Hari berganti minggu, dan minggu berganti sudah berganti dengan bulan. Hari ini Bona berhasil menculik Seola dan Luda dari Circle, membuat Wonho kembali harus datang ke Cafe untuk menangani dapur yang kosong ditinggal para kokinya. Kedua perempuan itu hanya menurut mengikuti Bona yang berjalan tanpa arah, memasuki toko satu ke toko lain. Berjalan seolah tak ada lelahnya, membiarkan Luda dan Seola yang sudah terlampau letih terus berjalan tiga jam tak berhenti
"Mbak istirahat dulu yuk, capek"
Luda menjongkokan dirinya didepan etalase salah satu toko. Seola sama Bona yang udah jalan menjauh didepan, menoleh kebelakang. Tau nya si cantik udah ngemper dilantai
"Yaampun Seol anak ilang, manis gini"
"Iya Bon. Yaudah bawa ke security, biar diumumin"
"Gausah Seol. Bawa pulang aja, kasian"
"Jangan bawa pulang deh, kasihin ke pacarnya. Pasti siap nampung"
Luda yang sudah berjalan kembali sambil digandeng dua orang tersebut dikanan kirinya mendecih
"Sinting, lo berdua yang udah kaya orang tua nelantarin anaknya dibelakang"
Seola Bona tertawa, akhirnya Bona membelokan kaki mereka kesalah satu restoran sekedar mengistirahatkan kaki mereka sekalian makan siang
"Lo sama Changkyun baik-baik aja kan Lud?" tanya Bona membuka topik setelah pesanan makanan mereka tersaji di meja
"Baik kok, kenapa? Tiba-tiba?"
"Ya engga. Gue denger dari Jooheon, lo berdua berantem kemaren"
"Ohh itu. Engga kok, ah biasalah mbak. Cuma debat doang ga sampe berantem yang gimana-gimana" jelas Luda membuat Bona mengangguk mengerti
"Lo gimana sama aa Wonho Seol?"
Seola yang sedang berbalas pesan dihapenya mendadak tersedak, pertanyaan macam apa itu
"Lo kejedor? Apa gimana? Amnesia lo? Dia udah sama Bora kali!"
Sungut Seola kesal. Ia menyimpan hapenya kembai di dalam tas, lalu fokus dengan makan siangnya
"Ya gapapa kali, selagi janur kuning belum melengkung"
Seola Luda lagi-lagi tersentak mendengan penuturan Bona yang kelewat santai
"Ini lo lagi nanyain gue, atau lo lagi curhat tentang hidup lo?" Sindir Seola sinis. Bona tertawa, ia mengelap saus yang tersisa di pinggir bibirnya lalu menyandarkan punggungnya di kursi
"Apaan? Kok jadi gue? Engga lah"
"Lo belom baikan sama bang kiki?" tanya Luda santai, malah Seola yang melotot. Ia menendang pelan kaki Luda dibawah meja, membuatnya terkejut
"Santai elah. Udah ga ada apa-apa gue sama dia"
"Serius? Lo sama dia jadinya putus?"
Bona mengehela nafas sekilas, lalu mengangguk "Yaiya. Tapi gatau deh, gada kejelasan lagi setelah hari itu. Lagian siapa gue sih, sadar diri gue tuh cuma hama doang yang datang di hubungan dia sama Chungha. Bahkan setelah Jennie nunjukin bukti perselingkuhan Chungha aja dia masih ngelak. Yaudah ngerti gue selama ini sebenarnya cuma jadi pelampiasan dia doang"
Luda Seola terhenyak mendengar lirihan yang sarat akan kesakitan keluar dari mulut Bona.
Iya sebenarnya Bona dan Kihyun sudah menjalin kasih, dibelakang Chungha. Bahkan yang lain pun tak tau menau tentang itu. Keduanya cukup berani mengambil jalan belakang, bertahan hampir setengah tahun lamanya. Sampai kejadian tiga bulan yang lalu membuat Kihyun menggeleng tak percaya dengan Bona, menghancurkan komitmen yang keduanya bangun, juga menyadarkan Bona bahwa kehadiran dirinya di sisi Kihyun adalah sesuatu yang salah. Bahkan setelah Jooheon menunjukan bukti ia tak bersalah, jangankan meminta maaf, melihat dirinya saja Kihyun seakan tak sudi. Seakan buta mata, tuli telinga Kihyun masik asik berlalu lalang bersama Chungha. Menjauh dari lingkaran pertemanan mereka, meninggalkan Circle, juga meninggalkan dirinya sendiri
Di Circle Changkyun memilih melamun di teras belakang, menikmati hembusan angin sore yang menerpa wajahnya. Sampai kehadiran Jooheon mengalihkan atensinya"Kyun? Ngapain lo? Jadwal lo besok kan? Hari ini masih bisa gue tanganin kok"
Changkyun menghela nafas lalu menggeleng, "Nganterin kebutuhan datang bulannya adek lo. Tapi gue sampe sini, Bona udah nyulik dia. Sialan. Yaudahla, terlanjur males pulang gue bang"
Jooheon tertawa, ia mengingat bagaimana ekspresi tak percaya Changkyun saat pria itu baru menginjakan kakinya di Circle, Bona malah menarik tangan Luda. Meninggalkan Changkyun yang terdiam mematung didepan pintu
"Lo gimana ceritanya bisa sama adek gue sih Kyun?"
Changkyun reflek menegakan badannya, pertanyaan yang keluar dari Jooheon tiba-tiba mengingatkannya bahwa pria disebelahnya itu sekarang bukan hanya sahabatnya, teman bermainnya, temannya membolos dari jaman putih abu-abu bahkan sampai sekarang. Ia tertohok fakta bahwa kini Jooheon adalah abang dari gadis yang sedang ia pacari, yang mungkin saja dikemudian hari menjadi abang iparnya
Changkyun mengamininya dalam hati, lalu terkekeh sendiri
"Hehe, keseringan main kerumah lo jaman sma gue udah naksir bang"
Jooheon kaget "Dari jama sma? Serius lo naksir tu anak dari kapan lalu? Kok gue gatau?"
Changkyun nyengir, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Hehe iya, baru suka doang sih hari itu. Lagian kehalang dia udah punya pacar, yang Hyunbin hyunbin itu, temennya dia sama Rose kan waktu sma kalau gasalah"
"Anjir, lo sampe kenal sama mantannya? Gue aja lupa Kyun dia punya mantan selain yang itu"
Changkyun mendadak tegang, Jooheon membawa seseorang yang dia kira akan jadi topik sensitif buatnya juga Luda
"Tenang aja, depressi gue udah sembuh setaun ini. Cuma masih sisa-sisa emosi nya doang kalau ngebahas dia" Jelas Jooheon sambil tertawa melihat Changkyun yang serba salah ingin berbicara
"Lagian tu orang udah sama Chungha-chungha itu kan?" tambah Jooheon membuat Changkyun ngangguk
"Tar suruh bang Wonho sama bang Shownu ngomong sama Kihyun deh bang. Tu anak nurutnya cuma sama dua orang itu. Sama kita gapernah mau dengar dia" kata Changkyun ikut sebal
Jooheon ngangguk "Gampang tar kita samper langsung Wonhonya. Ada didapur dia"
Changkyun ngangguk setuju
"Terus gimana heh lo bisa sama Luda? belom beres ceritanya" tuntut Jooheon meminta penjelasan. Gitu-gitu dia masih penasaran bagaimana adiknya jatuh dipelukan si anak termuda di geng laki-laki mereka
"Haha iya gitu dah. Kita ketemu lagi di bisnis sebagai junior sama senior. Yaudah waktu itu gue nembak dia. Adek lo ragu-ragu, dia mau nerima gue tapi takut sama lo. Gue tanya kenapa, dia ga ngasih alasan yang pasti. Sampai akhirnya dia nerima gue, dengan syarat untuk backstreet dulu"
"Dan itu bertahan selama dua tahun? Salut gue Kyun. Gila lo khianatain gue selama itu. Astaga, kalau ga inget lo udah jadi temen gue dari lama, gue bunuh juga lo!"

YOU ARE READING
In; The Circle || Monsta X
Fanfiction"Jujur Circle udah jadi rumah kedua gue buat pulang. Percaya ga percaya kita ada disini itu udah kaya benang yang diikat mati, mau kita pergi dari masalah-masalah yang lalu, pasti baliknya kesini lagi" _____________________ "...gabisa. lo masih sama...