I; TC 38

117 26 0
                                        

 
Shownu memasuki kamar rawat Rose, membawa coklat pesanan adiknya itu. Rose tengah duduk diatas ranjang mengendong Aira yang hari ini sedang datang menjenguknya bersama sang ayah

"Udah bangun neng?" Rose menoleh lalu mengangguk

"Masih sakit ga?" tanya Shownu sambil mengelus pelan kepala adiknya yang diperban, pasca dijahit dua hari yang lalu

"Masih. Nyut-nyutan rasanya"

"Adek lo bandel. Katanya sakit, tapi malah minta anak gue" adu Jooheon yang sedang berbaring disofa menonton siaran bola

"Ya kan sama Aira biar ngehibur gue Joo, iyakan Airaa!" Rose mengusap ujung hidungnya diatas hidung Aira, membuat bayi tersebut tergelak kegelian

"Tuhkan ketawa, aduh gimana gak seneng sih liat makhluk kecil begini"

Shownu menggelengkan kepalanya melihat sang adik sibuk sendiri. Ia menarik kursi roda dari belakang ranjang tempat tidur

"Mau ikut gak? Bona udah sadar"

Membuat Rose dan Jooheon tersentak kaget, keduanya segera merapihkan barang-barang mereka serta tak lupa membawa peralatan Aira. Shownu membantu Rose mendudukan dirinya di atas kursi roda, lalu beranjak ke kamar sebelah dimana Bona di rawat juga

Jooheon membuka kamar rawat Bona lebar, diikuti Shownu yang mendorong kursi roda adiknya. Jangan lupakan Aira yang masih ia gendong

Bona yang melihat perban menghiasi kepala dan leher Rose tak kuasa menahan isakannya. Seola memeluk Bona dari samping, menepuk pelan punggung sahabatnya yang baru saja sadar dari komanya beberapa menit yang lalu. Badannya masih kaku tak dapat ia gerakan

Eunseo mengambil alih Aira, saat Rose hendak berdiri dengan bantuan Wonho. Gadis itu berjalan menghampiri Bona di ranjangnya, menepuk pelan lengan gadis itu

"Halo mbak? Apa kabar?"

Bona mendecih sebal melihat kekehan Rose, ia menarik tangan Rose, dipeluknya gadis yang udah ia anggap adik tersebut. Bona dapat melihat perban yang mengilingi kepala gadis itu dari dekat, membuatnya kembali mengeluarkan air matanya,

Tak ada yang ingin menginterupsi, mereka membiarkan isakan keras milik Bona memenuhi kamar rawatnya tanpa satupun percakapan

Exy menolehkan wajahnya menghadap kekanan, menatap Luda yang juga tak sengaja melihatnya sambil memasang wajah sedih dengan air mata mengalir dipipinya, Exy merangkul adik dari mantannya tersebut berbagi haru. Hyungwon menoleh lalu menghela nafas mendengar isakan kecil dari sebelahnya, sepertinya gadis-gadis ini memang butuh ruang sendiri untuk meluapkan tangisnya. Eunseo dan Seola udah tenggelam dalam dekapan pacar masing-masing

"Gue pengen mewek ini, gimana" Tanya Jooheon sambil mendongakan kepalanya kelangit-langit kamar

"Ya nangis aja. Itu bang Shownu aja udah keluar air matanya" kata Changkyun menunjuk Shownu mengusap sudut matanya yang basah. Membuat keduanya malah menahan tawa

Rose menepuk punggung Bona, merenggangkan pelukan keduanya setelah beberapa saat saling menguapkan kekhawatiran masing-masing

"Gue gatau apa yang harus gue tanya, tapi gue yakin ini perban ada begini, gara-gara gue. Coba sekarang jelasin ke gue" Lirih Bona sambil mengelus pelan perban di kepala Rose. Padahal dia sendiri tak kalah kacaunya, kain kassa mengelilingi pergelangan tangannya. Sekantung darah juga tergantung disebelah kanannya, dengan alat untuk membantu nafas terpasang diwajahnya

Rose meraih tangan Minhyuk, untuk kembali duduk di kursinya. Kakinya sendiri masih lemas, kepalanya yang nyut-nyutan juga membuatnya pusing

"Kita nyariin lo seharian kemaren. Dua hari lo ngilang, kata Eunseo lo ga ada di kost. Kita cek kerumah juga lo ga ada" ucap Wonho memulai

"Iya lo ngilang tau mbak, gue kira lo nginap di anak-anak. Gue tanya ga ada yang tau" saut Eunseo

"Terus kalian tau gue ada di glamping gimana?"

"Jennie yang ngasih lokasi lo. Cuma dia bilang aneh aja, padahal ga ada yang aneh sama titik lokasinya. Tapi ya itu memang kayanya dari perasaan dia yang mendadak ga enak, karena emang hari itu kita lagi ngumpul, tanpa lo. Bang kiki datang sama Jaebum nanyain lo" jelas Luda

Bona mengangguk, memang benar hari itu dia mengirimkan lokasinya kepada Jennie setelah ia berangkat bersama Chungha, karena entah kenapa Jennie mendadak cerewet menanyainya dimana, lagi apa, sama siapa, membuat Bona mau tak mau beberapa jam sekali mengirimkan lokasinya kepada Jennie.

Bona mengedarkan pandangannya, tak ada Jennie disini "Jennie ga dateng?"

Semua kompak ngangguk, lalu melirik Shownu yang diam tenang tak terusik sama sekali

"Dia ke jakarta, ada urusan sama bokapnya" kata Seola, membuat Bona mengangguk. Terus ia kembali menatap teman-temannya

"Terus gimana? Kenapa lo bisa babak belur begitu Rose"

"Kita masuk ke glamping malam itu, gada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Cuma ketemu sama dua security. Ceritanya kita nyari lo kesemua rumah tapi hasilnya ga ketemu, gelap. Rose tiba-tiba ngajak masuk hutan kita ga ada yang mau. Tapi dia ngotot tetap pergi duluan. Sampe kita liat Rose ada didepan satu tenda yang dibangun didalam hutan sendiri, belum sempat kita nyamperin dia udah digebukin pake balok sama orang dari belakang"

Cewe-cewe yang memang belum dengar alasan jelas kenapa Rose ikut masuk rumah sakit sampai dijahit begitu, merinding mendengar penjelasan Minhyuk

"Dan tebak siapa yang mukul?" tanya Hyungwon

"Chungha?"

Seratus persen, Hyungwon ngangguk "Iya cewe itu. Lalu tebak apa lagi yang kita temuin didalam tenda? Lo udah gasadarin diri dengan pergelangan tangan lo yang udah kesayat, darah lo ngegenang disana"

Bona meringis, memegang tangannya sendiri yang kini diperban

"Udah ya cukup segitu aja. Jujur ini gue ngilu sendiri, rasa baloknya masih kerasa di kepala gue. Dan jangan buat Bona ikut ngingat gimana rasanya waktu Chungha ngiris tangan dia"

Semua menelah ludah, membayangkan saja udah ngilu. Ditengah-tengah membayangkannya, Luda malah mual-mual lalu berlari ke kamar mandi

"Udah ya jangan ngomong yang aneh-aneh, mual nih" tegur Exy sambil mendudukan Luda yang lemas setelah dari kamar mandi

"Ya kalian duluan yang mulai" ucap Rose kesal

Shownu merasa ada yang janggal, ia mencolek lengan Rose membuat ia mendongak

"Ngomong-ngomong gimana kamu tau Bona ada disana??"

Mendengar pertanyaan Shownu, Changkyun auto ingat dengan kelakukan bobrok Rose

"Oh iya, anju adek lo malu-maluin bang. Masa dia ngaku-ngaku jadi anaknya pak ardi" adu Changkyun, membuat Kihyun dan Hyungwon ikut terbahak bersamanya membuat yang lain bingung

"Kemaren glampingnya ditutup, ada reservasi ulang taun atas nama pak ardi. Kita hampir ga bisa masuk, tapi adek lo yang pintar kebangetan ini ngaku-ngaku jadi anaknya si pak ardi itu, dengan alasan dia yang mau party didalam, bego"

Ketawa lah semua mendengar gerutuan Minhyuk

"Pinter ih si neng mah" Ucap Seola sambil tertawa

"Terus gimana jadinya Rose lo tau Bona disana?" tanya Wonho lagi membuat yang lain kembali fokus

"Iya kan tiba-tiba aja securitynya bilang anaknya pak ardi udah didalam, panik lah gue. Tiba-tiba aja gue kepikiran nyari satu foto, gue tunjukin. Katanya itu temennya anaknya pak ardi yang ulang tahun"

"foto siapa emang?" potong Luda

"Foto lo" kata Rose menunjuk Bona, membuatnya tersentak

"Udah gitu, gue panik lagi, gue cari lagi satu foto, gue tunjukin lagi. Benar aja, securitynya ngangguk, berakhir gue ngaku sebagai kembarannya Chungha. Iya itu foto Chungha, anaknya pak ardi yang lagi pesta di tengah hutan"


In; The Circle || Monsta XWhere stories live. Discover now