"Teh, es kopi dua. Pasta dua, meja nomer lima ya pojok jendela" ucap Minhyuk menyerahkan pesanan kepada Seola, yang langsung di tanggapi olehnya
"Teh susah ga sih masak tuh?"
"Ya gak juga bang, kenapa?"
Minhyuk membaringkan kepalanya di jendela, menatap Seola yang kini sedang berhadapan dengan kompor didalam dapur
"Pengen nyoba masak teh, tapi ga berani. Masa abang kemaren kan masak di kosan nya si eneng, minyak nya nyiprat teh, liat geura ini kening abang, jadi melendung gini teh. Sakit"
Seola membalikan badannya, menatap Minhyuk yang menunjuk keningnya dengan telunjuk, dengan bibir yang dimajukan, duh punya abang gemesin banget
"Aduh kasian, udah di obatin belum?"
"Kemarin baru di kompres pake es batu teh, termasuk udah diobatin apa belum itu?"
"Eh? Gatau juga, tapi kata ayah teteh dulu kalau kena minyak gitu, diolesin odol. Sebagai pertolongan pertama"
"Ih atuh panas entar"
"Ya gak tau juga, tapi cobain aja"
Minhyuk ngangguk, "iya deh entaran habis ini"
Seola menyimpan dua piring pasta di meja pantry, mengambil dua gelas kopi, menyerahkannya kepada Minhyuk, yang masih menopang dagu di jendela. Seola ketawa ngeliat bentolan di kening Minhyuk
"Kemaren kekosannya Eunseo?"
"Iya, nganterin balik. Niatnya kemaren jemput Rose ke gedung seni, eh ketemunya Eunseo, yaudah jadinya balik sama Eunseo hehehe"
Seola menatap Minhyuk terbelalak kaget, yang ditatap cengengesan "Terus si eneng pulang nya gimana abang? Kok jahat sih sama adek sendiri!"
"Sama Hyungwon kok, tenang. Gue ga akan ninggalin tanggung jawab gue"
"Tapi kenyatannya lo ninggalin tanggung jawab lo bang! Hih astaga kok ngeselin sih, sabar Seola, lagi masak. Kasian makanannya"
Changkyun sama Luda yang sedang berdiri didepan pintu dapur terbahak, mentertawakan Minhyuk yang kini berlari menjauh dari jendela penghubung bar dan dapur sambil membawa pesanan pelanggan
"Jail ih bang Minhyuk, kasian Rose kemarin tau"
"Emang serius ditinggalin Rose nya?"
Luda menyambut pelanggan yang baru datang, lalu menoleh ke arah Changkyun
"Iyaa, terus jadinya nyamperin aku ke fakultas, ketemu deh sama bang Hyungwon. Itu pulang sama bang Hyungwon mah si bang Won yang ngajak. Bukan bang Minhyuk yang nyuruh da"
"Dasar, tar aku aduin ke bang Shownu ah"
Luda tertawa melihat Changkyun yang kini berjalan menghampiri Minhyuk, menggoda pria itu sampai keduanya berakhir saling kejar kebelakang bar
"Heh, jangan lari-larian masih banyak itu tamunya, layanin dulu!"
Jooheon yang baru datang bersama Exy langsung menghentikan keributan yang terjadi, menyuruh keduanya buat kembali bekerja
"Dek, udah lama?" Luda mengangguk, menghampiri abangnya yang kini berdiri di dekat pintu masuk
"Dari pagi bang, gue kosong seharian. Kayanya sampe sore deh masih asik"
"Jangan dipaksain, jangan kecapean ya, abang gamau denger lo sakit"
"Iya siap bang, tar juga kalau cape kan bisa gantian sama yang lain"
"Yaudah sekarang aja istirahatnya sana, gantian sama gue ya" tambah Exy, dibalas acungan jempol Luda, lalu ia beralih kerooftop buat istirahat
Seola yang berdiam diri di jendela dapur, memanggil Changkyun untuk mendekat
"Kenapa teh? Cape?"
Seola menggeleng, ia menarik Changkyun mendekat, lalu sedikit berbisik "Udah bilang belum?"
Changkyun menjauh lalu menggeleng
"Kenapa belum?"
"Susah teh, setiap gue mau ngomong. Ludanya yang ngelarang gue, dia terlalu takut dengan hal-hal lain yang negatif kalau terjadi sesuatu, gue juga gamau maksa. Yang ada gue sama Luda yang berantem, cape teh kalau udah berantem. Gue sama dia sama-sama keras kepala soalnya"
Seola membuang nafasnya berat, jadi ikut merasa simpati mendengar cerita Changkyun
"Yaudah, kalau gitu hati-hati. Jangan macem-macem. Jagain Luda, kalau sesuatu kejadian, hubungin gue Rose sama Hyungwon"
Changkyun mengangguk "Iya teh, makasih banget gue"
"Heh habis gosip apaan? Gue ikutan"
Minhyuk menghampiri keduanya, lalu menyerahkan secarik kertas kepada Seola
"Lemon tea dua teh, meja enam. Tar kasihin Exy atau Jooheon aja ya. Kyun break bentar yuk, kebelakang dah panas"
Setelah melempar tugas ke pasangan Jooheon Exy yang dengan sigap mengangguk, Minhyuk beserta Changkyun berjalan ke halaman belakang Cafe. Halaman baru yang dibuat anak-anak, selain rooftoop. Khusus buat mereka yang butuh istirahat, atau sekedar membutuhkan tempat outdoor untuk merokok, seperti saat ini
Changkyun mengeluarkan vapenya, lalu mulai menarik dan membuang asap beraroma vanila tersebut,
"Gue perhatiin lo semingguan belakang lesu Kyun, kenapa cape? Kalau cape break aja gapapa lah, anak-anak banyak yang gantiin kok, santai" tutur Minhyuk sambil ikut menyesap rokoknya sendiri
"Engga bang, lagi banyak fikiran aja. Sorry jadi banyak yang keteteran ya, ga konsen gue soalnya"
"Kenapa? Ada masalah?"
"Iya, dikit. Gampang lah gue urus bentar lagi"
"Sama Luda?"
Changkyun tersedak, buru-buru ia menegak mineral yang ia bawa, lalu menatap Minhyuk tak mengerti
"Kok Luda jadinya?"
"Jangan bilang kalau lo ga peka? Gue tau kali lo sama Luda ada apa-apa"
"Bang jangan becanda, males nih gue"
Minhyuk menepuk pelan pundak Changkyun, "Santai, gue ga bocor. Gue gatau si siapa aja yang udah tau. Tapi yang pasti mulai sekarang gue tau Kyun, lo ga perlu sembunyi-sembunyi lagi didepan gue. Lo bica cari gue kalau lo butuh seseorang buat ngedengerin, gue juga bakal turun tangan kalau ada apa-apa sama kalian"
Changkyun mengangguk pasrah, akhirnya ada lagi yang mengetahui hubungannya dengan Luda, panik sih, tapi Changkyun sedikit lega, setidaknya akan bertambah lagi orang yang bisa membantunya, atau sekedar mendengarkan keluh kesahnya nanti
"Gue gatau masalahnya apa, tapi yang gue tangkep kalian backstreet? Sorry bukan nya mau menggurui, tapi saran gue jangan kelamaan. Bukannya dapat izin, takutnya malah Jooheon jera buat izinin adiknya punya hubungan dengan orang lain"

YOU ARE READING
In; The Circle || Monsta X
Fanfiction"Jujur Circle udah jadi rumah kedua gue buat pulang. Percaya ga percaya kita ada disini itu udah kaya benang yang diikat mati, mau kita pergi dari masalah-masalah yang lalu, pasti baliknya kesini lagi" _____________________ "...gabisa. lo masih sama...