I; TC 15

157 28 0
                                        


"Abang! Itu jemurannya kok belum diangkat? Ambil dulu, teteh lagi masak nanggung takut hangus ikannya"

Shownu Minhyuk segera beranjak kehalaman belakang untuk mengangkat jemuran. Belajar dari pengalaman, akhirnya mereka membuat kesepakatan kalau Seola sama Rose cuci baju, sisanya yang ngangkat. Dan juga kalaupun hari sudah menjelang siang pakaian langsung diangkat kalau kering jangan nunggu sore takutnya kehujanan lagi

Tapi namanya lupa, yaudah lupa aja. Ini aja lagi-lagi udah malam begini jemuran masih belum diangkat kalau ga Seola ingatin

"Jelek banget deh cuaca, perasaan hujan mulu akhir-akhir ini" tutur Shownu melihat langit yang sudah mendung banget sepertinya sebentar lagi bakal hujan

Minhyuk ngangguk, "Minggu lalu aja baju gue kehujanan lagi, padahal mau gue pake maen besoknya"

Setelah membawa baju-baju kering dan meyimpannya di meja dekat tv untuk nanti malam disterika oleh Rose, keduanya mengambil duduk dimeja makan sambil menunggu Seola yang sedang masak

"Ini sih mau masuk musim hujan kata teteh mah, hari-hari terakhir hujannya ga tentu. Kemaren aja siang sampe sore ga berenti, tadi subuh udah hujan lagi. Ini juga udah mendung banget, geludukan lagi"

"Yaudah tar besok-besok teteh gausah nyuci dulu lah kalau cuacanya ga nentu gini. Ke laundry in aja, kaya waktu itu. Biar hemat tenaga juga"

Seola menoleh, "Laundry depan komplek? Apa ke Jennie?"

"Laundrynya Jennie, tar dikumpulin aja bajunya biar abang yang antar kesana"

"Loh Jennie masih buka laundrynya? Gue kira udah tutup. Emang gimana bagi waktunya dia ngejar jaga dua store gitu? Kemaren-kemaren aja dia aktif banget di Circle, ga ada absennya malah kata Jooheon, masih sempat emang ngelaundry?" tanya Minhyuk heran, ia mengangkat kucingnya yang daritadi udah menggosok-gosokan badannya di kaki Minhyuk

Shownu mendecak lalu pindah menjauh dari Minhyuk, tangannya sambilan mencomot kue kering yang Seola simpan di meja makan "Masih buka. Jennie nambah pegawai buat ambil alih laundrynya, dia sendiri pengen cari suasana baru, makanya setuju join di Circle, sambilan lanjut kuliahnya"

Seola tersentak, soalnya belum tau kabar tersebut. Ia menghampiri Shownu dengan heboh "Eh apa, gimana? Jennie jadi lanjut bang, asli?"

Shownu mengangguk mengiyakan "Iya katanya tadi gitu"

"Yess syukurlah, akhirnya ada temen lagi teteh kalau cabut hahaha" Seola menjauh sambil tertawa menghindari Shownu yang menatapnya tajam

"Jangan dibiasain cabut mulu teh"

"Siap, tapi teteh ga janji ya abang haha"

"Emang dia skip kemaren?" tanya Minhyuk

"Iya, skip buat ngurus laundry. Orang tanya kudu pindah tugas. Nah sekarang dia udah berani ngambil pegawai baru, makanya milih lanjut"

"Jurusan apa emang?"

"Seni, sekelas sama gue bang" saut Seola

Minhyuk menggumam. Tak lama benar saja hujan mengguyur sekaligus deras, sesekali gemuruh guntur ikut memeriahkan malam ini

"Bang, telfon eneng coba. Udah malem, hujan bisi ga bisa balik"

Shownu ngangguk, baru menggapai hapenya dan belum sempat ia memanggil Rose, terdengar gedoran pintu dari depan

"Gue aja" Minhyuk segera membuka pintu, didapatinya Rose juga seorang lagi yang kini berdiri di teras dengan seluruh badan sudah basah kuyup, saling memeluk badan masing-masing menggigil kedinginan

"Yaampun kehujanan? Bentar"

"TETEH AMBILIN ANDUK BUAT NENG DENGAN HYUNGWON"

 

 
"Sorry bang, jadi demam Rosenya"

"Santai, gue yang harusnya minta maaf Won. Gue sama Minhyuk ga tau Rose tadi nelfon minta jemput. Malah lo yang ngantar kehujanan gini"

"Tau bakal hujan, gak gue kasih pinjam tadi mobil ke Changkyun. Sialan emang"

Shownu terkekeh, ia menegak habis kopi hitamnya, lalu beranjak bangun dari meja makan

"Lo nginep aja disini, gausah pulang lah ada siaran bola tar malam. Lagian Changkyun ngeliat lo sakit gini yang ada diledek lo calon dokter bisa sakit"

Hyungwon mendelik menatap Shownu yang tertawa lalu meninggalkannya sendiri dimeja makan. Setelah mengabari Changkyun, ia beranjak keatas menemui Rose yang kini terlelap diatas kasurnya dengan Seola, dan Minhyuk yang ngotot ingin menemani keduanya.

Hyungwon mengedarkan arah pandangnya, menatap kamar dengan nuansa hitam abu cenderung monokrom jauh dari kata berantakan, tapi masih ada nuansa feminim dengan beberapa benda manis terpajang di sudut kamar

"Kita bawa ke dokter aja ya?"

"Gausah bang, ini demam karena kehujanan doang teteh rasa, ini di kompres begini paling bentar lagi turun panasnya"

"Tapi, Rose ga segampang itu jatuh sakit Seola. Hujan-hujanan juga hobby nya si neng, kalau dia kehujanan jatuh sakit tu sesuatu yang langka"

Hyungwon yang ikut menyimak dua saudara itu berdebat, menyela "Serius Rose ga gampang sakit kena hujan? Sorry banget sumpah, gue gatau bakal kehujanan dijalan. Yaudah ayok kerumah sakit aja Hyuk buruan. Biar gue telfon orang gue disana"

Seola melempar Minhyuk dengan guling gemas, "Jadi weh Hyungwon ikut panik lo mah ah. Enggak, gapapa Won kalem ya. Rose seminggu ini memang lagi sibuk banget sama anak seni. Terus bolak-balik ke Circle, kelas dia juga beberapa kali ngacak jamnya, jadi wajar dia jatuh sakit gini. Emang daya tahan tubuhnya lagi menurun aja ini mah"

Minhyuk menghela nafas dan mengangguk pasrah. Akhirnya setelah menepuk lengan Hyunwon sekali ia pamit kebawah diikuti Seola yang hendak membuat bubur. Meninggalkan Hyungwon yang kini menatap Rose yang sudah tertidur nyenyak dikasurnya

Ia berpindah, mendudukan dirinya di kursi tepat disebelah kanan ranjang Rose, menempelkan tangannya di dahinya sendiri "hangat", lalu memindahkan tangannya ke dahi Rose

"Panas banget" Hyungwon merutuki dirinya sendiri yang membuat gadis dihadapannya ini jatuh sakit

Tiba-tiba Rose bergerak tak tenang, keringat mengucur didahinya, membuat Hyungwon terlonjak kaget

"Rose? Rosie, hey bangun. Lo kenapa? Rose?"

Hyungwon menepuk pelan pipi Rose berkali-kali, tapi bukannya sadar Rose malah makin gelisah masih dengan mata terpejam. Ia segera beranjak turun ke lantai bawah, menemui tiga bersaudara yang lain sedang berbicara didapur sambil ngeteh

"Bang, Rose gelisah. Ngigau kayanya"

Seola mematikan kompor lalu dengan segera menyusul tiga pria didepannya yang kejar-kejaran menaiki tangga dengan tak sabar

Seola menerobos ketiga badan yang menghalanginya untuk menjangkau tempat tidur, ia mengambil handuk yang berada di kening Rose, mencelupkannya ke baskom berisi air, diperas lalu kembali disimpan diatas dahi gadis itu. Setelahnya ia menepuk pelan tangan Rose memanggilnya sampai mata gadis itu terbuka, memandang mereka sayu

"Neng kenapa? Apa yang sakit hm?" Tanya Shownu pelan, Rose menggeleng lemas sambil menggerjapkan mata berusaha memperjelas penghlihatannya

"Bang, bawa kerumah sakit aja ayok" ajak Hyungwon sambil menatap Rose tak tega yang kini sudah memejamkan matanya lagi

"Apa kata gue, bawa kerumah sakit aja! Kasian nengnya itu" Minhyuk juga ikut mendesak tak sabaran, dirinya memang udah panik dari tadi.

Shownu yang mulai tertular panik mengangguk setuju berniat keluar untuk menyiapkan mobil sebelum Seola menarik tangannya lalu menatap tiga pria itu kesal

"Jangan panik bisa ga? Kalian panik begini sama aja bohong bahaya bawa neng ke rumah sakit"

"Teteh telfon Wonho suruh kesini bawa mobil. Biar dia yang nyupirin. Udah kalian tenang jangan riweuh, jangan bikin teteh ikutan panik! Nangis tar gue nih!"

In; The Circle || Monsta XWhere stories live. Discover now