I; TC 23

113 22 0
                                    

 
Hari ini anak-anak Circle gempar. Tiba-tiba aja tadi pagi dapat kabar bahwa Kihyun, Jooheon, Exy juga Bona tiba-tiba diminta pihak kampus untuk menjadi panitia festival yang akan diadakan di penghujung bulan depan, berujung keempatnya meminta maaf tidak bisa datang ke Cafe beberapa waktu kedepan membuat jadwal yang sudah tersusun rapih itu kini kembali di ubah, belum lagi Kihyun sang koki utama, lalu Bona yang juga dapat peran besar di dapur, membuat Seola kelimpungan sendirian di dapur, Kihyun berulang kali meminta maaf, karena dia harus izin panjang lebih dahulu meninggalkan teman-temannya disana

"Aa kalau gabisa mah gausah deh, Eunseo bisa kok nemenin teteh di dapur. Ya walaupun ga se jago Bang Kihyun"

Eunseo meletakan dua gelas sirup dimeja, memberikannya kepada Minhyuk juga Wonho yang petang itu menyempatkan hadir ke Circle, sekedar melihat situasi cafe. Didapur Seola masih berkutat dengan peralatan masaknya, Jennie juga ikut membantu disana, sekedar membuat minuman, atau makanan kecil bisa

"Gapapa Seo, a'a juga udah revisian bab akhir, udah diserahin, tinggal nunggu kabar. Kalau habis ini beres, gue bisa langsung ikut di Circle, tenang aja"

"Yaudah, urus aja skripsian lo duluan bang. Jangan mikirin Circle, gue sama anak-anak masih bisa handle lah, gue gamau kalian yang memang punya kewajiban dengan kampus malah keteteran" Saut Minhyuk, sambil mengesap minumannya

"Iya gampang"

"Neng tar balik gimana?" tanya Minhyuk menatap Eunseo

"Belum tau a'a, katanya Luda mau nyinggah kesini nanti malem, kayanya aku sekalian nebeng aja"

"Yaudah, tapi tar kalau Luda gajadi kesini, kabarin ya, biar aa yang anter"

Eunseo mengangguk, setelahnya ia pamit kembali menuju dapur, sebelumnya ia menyempatkan diri mencolek pinggang Rose yang sedang duduk di kasir, membuat gadis itu tersentak kaget

"Iseng ih, kaget tau"

"Teh Seol, mbak Jen, ada tambahan buat meja lima ya, ini pesenannya"

"Makasih Seo, lo istirahat dulu deh sana, seharian udah bolak-balik. Tar teteh yang anter, ringan kok"

"Iya Seo, naik sana ke atas. Ini gue bisalah masak sendiri, ga repot"

Eunseo mengangguk, "Iya, gue istirahat bentar ya teh mbak, setengah jam lagi kalau gue ga turun samperin ya, takutnya ketiduran hehehe"

Jennie Seola kompak terkekeh, lalu mengangguk. Tak lama setelah Eunseo menghilang, muncul wajah Wonho di jendela didepan pantry

"Hai? Butuh bantuan?"

"Loh a'a kok disini? Bukannya ngampus?" tanya Seola menghampiri

"Pulang cepet teh, nyerahin hasil revisian akhir aja tadi, doain finish ya. Biar bisa cepat gabung disini"

Seola mengangguk, "Iya deh semoga ya"

Pintu dapur berderit terbuka dari luar, lagi-lagi sesosok hadir membuat Seola berjengit kaget sekaligus heran. Ada apa coba ini dua tetua geng ada disini, bukannya ngurusin skripsian

"Bang onu? Kok disini juga?" Tanya Seola, setelah menyerahkan nampan berisi pesanan kepada Wonho yang memaksa untuk mengantarkan ke pelanggan, kasian Rose ngantuk katanya

"Iya nyinggah teh, gimana aman?"

Seola mengangguk, "Aman, tadi anak-anak juga banyak yang nyinggah, kebantu da"

Shownu mengangguk, ia berjalan menghampiri Jennie yang sedang memblender buah mangga

"Hai, gimana kabarnya?"

Jennie menoleh, lalu tersenyum lebar "Halo bang? Lama ga ketemu hehe, aku baik kok, bang Shownu gimana?"

"Iya ni sibuk banget sampe baru ketemu, syukurlah kamu baik. Saya juga baik, sedikit pusing sih, tugas ga beres-beres"

Jennie terkekeh, ia menyerahkan segelas jus mangga, yang diterima Shownu dengan heran "Buat saya?"

"Iya buat abang, lumayan buat nambah energi, capek kan?"

"Capek banget Jen, sampe lemes banget kadang kalau udah ga mampu, makasih Jen jusnya"

"Jangan terlalu dipaksain ya bang, disela-sela in sama istirahat. Minum vitamin, atau kalau gamau minuman obat, minimal nge jus buah kaya gini, biar energinya ketambah lagi, aku takutnya kamu jadi jatuh sakit bang"

Shownu tersenyum, tangannya terulur mengelus pelan puncak kepala Jennie, membuat gadis itu kini terdiam kaku merasakan tepukan di atas kepalanya yang terasa hangat "Iya jennie, siap laksanakan"

Jennie memandang keluar dari balik jendela kaca mobil Shownu, langit sudah berubah gelap setelah ia keluar dari Circle. Shownu fokus menyetir disebelahnya, sesekali menoleh

"Capek ya Jen part time di cafe saya?"

Jennie menoleh, ia menggeleng "Enggak kok bang, masih capekan waktu aku ngurusin laundry sendirian. Nyuci sendiri, ngeringin sendiri, ngejemur, nyetrika, lalu ngelipat. Itu bener-bener gaada habisnya, seharian berhadapan dengan ratusan lembar pakaian bener-bener nguras tenaga. Dibandingkan dengan sekarang yang cuma masak, atau nyambut pelanggan, jadi kesenengan sendiri, banyak temen yang lain juga"

Shownu sekali lagi menoleh, ia menyunggingkan senyum. Senyum Jennie benar-benar menular, cerita panjang nya, juga ekspresi wajahnya yang bersemangat  membuat hatinya menghangat

"Saya makasih banyak ya Jen, udah mau di repotin"

"Apasih bang ngomong gitu terus, engga kok engga. Aku seneng nih, emang ga keliatan aku seneng gini?"

Shownu terkekeh melihat Jennie yang juga menatapnya dengan ekpresi semangat yang ia lebih-lebihkan

"Ga keliatan, mata kamu berkantung gitu Jen, udah merah juga"

"Beda atuh bang, ini namanya ngantuk. Ya wajar kan udah seharian kerja, menjelang malam pasti ngantuk"

Shownu tertawa lalu mengangguk mengalah untuk berhenti menggoda gadis disebelahnya ini. Sampai ia memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah Jennie

"Sudah sampai ditujuan dengan selamat tuan putri"

Jennie memukul lengan Shownu pelan lalu tertawa, ia melepas seatbeltnya lalu membuka pintu. Sebelum beranjak, Jennie kembali menundukan kepalanya untuk melihat Shownu dari luar jendela

"Makasih ya bang tumpangannya, maaf ngerepotin hehe"

Shownu mengangguk dan tersenyum, "Yaudah saya balik duluan ya Jen, kamu istirahat, jangan lupa makan. Besok ga usah ke Cafe dulu ya, gantian sama anak-anak. Pokoknya kamu istirahat dulu"

Jennie mengangguk patuh. Setelahnya Shownu pamit undur diri, dia kembali melajukan mobilnya menuju pulang, tanpa tau ia meninggalkan Jennie yang masih memandangnya dari jauh tersenyum hangat

In; The Circle || Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang