I; TC 16

145 27 2
                                        

"Neng"

"Rose"

"Eneng"

"Neng, bangun bentar"

"Neng adeknya abang, bangun bentar dulu yuk"

Rose membuka matanyaa saat merasa tepukan pelan di pipinya, ada Shownu didepannya, sudah rapih, menenteng tas juga almamater di tangannya

"Neng, udah sehat belum?" tanya Shownu, ia duduk di pinggir tempat tidur, mengusap pelan kening adiknya, masih kerasa hangat

"Neng kenapa bang?" Rose nanya balik, ia tak ingat apa-apa. Yang ada kini kepalanya terasa berputar, pusing

"Kamu kemaren pulang ujan-ujanan sama Hyungwon. Ini demam begini, ngigau terus juga kamu semalem" terang Shownu, ia merapihkan rambut Rose yang berantakan

"Udah pudar neng warna rambutnya"

Rose ngangguk lemah, "Iya bang, belum di cat lagi"

Ia melihat jam didinding, pukul delapan pagi. "Teteh, Minhyuk udah bangun?"

"Udah neng, teteh ada kelas pagi, udah berangkat barengan sama Kihyun tadi dia kedepan. Minhyuk udah ke Circle, sekalian mau jemput Eunseo dulu katanya"

"Yah, neng sendiri dong bang?"

Shownu terkekeh saat Rose bangkit dari baringnya, lalu meringsek memeluk badannya. Kebiasaan Rose kalau sakit, manjanya kumat

"Kamu mah, kalau lagi sakit aja baru aku-akuan, baru neng-neng'an. Kalau sehat bar-bar banget teteriakan sama Minhyuk"

Shownu tertawa, tangannya menangkap tangan Rose yang memukulnya kesal "Iya deh iya maaf. Gak sendirian, ada Hyungwon dikamar Minhyuk"

Rose mengangkat kepalanya dari dada Shownu, menatap abangnya bingung "Kok? Dia nginep semalam?"

Shownu ngangguk, "Iya deras banget ujannya. Demam juga dia sekarang. Semalam kamu mau dibawa kerumah sakit tapi kita bertiga Minhyuk Hyungwon panik banget, terus teteh nelfon Wonho buat jemput kamu. Tapi mogok mobilnya ga bisa kesini jadinya dia ngirimin resep aja buat nurunin panas kamu sementara
Hyungwon nekat ke apotik nebus obatnya pulang-pulang malah dia yang tumbang"

Rose merengut kesal "Yah kan jadi sakit juga dia. Gara-gara mbak Bona tau bang! Dia ninggalin aku di Cafe, padahal janjinya mau nganterin pulang, malah pulang bareng Jooheon. Aku nelfon abang sama Minhyuk ga ada yang angkat, yakali aku tidur di cafe sendiri"

"Maaf ya abang ga denger kamu telfon. Minhyuk juga hapenya dikamar katanya." ucap Shownu sambil meringis membuat Rose memutar bola matanya kesal

"Yaudah sekarang kamu istirahat lagi aja ya, dibawah ada bubur untuk kamu sama Hyungwon, minum obatnya juga ada di meja, udahnya lanjut tidur lagi"

Rose ngangguk patuh.

Shownu meluk lagi adiknya sebelum beranjak "Yaudah istirahat lagi aja, abang mau kekampus, mau bimbingan lagi"

"Iya, hati-hati"

Rose meregangkan badannya mencoba mengumpulkan niat untuk bangun. Sekedar sikat gigi dan cuci muka sepertinya tak apa. Kepalanya masih terasa berat, tak mau demam lagi kalau harus maksain mandi pagi ini.

Baru sampai ujung tangga hendak turun kebawah, Rose berbalik kembali menuju kamar Minhyuk, sebaiknya ia mengecek keadaan Hyungwon lebih dulu.

Didalam kamar, ternyata Hyungwon masih meringkuk didalam selimut. Penasaran Rose menempelkan punggung tangannya di kening pria itu "Masih panas"

"Hyungwon"

"Wonn"

"Bang"

"Bang Hyungwon, bangun"

Rose menepuk-nepuk lengan Hyungwon, menunggu pria itu bangun dengan sabar. Sampai kedua kelopak mata Hyungwon terbuka perlahan membuat Rose melengkungkan bibirnya kebawah, merah banget matanya, kasian pasti sakit

"Rose? Udah sehat?"

Dengan gerak lambat, Hyungwon mendudukan dirinya dikasur, ia menarik lengan Rose untuk mendekat, mengangkat tangannya untuk menyentuh kening Rose

"Udah kok, udah gak panas. Coba raba kening lo sendiri deh"

Rose mengarahkan tangan Hyungwon untuk menyentuh keningnya sendiri "Sekarang panasan badan lo, gue udah baikan. Sorry ya, gara-gara gue lo jadi sakit gini"

Hyungwon menggeleng, "Gue kali yang harus minta maaf, lo semalam sampe gelisah banget tidurnya. Sorry ya lain kali kalau ngajak lo bareng gue bawa mobil deh"

Rose tertawa lalu memukul lengan Hyungwon

"Apasih ngaco. Udah ah gue mau kebawah dulu sarapan, tar punya lo gue bawa sekalian"

Hyungwon segera beranjak dari kasur, meraih plastik obatnya, lalu memegang pergelangan tangan Rose

"Gausah, bareng aja makannya dibawah. Lo masih sakit takutnya gak balik lagi keatas, malah pingsan didapur"

Rose tertawa lagi "Enak aja! Dibilangin gue udah gapapa, yang ada ini gue megangin lo, takut-takut malah pingsan di tangga"

Keduanya turun sambil tertawa, masih memegang satu sama lain, sama-sama masih pusing banget soalnya

"Lo tim diaduk atau gak?" tanya Hyungwon random saat Rose menyerahkan semangkok bubur didepannya

"Aduk lah, apaan ga diaduk mah hambar rasanya"

Hyungwon terkekeh mengangguk setuju "Hm, mereka yang tim ga di aduk itu adalah orang-orang yang belum merasakan nikmatnya bubur sama toping nyampur jadi satu"

Keduanya tertawa. Setelahnya hening, hanya ada dentingan sendok yang beradu dengan mangkok.

Rose menumpuk mangkok miliknya dengan punya Hyungwon, membawanya ke wastafel dan membilasnya. Berbalik ke meja, pria itu sudah menunggunya sambil menopang kepalanya dengan sebelah tangan. Tanpa banyak kata Hyungwon mendorong segelas air putih, membuka plastik obat, mengutip isinya, lalu memisahkan milik dirinya dengan Rose, ia menyerahkan beberapa butir obat milik gadis itu

"Minum obatnya dulu, barengan lagi"

"Siap pak dokter"

Hyungwon tertawa "Belum, masih beberapa taun lagi. Tapi do'ain aja ya, tar kalau udah resmi make jas putih, gue deh yang ngobatin lo kalau sakit"

"Haha, gue ga gampang sakit btw. Tapi okedeh gue aminin ya"

"Jangan minum es dong, kan lagi sakit" tegur Hyungwon saat Rose mengambil sekotak susu coklat dari dalam kulkas setelah meminum obatnya

"Gabisa, hidup gue gabisa jauh-jauh dari coklat dan sesuatu yang dingin-dingin"

"Ya tapi kan itu lo lagi sakit, ntaran aja nunggu sembuh"

"Udah sembuh kok, dikit lagi turun ini panasnya. Udah ah jangan bawel"

"Dih dibilangin ngeyel, kalau demam lagi gue gak nanggung ya"

Rose mendelik sebal "Siapa juga yang minta tanggung jawab lo sih!"

"Loh kirain mau minta tanggung jawab, udah dua bulan kan?"

Reflek Rose menendang kaki Hyungwon dari bawah meja "Heh amit-amit! ngaco ih sumpah lo mah!"

Keduanya kembali tertawa mendengar lontaran-lontaran ucapan milik mereka yang makin tak jelas, makin tak terkendali.  Jauh dari kata normal, yaiya kondisi mereka aja sama-sama lagi ga normal.
Efek sakit mungkin?

In; The Circle || Monsta XWhere stories live. Discover now