11. Baku hantam yok

8.4K 835 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya sebagai tanda bahwa kalian menghormati karya yang author buat.

*Happy Reading*


"wah nyari mati ni orang." ujar ji ya dengan wajah memerah karena marah. Ia benar-benar di buat kesal oleh orang tak tahu malu seperti selir shi, ternyata berani juga dia melukai guan jian setelah di buat malu oleh ji ya.

Xixi pelayan kecil itu hanya bisa menatap majikannya yang dengan pandangan takut-takut, bagaimana tidak takut? Lihat saja ji ya berjalan dengan anggun ke arah kediaman selir shi tapi wajahnya tak dapat menyembunyikan raut wajah bak psykopat yang melihat mangsa. Aura yang dikeluarkan oleh ji ya pun terasa amat mencekam dan suram.

Demi apapun semua orang yang melihat ji ya akan dibuat gemetaran bahkan sampai sesak napas. 'siapa yang membuat tuan putri begitu marah?' pikir mereka.

Hingga sampailah ji ya di kediaman selir shi yang nampak sangat berantakan seolah baru saja terjadi badai besar-besaran. Barang-barang berserakan memenuhi lantai, belum lagi para pelayan yang gemetar ketakutan di luar kediaman.

Teriakan demi teriakan nyaring terdengar menggema di seluruh ruangan. Segala umpatan,makian, bahkan semua nama binatang di absen berurutan kepada sebuah nama yang ji ya sangat kenal.

"wah wah aku tidak menyangka ibu selir yang sangat sopan dan lemah lembut ini bisa berkata kasar dan tidak beretika sama sekali seperti ini... Sungguh mengejutkan." ucapan ji ya sontak membuat mata selir shi membulat karena kaget. Ia tak menyangka ji ya akan datang ke tempatnya dan melihat semua kegaduhan ini.

Dengan cepat selir shi memakai topeng polos dan teraniaya agar ji ya iba terhadapnya. Tidak tahu saja dia bahwa yang di depannya bukan lagi ji ya yang akan menuruti perkataannya lagi. Ckckckckck sungguh bodoh.

"astaga putri agung ada apa kiranya putri agung datang ke tempat ibu..." selir shi melembutkan suaranya tapi hal itu percuma ji ya malas semakin jijik mendengar suara hama itu.

Namun, ji ya malah menatap sinis ke arah selir shi, sungguh saat ini ji ya sedang tak ingin beradu pendapat dengan selir shi malah sebaliknya ji ya ingin sekali memukul wajah penuh bedak itu dengan keras karena berani menyakiti kakaknya.

Ji ya sebenarnya tahu selir shi pasti akan menuduh kakaknya guan jian yang membuat masalah kepadanya terlebih dahulu. Tapi sayang otak kecil itu terlalu lemah untuk berpikir bahwa ji ya pasti akan membalasnya berkali lipat lebih parah dari yang dia lakukan pada guan jian.

Ji ya tersenyum manis ke arah selir shi. "ibu selir bolehkan aku meminta sesuatu?"

"putri agung ingin meminta apa?" tanya selir shi bingung, ada apa gerangan anak satu ini datang kepadanya hanya untuk meminta sesuatu.

"baku hantam yok!..." ujar ji ya dengan semangat menggebu-gebu sedangkan selir shi masih bingung apa yang dikatakan oleh ji ya, baku hantam itu apa?

"hmmm baku hantam itu apa? Ibu tidak mengerti" tanya selir shi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ji ya tersenyum lembut.

"baku hantam itu nama dari permainan yang akan kita mainkan ibu selir." jelas ji ya yang terus memperhatikan selir shi yang nampak sudah mengerti.

"lalu memainkannya seperti apa?"

"seperti ini."

'BUUUGGHH'

Kepalan tangan ji ya menghantan keras wajah selir shi hingga memar, selir shi tampak sangat syok karena tak percaya gadis cantik yang ia kira lemah ini bisa melukainya?

Belum selesai selir shi sadar dari keterkejutannya sebuah tamparan melayang ke pipi kirinya dengan keras, tidak sampai di situ ji ya benar-benar membabi-buta dan tidak memberikan waktu barang sejenak saja.

Permaisuri LicikWhere stories live. Discover now