebar mendengar ucapannya sendiri.

"Tapi kalau iya, kenapa tadi malam aku nggak di culik. Berarti bukan. Jadi ngapain dia nyuruh aku ke basement." Nadia jadi gelisah.

Nadia
Nggak mau!! Kalau mau ketemu, mas Joni aja yang datang ke sini!

Nadia harap-harap cemas. Apa yang akan terjadi jika ia bertemu dengan Joni. Namun, lama menunggu pesan Nadia pun tidak ada balasan dari Joni. Bahkan pria itu pun tidak mendatangi Nadia.

Akhirnya, Nadia pun memutuskan untuk pergi tidur.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Nadia pun bangun dari tidurnya. Hal pertama yang wanita itu lakukan ialah mengecek ponselnya. Tetapi sayang, tetap tidak ada balasan pesan dari Joni.

"Iisshh, punya cowok kok gini banget sih. Nyebelin!" Keluh Nadia. Ia pun beranjak dari peraduannya, kemudian bergegas menuju kamar mandi untuk membasuh diri.

...

"Aaahh, segar banget," desah Nadia keluar dari kamar mandi. Ia mengusap rambutnya yang basah dengan handuk.

Saat ia hendak berjalan menuju pintu yang mengarah ke balkon, bel tiba-tiba berbunyi.

Ting tong ting tong

Nadia menaikkan sebelah alisnya. Tanpa ragu, ia langsung menuju pintu masuk dan membuka pintu itu.

"Ha?" Nadia tersentak kaget melihat Joni yang berdiri di sana. Menatap Nadia dengan tatapan tajam.

Mata Joni menyorot Nadia dari atas sampai bawah dan kembali lagi ke atas. Membuat Nadia jadi salah tingkah seketika.

"Mm..mas Joni," cicit Nadia gelagapan. Ia hendak menutup kembali pintunya, tetapi sayang Joni langsung mendorong pintu itu dan membuka lebar pintu. Menerobos masuk, kemudian menutup pintu setelah ia berhasil masuk.

Nadia meneguk salivanya. Ia bersandar di dinding, dengan tubuh bergetar. Bukan karena ia takut terhadap Joni, tapi.. tapi pakaiannya. Ia hanya menggunakan bathrobe atau jubah mandi tipis tanpa dalaman.

"Kamu, kalau mau terima tamu perbaiki dulu pakaianmu!" Tegur Joni. Pria itu berdiri di hadapan Nadia yang tertunduk dalam.

"Ka.. kamu sih, datangnya tiba-tiba," elak Nadia yang membuat Joni mendesah tak acuh.

"Pinter banget kamu kalau lagi ngeles," ucap Joni mencengkram gemas pipi Nadia. Membuat kemanjaan wanita itu hadir seketika.

Ia menatap Joni dengan tatapan manjanya itu. "Lagian, emang kenapa sih? Kamukan pacarku," tantang Nadia seakan melunak tetapi melunjak.

Joni mendesah malas. "Aku ke sini bukan mau bahas itu." Ucap Joni mengalihkan pembicaraan. "Kenapa kamu kabur waktu ngelihat aku tadi?!" Tanya Joni serius.

Nadia berubah tegang. Jantungnya langsung bergemuruh cepat. Nyatanya, Joni memang melihatnya di basement tadi. Tetapi Nadia tetap mengelak. "Hah? Aku kabur? Perasaan kita belum ada ketemu hari ini," elak Nadia yang tentunya berbohong.

Be My Boyfriend Mas Joni Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang