25. Saling menipu

4.6K 496 28
                                    

Di kediaman mentri keuangan, ji ya tersenyum puas sembari menatap lukisan wajah kaisar xiao di depannya.

"Kau tampan, tapi sayang kau mudah sekali tertipu. Kau mungkin mengira aku tidak tahu bahwa kau mengetahui identitasku yang sebenarnya. Sangat bodoh," tawa ji ya pelan dengan nada mengejek.

Sedangkan xi jian hanya diam memperhatikan majikannya dari samping. Tersirat rasa kagum dalam dirinya, bahkan xi jian tak pernah sekalipun menyangka bahwa majikannya akan menjadi orang yang sangat pintar dan licik.

Semua hal yang di lakukan oleh ji ya semuanya telah di rancang sesempurna mungkin, bahkan kaisar xiao dengan mudah masuk dalam perangkapnya.

Saat ini mungkin kaisar berbangga diri karena bisa mengetahui identitas ji ya sebagai yu zhi. Padahal semua hal itu telah ji ya rencanakan dan membuat seolah dia telah ketahuan. Tetapi sebuah rencana besar menanti kaisar dan itu akan menjadi hantaman terbesar dalam hidupnya.

Sekali lagi ji ya tersenyum tapi kali ini senyumnya menampakan kebengisan.
"kau ingin bermain? Baik, akan aku ladeni suamiku tercinta"

*****

Di lain sisi kaisar xiao menatap tajam ke arah sebuah lukisan seorang gadis cantik dengan hanfu merah khas pengantin yang tampak tersenyum dengan paksa.

"istri nakal, tak aku sangka selama ini kau menyimpan banyak rahasia. Tapi tak apa aku menantikan rencana besarmu itu." ujarnya sembari menggenggam erat sebuah cincin giok putih di tangannya.

Wajahnya tetap datar sembari mengingat setiap kejahilan dan tingkah laku istrinya itu.

Senyum tipis terbit di bibirnya.
"Ternyata menyenangkan juga memiliki istri dari masa depan." ujarnya dengan seringaian tajam.

Wu chin yang baru saja memasuki ruang kerja kaisar xiao langsung keluar kembali saat merasakan aura yang mengerikan dari kaisar xiao.

"kenapa hawa di dalam sana mengerikan sekali?" gumamnya sembari menggenggam erat sebuah berkas di tangannya.

"wu chin?" sedikit kaget, wu chin menatap tajam pria bersurai putih yang memanggilnya.

"ck, ada apa lagi." decaknya dengan wajah kesal.

Pria bersurai putih itu langsung menatap wu chin dengan tatapan tajam.
"bahasamu wu chin!" peringat pria itu dengan aura tegas. Membuat wu chin menciut nyalinya.

"ya, maaf kan aku gegeku yang paling tampan Ru an." tekan wu chin dengan wajah malas. Pria yang di panggil ru an itu mengangguk sedikit dengan wajah dingin.

"apakah kau sudah mengantarkan berkas itu?" tanya ru an kepada wu chin adiknya.

Wu chin hanya menggeleng sambil memperlihatkan berkas yang ada di tangannya.
"di dalam sana mengerikan, seperti yang mulia dalam keadaan perasaan yang buruk."

Sedangkan ru an hanya mengangguk pelan.
"aku rasa ini ada kaitannya dengan selir ke-5. Berikan berkas itu, biar aku yang menyerahkannya pada yang mulia."

Tanpa bertanya wu chin langsung memberikan berkas itu pada ru an dan segera pergi dari sana. Wu chin tak ingin di hukum karena mengganggu kaisar dalam mood yang buruk itu.

Ru an hanya bisa mengelus dada saat masuk ke dalam ruangan itu, bagaimana tidak? Di dalam sana terasa begitu menyesakkan karena aura kaisar yang menekan siapa saja yang mendekatinya.

Namun, ru an berusaha untuk tetap tegak dan langsung menyerahkan berkas itu di atas meja kerja kaisar xiao.

"dimana hormatmu ru an?" tanya kaisar xiao menatap tajam ke arah ru an yang masuk tanpa permisi.

Ru an terdiam dengan wajah dingin. Lalu menunjuk ke arah berkas yang tadi di bawanya.
"tak perlu basa-basi lagi xi ang. Aku tidak perduli kau kaisar atau bukan, karena di sini aku datang sebagai sahabatmu. Dan ini yang kau inginkan bukan?"

Kaisar xiao lantas mengambil berkas tersebut lalu membacanya. Matanya tampak berkilat marah saat sebuah kalimat terlintas di sana.

"APA INI!" teriak kaisar xiao murka sembari menggebrak meja kencang. Bahkan wu chin yang cukup jauh dari ruangan itupun dapat mendengarnya.

"semoga saja ru an kembali dengan utuh." gumamnya sembari menatap lorong menuju ruangan kaisar.

Kembali ke ru an yang kini memasang wajah tak acuh miliknya.
"kau tentu bisa membacanya bukan? Kenapa kau malah bertanya padaku?"

Kaisar xiao tidak menjawab dan terus menatap berkas itu lalu meremasnya hingga hancur.

"cari wanita itu, aku tidak perduli caranya kau harus bisa menangkapnya." ru an menatap tidak suka ke arah kaisar xiao. Dalam hati ru an terus mengomel, ia tidak suka di masukan dalam situasi rumit seperti ini.

Dan kaisar xiao yang adalah sahabat sedari kecil ru an, selalu saja memerintahnya sesuka hati. Tetapi mau tidak mau ia mengerjakannya.

"baik, aku pergi dahulu." ujar ru an sembari pergi dari ruangan itu.

Langkahnya terdengar berat dan beberapa dayang menatap takut kearah ru an yang tampak mengerikan dengan wajah dinginnya itu.

"semoga saja yang mulia selir ke-5 dapat mengubah anda yang mulia kaisar. Yah, semoga saja karena kalau tidak maka semua keturunan xiao akan musnah." gumamnya sembari menatap birunya langit.

Bersambung.

Hola maaf author dah lama gak up. Hehehe maafkan author ya.

Karena author itu kemarin kehabisan ide jadi gak up untuk beberapa waktu.

Dan juga author ingin mengumumkan sesuatu. Apa tuh?

Author bakal collab sama author lainnya. Wah gendre apa ceritanya?

Gendrenya fantasi-petualangan-misteri.

Di tunggu ya. Nanti bakal author kasih info apabila ceritanya sudah rilis oke?

Sampai jumpa di chapter selanjutnya

Bye-bye

Permaisuri LicikWhere stories live. Discover now