"Lo bener udah ikhlas ngelepas Luda?" tanya Wonho kepada Jooheon yang sedang berdiam diri di sandaran pagar balkon rumah glampingnya. Wonho diseret Kihyun untuk menemui Jooheon saat dia sedang duduk di api unggun bersama Seola tadi. Tapi Sekarang Seola sudah beralih membawa Exy kekamarnya saat gadis itu tak mampu menahan air mata setelah mendengar cerita dari Luda juga Changkyun. Dan Wonho berakhir mengalah untuk mencoba mendengarkan cerita dari sisi Jooheon
"Lagi berusaha bang, semoga gue bisa lebih terbuka nerima hubungan dia"
"Tapi ga dendam kan sama Changkyun?"
Jooheon reflek tertawa lalu menggeleng "Ya engga lah, ngapain juga gue jadi dendam sama dia"
"Iya baguslah, lagian kan Changkyun temen deket lo juga Heon. Udah tau gimana kesehariannya dia"
Jooheon menghela nafasnya berat, membuat Wonho menoleh
"Yang dulu juga awalnya teman deket gue bang. Bukannya gue ngeraguin Changkyun ataupun kalian yang berstatus sahabat gue ini, cuma untuk sekarang mau ga mau gue harus waspada sama siapa aja. Bahkan Changkyun sekalipun"
Wonho mengangguk, ia melupakan fakta tersebut. "Iya ngerti lah gue. Gue juga sebagai abang yang punya sodara cewe punya perasaan waspada yang sama. Cuma Joo, kalau gue boleh saran. Coba terima Changkyun, lo liat usaha dia ketekunan dia yang berhasil mertahanin hubungan mereka sampai sekarang. Dua tahun bukan waktu yang sebentar Joo, walaupun selama ini mereka sama-sama sembunyi-sembunyi dibelakang kita, seenggaknya lo pernah ngeliat gimana mereka ngebagi rasa bahagia yang sama"
Jooheon tertegun, benar juga. Selama ini ia tak pernah sadar saat Changkyun dan Luda yang entah bagaimana bisa berangkat ataupun pulang ngampus barengan, gimana Luda kadang minta izin kepadanya saat ingin pergi malam minggu bersama Changkyun. Dia juga pernah dihampiri langsung oleh Changkyun, saat pria itu meminta izin untuk pergi menonton bersama adiknya
Setidaknya selama ini Jooheon sudah melihat bagaimana bentuk tanggung jawab, juga bagaimana Changkyun menjaga adiknya. Bahkan sampai kemarin malam saat Changkyun Menghampirinya yang saat itu sedang bersama Hyungwon dirumahnya. Changkyun dengan tegas mengatakan bahwa selama ini, ia dan adiknya sudah menjalin kasih, bahkan dua tahun lamanya. Jooheon tak dapat membendung emosinya saat tau dua orang itu mengkhianati kepercayaannya, Jooheon tak bisa lagi menahan tangannya yang langsung berayun melemparkan bogeman mentah berkali-kali, tanpa perlawanan sedikitpun dari Changkyun. Sampai handphone nya berbunyi, melihatkan panggilan Rose membuatnya berhenti memberi pelajaran untuk sahabatnya itu. Saat Jooheon mengangkatnya, tak ada sapaan atau basa-basi yang lain. Yang ada hanya isakan tangis luda, membuatnya terdiam seketika
Hyungwon yang masih berada diantara keduanya, menarik paksa handphone Jooheon, meloudspeakerkan panggilan dari Rose, menyimpannya di meja, agar keduanya sama-sama mendengar
"Dulu, jauh sebelum gue kenal Changkyun. Gue pernah punya pacar. Kita jalan dua bulan lamanya, sampai hari itu dia ngajak gue ketempat wisata, seharian kita main. Waktu udah mau pulang hujan lebat. Dia ngusulin buat nginap dulu di kostan temannya. Gue ragu, jadi gue sempat ngabarin abang diem-diem. Setelahnya gue ikut dia kostan temennya itu. Disana gue dikasi minuman asing, bukan sejenis alkohol yang udah ga asing buat gue. Tapi yaudah gue minum, setelah itu gue ngantuk, gue tidur"
Changkyun terlihat menegang, tak bergerak bergerak sedikitpun, tubuhnya mendadak kaku. Sebelum nya ia sama sekali tak pernah mendengar cerita ini dari Luda, tidak sedikitpun
"Engga kok Rose, ini ga kaya yang lo bayangin. Ya tapi menjurus kesana–
–Paginya, gue udah dirumah. Tebak apa yang gue dapat?"
Ingatan Jooheon seakan berbalik kebelakang menuju dimana kejadian yang Luda sebutkan. Setelah membawa Luda pulang, ia kalut, ia benar-benar tak percaya sahabatnya melakukan ini kepada adiknya. Dengan tak terkontrol, ia mengambil semua barang yang ia lihat, membantingnya ke lantai, semua. Hingga isi rumahnya saat itu benar-benar hancur, sehancur perasannya
"Rumah berantakan, pecahan kaca dimana-mana. Ternyata malam itu gue hampir jadi korban pelecehan, untung abang gue cepet dateng sama mama papa. Mereka bawa gue pulang. Tapi abang kesel dia ga terima gue digituin. Dia jadi sering marah-marah, melamun ngomong sendiri, sering banget ga sengaja ngebentak gue atau mama papa, dan dia ga sadar itu. Sampai akhirnya kita coba cek ke dokter, ternyata dia kena serangan panik. Dia depresi, karena mantan gue, si pelaku itu, sahabat dekatnya bang Joo. Si brengsek itu yang udah buat abang depresi. Sialan, gue benci banget sama dia Rose, hiks"
Sialan, pertahanan Jooheon sudah tak dapat ia bendung. Ia menangis, ia tak tahu adiknya juga menyimpan dendam yang sangat teramat kepada mantan temannya. Selama ini ia hanya mencoba melindungi adiknya, mencegah teman-temannya mendekati adiknya lagi, melarang Luda untuk memiliki hubungan lagi. Tapi ia hanya menjaga adiknya dari luar, tanpa mencoba menyembuhkan sakit adiknya dari dalam
Changkyun juga terhenyak, akhirnya inilah jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan yang selama ini ia utarakan kepada Luda. Kenapa gadis itu selalu melarangnya saat ia berikukuh untuk menghadap Jooheon. Kenapa gadis itu sanggup bertahan jalan dua tahun ini dengan sembunyi-sembunyi. Kenapa Luda lebih memeilih untuk bersitegang dengan dirinya saat yang ia kira gadis itulah yang egois menutupi hubungan mereka. Ia kira hanya masalah sepele, ternyata yang terjadi bahkan diluar ekspetasinya, tak ia sangka kenyataan sesunggunya adalaj separah itu.
Jooheon mendongak, saat Changkyun menjatuhkan dirinya, berlutut didepan dirinya
"Maaf bang gue lancang untuk berhubungan sama adek lo. Selama ini gue juga jalan dijalanan buntu, tanpa tau gimana ujungnya. Entah gue harus senang apa sedih ngedengar apa alasan Luda selama ini ngelarang gue untuk ngadap lo kaya gini. Gue gabisa ngejanjiin apa-apa, tapi gue akan terus berusaha ada bareng Luda, kaya gimana selama dua taun ini gue ada sama dia"
Hyungwon menjauh dari keduanya, mengambil handphonenya sendiri lalu mengetik pesan untuk seseorang
Hyungwon
Masih dikampus?|Rosie
|Lagi dijalan
|Kenapa?Hyungwon
Jalan kemana?|Rosie
|Jalan pulang
|Tapi mau nganter Luda duluHyungwon
Bawa Luda kerumah lo dulu|
Bisa?|
Gue lagi bareng Jooheon Changkyun|
Gue denger tadi
Tar malem gue mau ngumpulin anak-anak cowo dulu|Rosie
|Iya
|Yaudah gue pulangHyungwon
Oke, hati-hati|Hyungwong menyimpan kembali hapenya, lalu beranjak kearah dua temannya yang masih duduk ditengah keheningan, sibuk dengan fikiran masing-masing
"Ayo ngumpul sama anak-anak, gue traktir"

YOU ARE READING
In; The Circle || Monsta X
Fanfiction"Jujur Circle udah jadi rumah kedua gue buat pulang. Percaya ga percaya kita ada disini itu udah kaya benang yang diikat mati, mau kita pergi dari masalah-masalah yang lalu, pasti baliknya kesini lagi" _____________________ "...gabisa. lo masih sama...