39. Akhirnya Aku Menemukanmu

1.9K 154 21
                                    

Hari ini ji ya berniat untuk jalan-jalan bersama guan jian kakaknya. Karena entah kenapa moodnya benar-benar baik sekarang.

"Mengapa kamu menyeret gege ji'er!" jerit guan jian yang tidak terima diseret paksa oleh ji ya, padahal ia berniat untuk bermalas-malasan hari ini, tapi adik kurang ajarnya malah meruntuhkan harapannya untuk bersantai.

"gege harus menemani ji'er berjalan-jalan, apakah gege mau keponakan gege durhaka kepada gege karena tidak mau menemani ibunya berjalan-jalan?"

"Alasan macam apa itu? Tidak mungkin keponakanku akan durhaka kepada pamannya yang tampan ini." narsis guan jian yang membuat ji ya mendengus jijik.

Bagaimana bisa ji ya memiliki gege yang begitu narsis seperti guan jian, tapi yang dikatakan guan jian tidak salah, dia memang tampan.

"ji'er tidak mau tahu, gege harus menemani ji'er jalan-jalan! Tidak terima penolakan." Seru ji ya lantang, mau tidak mau guan jian hanya bisa berpasrah dan akhirnya mau menemani ji ya berjalan-jalan.

Guan jian tahu sifat keras kepala ji ya tidak dapat ia lawan. Terpaksa ia merelakan kasur empuknya dan koleksi buku kesukaannya demi membuat mei-mei nya ini bahagia.

Ji ya lantas berjingkrak senang dan langsung menarik tangan guan jian menuju sebuah taman bunga. Disana ji ya tidak bisa diam karena terus memetik beberapa bunga lalu merangkainya.

Guan jian hanya bisa memperhatikan apa yang ji ya lakukan, tapi matanya menangkap seseorang yang tengah memperhatikan mereka dari jauh.

Guan jian sama sekali tidak merasa risih ataupun waspada, karena dia tahu orang itu tidak bermaksud jahat sama sekali. Guan jian menoleh kembali kearah ji ya, dan tiba-tiba saja terlintas dalam otak cerdiknya sebuah ide.

Ia kemudian mengangkat tangannya kearah orang yang memperhatikan dirinya dan ji ya. Dengan gerakan tangan menyuruhnya mendekat, orang itu tampaknya paham apa yang guan jian maksud.

Segera guan jian berjalan pergi meninggalkan ji ya yang masih sibuk dengan bunga yang dirangkainya.

Sedangkan Orang itu mulai mendekat dengan sebuah gelas yang terbuat dari giok murni di tangannya.

"Apakah kamu tidak kedinginan?" tanya orang itu setelah mendekat kearah ji ya dengan jarak yang hanya terpisah setengah meter dari ji ya.

Ji ya segera mendongak karena merasa asing dengan suara yang menyapa pendengarannya.

"kamu siapa?" tanya ji ya yang sadar bahwa guan jian telah menghilang digantikan seorang pria yang menyodorkan segelas teh hangat kepadanya.

"kamu siapa?" tanya ji ya yang sadar bahwa guan jian telah menghilang digantikan seorang pria yang menyodorkan segelas teh hangat kepadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(sumber: Pinterest)

Pria itu sama sekali tidak menjawab dan tetap menyodorkan gelas berisi teh itu dengan senyum manis di wajahnya.

Ji ya merasa familiar dengan wajah pria didepannya, tapi ia tidak ingat siapa pria itu.

"Kamu siapa?" Tanya ji ya untuk kedua kalinya.

Permaisuri LicikWhere stories live. Discover now