43. Rencanaku Atau Rencanamu

1.5K 88 19
                                    

Matahari baru saja terbit, namun wajah ji ya tidak nampak bersemangat justru berenggut tidak senang.

Dua pelayan muda dihadapannya kini benar-benar membuatnya kesal setengah mati. Bagaimana tidak? Dirinya yang berniat me time barang sejenak pun tidak bisa! Perkara nanti malam akan diadakan pesta memperingati tambah usia kaisar xiao, sejak pagi buta ji ya di persiapkan seolah ialah peran utama nanti malam.

Ji ya semakin gondok dikala kaisar xiao datang dengan wajah tengilnya, seolah mengejek ji ya yang sengsara setiap ada acara yang diadakan oleh Kaisar xiao. Sepertinya pria itu seakan senang melihat dengan wajah ji ya yang tidak bersahabat.

"Hentikan! Kenapa kalian mengerubungiku sejak pagi seperti lalat hah!! Yang berulang tahun itu kaisar kalian, lalu mengapa aku harus repot-repot bersiap seakan aku yang berulang tahun." Desis ji ya sambil menatap tajam kearah kaisar xiao dan dua pelayan di dekatnya.

Wajah kedua pelayan itu tampak takut setelah di mendapat kata-kata bernada tinggi dari ji ya, jujur mereka tidak pernah menyangka kalau selir ke-5 kaisar xiao sangatlah galak.

Itu juga karena ji ya yang lebih suka di layani oleh xixi pelayan pribadinya dibanding pelayan lain, jadinya banyak yang tidak tahu sifat ji ya yang agak keras jika tengah kesal ataupun marah.

"Istriku sangat manis jika sedang marah." Gombal kaisar xiao yang sama sekali tidak memperdulikan wajah ji ya yang sudah terbakar api amarah.

"MANIS PANTATMU!" Kedua pelayan yang disamping ji ya berjengkit kaget mendengar teriakan melengking itu, bahkan mereka tidak menyangka selir ke-5 kaisar mereka bahkan berani memaki kaisar xiao yang terkenal kejam dan berdarah dingin.

Kaisar xiao malah tampak biasa saja dan tidak marah sama sekali, dengan wajah santainya ia mendekati ji ya dan memeluk pinggangnya erat.

"jangan begitu istri, tahukah kamu nanti malam aku akan memberimu kejutan yang sangat menyenangkan. Maka dari itu kamu harus tampil paling baik, karena malam ini kamulah pemeran utamanya." Bisik kaisar xiao yang bahkan menjilat cuping telinga ji ya dengan sensual.

Ji ya merinding sebadan-badan seperti baru saja ketempelan setan, sentuhan kaisar xiao sama sekali tidak menyenangkan ataupun membuatnya berdebar karena suka, melainkan membuatnya berdebar karena sedikit takut.

'Perasaan apa ini?' batin ji ya cemas.

"Bersiaplah istriku sayang, malam nanti kita akan bertemu lagi dan mengingat kenangan yang mungkin tidak akan pernah kamu lupakan seumur hidup." Ucap kaisar xiao sambil memperlihatkan senyum miringnya.

Mata ji ya sedikit menyipit, lalu dalam sekejap berubah menjadi tatapan menggoda.

Dengan sensual jemari ji ya mengelus dada bidang kaisar xiao, bahkan kaisar xiao sampai menelan salivanya susah payah.

Sial! Kaisar xiao benar-benar tergoda sekarang.

"Rencana licik apalagi yang kamu siapkan kaisar licik ku?" Lirih ji ya sambil mengalungkan kedua tangannya di leher kaisar xiao, hingga tiada jarak diantara keduanya. Mata tajam kaisar xiao bersitatap dengan mata ji ya yang tampak sayu dan itu membuat hasrat kaisar xiao naik secara drastis.

Dengan nada serak kaisar xiao mencoba tetap tenang, "Harusnya aku yang bertanya demikian istri licik ku? Kali ini apa lagi rencana licik yang tersusun di otak mungilmu ini, setelah banyak rencanamu yang selalu gagal."

Ji ya menjilat bibir bawahnya, mata terus melihat tiap detail fitur wajah kaisar xiao. "Kali ini kupastikan rencanaku tidak akan gagal suamiku, tidak akan." Lirih ji ya penuh keyakinan.

Kaisar xiao justru terkekeh pelan, raut wajahnya yang tampak memerah itu tiba-tiba berubah menjadi datar seketika.

"Mari kita lihat, rencanaku atau rencana istri licik dari masa depan ini yang berhasil." Baik kaisar xiao maupun ji ya tersenyum miring, seakan yakin rencana mereka masing-masing akan berhasil kali ini.

"Kali ini aku bertaruh, bahwa rencanaku kali ini akan membayar semua kegagalan semua rencanaku sebelumnya, bersiaplah Yang mulia Kaisar Xiao Xi Ang. Kali ini aku akan menelakmu hingga kamu tidak akan berpikir untuk berdiri kembali." Kaisar xiao menatap dalam kearah ji ya dan melihat kesungguhan didalamnya.

"Aku menantikannya Han Ji Ya." Kaisar xiao mengambil sedikit rambut panjang ji ya dan mengendus aroma mawar yang lembut dari sana.

Ji ya tidak berkutik sedikitpun dan hanya meliriknya singkat, dibiarkannya Kaisar xiao hingga ia puas.

Kaisar xiao sedikit menjauhkan dirinya dari ji ya, sedangkan ji ya justru tersenyum manis sebelum kedua tangannya menarik hanfu Kaisar xiao dengan cepat.

Tanpa bisa dihindari bibir keduanya bertemu, Kaisar xiao sangat kaget bahkan tidak bisa berbuat apa-apa. Ji ya langsung melepas pangutan itu tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Anggap saja hadiah dariku dan..." Ji ya mengelus perutnya yang sedikit membuncit, Kaisar xiao juga menunduk dan melihat kearah perut ji ya.

"Anak kita, selamat ulang tahun suamiku dan ayah dari anakku." Sambung ji ya dengan senyum manis di bibirnya.

Kaisar xiao terdiam sekali lagi, tanpa sadar tangannya mengelus perut ji ya dengan lembut.

"Anakku..." Lirihnya pelan dan mulai berjongkok mensejajarkan tingginya dengan perut ji ya dan mengecupnya.

Tampak sebuah senyum tulus di bibirnya, senyuman yang tak pernah ia perlihatkan kepada siapapun bahkan kepada ji ya sekalipun. Dan kali ini ji ya benar-benar terpesona dibuatnya.

Kenapa baru sekarang ia bisa melihat senyum seperti itu dari Kaisar xiao? Biasanya pria itu hanya menampakan senyum miring dan senyum meremehkan, seandainya dia menampakan senyuman itu sedari awal mungkin saja ji ya akan menumbuhkan perasaan di hatinya.

Kaisar xiao kemudian berdiri lalu menepuk pelan kepala ji ya. "Jagalah dirimu dan anak kita. Sampai jumpa nanti malam, jangan lupa berdandan lah yang cantik." Ucapnya kemudian berlalu begitu saja meninggalkan ji ya bersama dua pelayan yang sedari awal menunduk tak berani melihat keintiman dari sepasang suami-istri itu.

Ya, kedua pelayan itu menjadi saksi dari pembicaraan kedua orang berkuasa itu.

"Tentu saja, aku akan berdandan cantik untukmu sayang. Sebagai hadiah terakhir untukmu." Ucap ji ya dengan suara yang sangat pelan bahkan kedua pelayan itu tidak dapat mendengar perkataannya.

Ji ya tersenyum sinis sembari menatap punggung Kaisar xiao yang menghilang di balik pintu kamarnya.

"Persiapkan semuanya dengan cepat, aku tak mau waktu berhargaku sia-sia." Tegas ji ya yang membuat kedua pelayan itu dengan sigap mengerjakan perkerjaan mereka. Sedangkan ji ya mengambil sebuah apel yang ada disitu dan memakannya dengan wajah malas.

"Semuanya akan diakhiri malam ini, semoga aku dapat melakukannya sampai akhir seperti yang sudah diharapkan."

Ji ya menatap apel yang telah digigit nya dengan tatapan sayu.

"Dan semuanya akan berakhir."

Bersambung.

Yes akhirnya bisa juga up hari ini setelah puas izel memaki jaringan internet yang membuat emosi izel tersulut.

Gimana sudah siap memasuki konflik akhir dari cerita ini?

Kalian maunya endingnya gimana? Happy ending atau sad ending? Coba komen dibawah (づ ̄ ³ ̄)づ

Tim Happy ending ➡️

Tim Sad ending ➡️

Sekian bacotan izel sampai ketemu di konflik akhir cerita ini.

Salam semanis senyuman para readers izel, sampai jumpa lagi!! Muah😘

Permaisuri LicikWhere stories live. Discover now