I; TC 24

117 24 0
                                        

 Hari yang berganti hari baru dilewati anak Cafe yang masih gitu-gitu aja. Seola Jennie yang makin sering mojok berdua didapur. Eunseo Rose sama Luda yang memilih melayani pelanggan, sesekali bergantian dengan Hyunwon Minhyuk juga Changkyun. Tiga pria yang tersisa di Circle

"Selamat siang, selamat datang di Circle Cafe. Mau pesan apa kak?"

Changkyun menghampiri pelanggan yang baru masuk, meninggalkan Eunseo dan Luda berdua didepan meja bar

"Gimana rasanya udah ga sembunyi-sembunyi lagi Lud?"

Luda menoleh, Eunseo sudah menatapnya penuh minat. Luda terkekeh gemas dibuatnya

"Ya gak gimana-gimana. Masih gitu-gitu aja"

"Ih masa gak gimana-gimana? Gada perubahan apa-apa gitu? Yang lebih menantang?"

Luda tertawa lagi "Ya enggak. Sebenarnya sekarang gue lebih kerasa plong aja sih. Gue ga perlu nutup-nutupin lagi kalau bareng Changkyun. Kita ga perlu main drama lagi. Tantangannya, ya gitu harus nahan diri, kuat-kuatin diri, kalian semua ga bisa diem soalnya. Apa-apa di cie-ciein, bawaannya masih curiga-curiga aja. Untung gue sabar"

Gantian Eunseo yang tertawa, "Ya kan resiko Lud. Mau lo sekarang udah jujur atau gimana, tetap bekas peninggalan sebelumnya tentang kalian berhasil bertahan dua tahun tanpa kita tau itu masih terbayang-bayang. Ga heran kalau anak-anak masih penasaran, kira-kira masih ada gak yang kalian tutup-tutupin. Gitu"

Luda ngangguk, ia tersenyum maklum. Yaiya sih, mau gimanapun hasilnya, tetap awalnya adalah ia melakukan kesalahan. Dan kesalahan ga akan bisa secepat itu terkubur, jadi dia udah nyiapin diri untuk semua resiko itu. Selagi Changkyun pun masih setia berdiri disampingnya. Obrolan Keduanya terputus setelah pintu masuk terbuka dengan kasar, membuat beberapa pelanggan terkejut, dan membuat anak-anak yang sedang kerja terkejut bukan main

"BONAAA? KENAPA?"

Bona masih mengeluarkan tangisnya sesekali sesenggukan. Ia belum bisa menghentikan laju air matanya. Iya, tadi Bona datang ke Circle dengan keadaan yang berantakan. Rambut dan baju kusut, muka memerah dengan air mata yang mengalir dipipinya. Terpaksa Seola menelfon Wonho untuk menggantikan dirinya sementara di dapur, beruntung Wonho sedang bersantai di kantin kampus bersama Hyungwon yang kini sudah menyusul dan menggantikan posisi anak cewe di Circle. Soalnya kini semua anak perempuan sudah berada di rooftoop Circle, lengkap dengan Exy dan Rose yang langsung cabut meninggalkan kelas mereka begitu dapat kabar dari Eunseo. 

"Bon minum dulu ya" Exy menyerahkan segelas air putih. Bona mengangguk, meraih gelas tersebut dan meminumnya perlahan

"Tenangin diri lo dulu, gausah buru-buru. Kita bakal disini nungguin lo, gausah takut kita tinggalin"

Bona lagi-lagi menangis tersedu mendengar perkataan Seola, membuat gadis itu jadi serba salah. Ia mencolek Jennie disebelahnya "Gue salah ngomong yaa?"

Jennie memutar bola matanya malas, lalu mengangguk "Iya. Sekarang diem aja dulu, gausah ngomong apa-apa"

Rose mengelus pelan punggung Bona "Mbak udah yaa? Sekarang cerita dulu sama kita, lo kenapa?"

Bona mengusap sudut matanya yang masih berair, menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, ia ulang-ulang seperti itu berkali-kali sampai ia bisa menguasai dirinya sendiri

"Gue berantem sama Kihyun"

Satu kalimat yang menjadi tema pembuka cerita lain hari ini, tapi mereka masih belum mengerti kemana arah cerita ini akan mengalir

"Terus? Bukannya lo udah biasa berantem sama bang Kihyun?" tanya Luda heran

"Kali ini beda"

Bona mengambil jeda sejenak, lalu melanjutkannya lagi "Kali ini berantem yang benar-benar berantem. Dia semarah itu sama gue, dan gue benar-benar dibuat ketakutan sama dia"

"Kok bisa? Emang lo ngapain? Ngerusakin panci dia lagi? Atau lo lupa nganterin dia sarapan? Atau lo berdua rebutan makanan? Debatin kalian bakal makan siang dimana? Atau dia marah gara-gara lo buatin Wonho makanan, tapi dia ga lo buatin?"

Yang lain menggeleng takjub, Seola sampai sehafal ini tentang kebiasaan dua orang itu. Bahkan sampai hanya masalah sepele rebutan makanan juga bisa jadi perdebatan mereka?

Sayangnya semua yang Seola ucapkan dibantah dengan tegas saat Bona menggelengkan kepalanya, membuat mereka kembali berfikir masalah apa yang sedang menimpa dua orang sahabat itu

"Terus apa mbak?" tanya Eunseo tak sabar

"Gue mergokin Chungha kemaren lagi yang engga-engga di apartemen temen gue"

"Hah? Serius? Siapa?" Jennie kaget, ia tak tau temannya seperti itu

"Johnny" mereka tersentak, lalu mulai ramai, tak percaya bahwa seorang Chungha mengkhianati Kihyun seperti itu

"Terus Kihyun ga percaya? Terus dia nyalahin elo? Dia nuduh lo mengada-ngada, berakhir dia ngamuk?"

Voila, seratus persen. Bona mengangguk membenarkan apa yang Rose sebutkan, tak ada satupun yang salah. Hanya saja kejadian aslinya lebih dari sekedar marah biasa. Kihyun benar-benar meneriakinya, mengumpatinya, dan hampir melemparinya dengan sekotak makanan saat Bona menjabarkan bahwa Chungha, pacarnya bermain dibelakangnya. Kihyun benar-benar semarah itu, sampai menyebutkan kata-kata tak pantas, yang kali ini benar-benar menyakiti hatinya, menghancurkan dirinya, mempermalukan dirinya didepan orang-orang yang sedang istirahat dikantin siang tadi. Bona tidak bisa terima itu, makian pedas yang keluar dari mulut Kihyun membuat pertahanannya hancur dan berakhir kabur ke Circle meninggalkan Kihyun yang malah menghampiri pacarnya

"Terus mbak? Yang bikin dia semarah itu sama lo? Dan yang bikin lo berantakan gini karena marahnya dia itu apa?"

Pertanyaan dari Eunseo kembali membuat mereka dilanda keheningan. Baru sadar ada pertanyaan lain dibalik pernyataan Bona tadi, ada pertanyaan dibalik mengapa Kihyun semarah itu kepada Bona, ada pertanyaan kenapa Bona setakut itu saat Kihyun marah kepadanya, ada pertanyaan mengapa Bona lebih memilih kabur meninggalkan Kihyun dikampus dan berlari menghampiri mereka siang ini. Dan terakhir ada pertanyaan mengapa air mata Bona yang tadi sudah mengering, kini mengalir lagi dipipinya dengan deras. Sampai satu kalimat yang gadis itu ucapkan setelahnya adalah jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan itu. Kalimat mengandung jawaban yang mampu membungkam mereka semua dengan keterkejutan yang tak mereka sangka-sangka. Menyisakan Bona yang hanya bisa menangis tersedu di dalam pelukan hangat yang Jennie tawarkan. Sedang yang lain hanya bisa memandang, tak mampu bergerak barang sedikitpun



In; The Circle || Monsta XDonde viven las historias. Descúbrelo ahora