30. Rencana (1)

3K 315 19
                                    

Ji ya menatap malas dua orang dihadapannya itu. "mau apa kalian?" tanyanya sambil sesekali meminum teh panas di cangkirnya.

"Kami ingin berkerja sama dengan dirimu selir ke-5" ucapan itu lolos begitu saja, ji ya yang tadinya tidak tertarik untuk berbicara dengan dua orang itu lantas sedikit tertarik dengan apa yang mereka tawarkan.

"Berkerja sama?"

"iya, berkerja sama. Kami tahu bahwa anda sangat ingin keluar dari istana ini bukan? Bahkan anda juga sangat tidak menyukai yang mulia kaisar. Apakah saya salah?" ucap salah satu orang itu dengan senyum licik dibibirnya.

"Tidak, yang kau katakan tidak salah sama sekali." ucap ji ya tenang, walau diluar ji ya terlihat tenang, percayalah saat ini ji ya sedang menganalisa kedua orang itu, apakah mereka pantas di ajak kerja sama dengannya.

"Tetapi sebelum membahas kerja sama, akan lebih baik kalau kalian memperkenalkan diri terlebih dahulu. Tidak mungkin sesama rekan tidak saling mengenal bukan?" kedua orang itu mengangguk, lalu mengeluarkan sebuah giok hijau yang diukir sedemikian rupa dari balik hanfu mereka.

"Namaku Le Yue, selir pertama di harem yang mulia kaisar." ucap perempuan yang memiliki wajah lembut, bahkan jika dilihat dia tampak seperti perempuan yang tidak berdaya alias lemah. Namun, siapa sangka le yue adalah salah satu perempuan licik yang sama-sama mendambakan tahta permaisuri.

Perempuan di sebelah le yue tersenyum tipis lalu memperkenalkan dirinya.
"Namaku Ping Nuo, Selir ke-4 di harem yang mulia kaisar." ucapnya dengan nada mendayu-dayu, wajahnya sedikit pucat. Persis seperti orang penyakitan, tetapi jangan mau tertipu oleh wajahnya itu, ambisinya untuk menjadi permaisuri sama-sama besar seperti le yue.

Ji ya menatap keduanya, lalu menyeringai tajam. "Sungguh buruk keberuntungan kaisar xiao memiliki selir licik seperti kalian."

Le yue dan ping nuo sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan pedas ji ya yang menyindir keduanya. Tidak ada gunanya juga menyangkal, lagipula orang-orang licik seperti mereka tidak mudah terbawa emosi yang merugikan.

"jika selir ke-5 mau membantu kami mendapatkan yang mulia kaisar, maka kami juga akan membantu anda untuk keluar dari istana ini dan lepas dari jeratan yang mulia kaisar. Bagaimana apakah anda tertarik?" ucap ping nuo lembut. Namun matanya menyorot tajam ke arah ji ya.

"Cukup menarik, tetapi ini jelas bukan hal yang mudah. Mengingat kaisar xiao adalah orang yang sangat pintar bahkan lebih licik dari yang kita kira." ji ya kembali mengingat perkataan kaisar xiao yang dengan mudahnya tahu identitas ji ya yang sebenarnya berasal dari masa depan.

Sampai sekarang masih jadi misteri, bagaimana bisa kaisar xiao mengetahui ji ya berasal dari masa depan dan hal itu terus mengganggu pikiran ji ya.

"Hal itu masih bisa kita atasi, asalkan kita berada di jalan yang sama. Bahkan yang mulia kaisarpun akan takluk." ucap le yue lugas.

Ji ya menatap le yue dengan tatapan bangga. Bukannya terlalu percaya diri rencana mereka akan berhasil, tetapi ji ya yakin kaisar xiao tidaklah lebih dari orang kuno yang pintar pada masanya saja. Ji ya sangat yakin dengan kepintarannya yang tidak bisa di bandingkan dengan orang-orang kuno itu.

"Jadi? Kita adalah rekan?"

"ya, kita adalah rekan."

*****

"Apa saja yang dilakukan oleh ji ya?" tanya kaisar xiao sembari menatap ru an yang setia berdiri di sampingnya.

"Selir ke-5 tidak banyak melakukan kegiatan diluar kediamannya, yang mulia.  Beliau lebih banyak menghabiskan waktu dengan membaca buku atau meminum teh  saat siang hari." lapor ru an, kaisar xiao hanya menganggukan kepalanya dan kembali menatap gulungan kertas didepannya.

Kaisar xiao merasa ji ya tidak akan menyerah begitu saja. Mengingat kepribadian licik gadis itu, rasanya sangat tidak mungkin dia diam saja dan berpasrah diri seperti itu.

"Apakah beberapa hari ini ji ya ada bertemu dengan orang lain selain pelayannya?" kaisar xiao yakin pasti ji ya sudah merencanakan sesuatu.

"Ada, yang mulia. 2 hari sebelumnya selir ke-5 mengadakan jamuan minum teh bersama selir pertama dan selir ke-4."

Kaisar xiao tersenyum miring, firasatnya tidak pernah salah. Gadis itu tidak akan tinggal diam dan pasti akan membuat ulah tidak lama lagi.

"Selalu pantau kegiatannya, jangan ada yang terlewat sedikitpun. Aku yakin gadis nakal itu akan berbuat ulah." perintah kaisar xiao pada ru an

"Baik yang mulia."

*****

Ruang makan istana.

Kaisar xiao tidak habis pikir dengan apa yang ji ya lakukan kali ini. Bayangkan! Ketika kaisar xiao baru saja duduk dikursinya, dengan tidak tahu malunya ji ya langsung duduk dipangkuan kaisar xiao.

Wajahnya tampak polos seolah tidak terjadi apapun, bahkan ru an yang mengawal kaisar xiao dibuat melongo karenanya.

"Yang mulia cobalah sup ayam gingseng ini, rasanya sangat enak, ayo di coba." tanpa perasaan ji ya langsung menyuapi kaisar xiao dengan potongan besar hingga mulutnya penuh.

Kaisar xiao tidak bisa menolak, dengan terpaksa menelan potongan ayam itu dengan susah payah.

Gadis ini sepertinya balas dendam denganku. Batin kaisar xiao sembari menatap wajah ji ya yang tersenyum psikopat.

"Ayo lagi, saya yakin yang mulia sangat laparkan. Terima ini" ji ya sudah siap dengan potongan ayam yang lebih besar dari sebelumnya.

Kaisar xiao jelas kaget, ji ya bukan seperti menyuapnya sepenuh hati melainkan merencanakan pembunuhan dengan cara membuatnya tersedak!

"Tungg- emm" seruan kaisar xiao terputus dikala potongan ayam itu sudah memenuhi mulutnya lagi.

"Yang mulia selir ke-5 apa yang anda lakukan?" ru an cukup panik dengan apa yang dilakukan ji ya yang benar-benar bar-bar. Bahkan kedua pipi kaisar xiao sudah menggembung karena terisi daging ayam.

"Apa? Aku hanya menyuapi suamiku, apakah salah?" ji ya lantas berakting sedih seolah di aniaya. Kaisar xiao langsung menatap tajam ke arah ru an.

Hal itu membuat ru an serba salah, mau menolong kaisar xiao tapi ji ya membuatnya seperti orang jahat.

"Ah, tidak ada apa-apa. Anda dapat melanjutkan kegiatan anda." ru an tidak ingin terkena masalah karena pasangan abnormal ini.

Tak lama kemudian, kaisar xiao terbatuk hebat karena tersedak ayam yang disuapkan ji ya.

Ji ya tampak panik lalu memukul punggung kaisar xiao, mencoba membantunya. Hingga akhirnya kaisar xiao memuntahkan makanannya.

"uhuk uhuk uhuk a-air uhuk!" ucapnya parau dengan air mata menetes dan wajah memerah.

Dengan cepat ji ya mengambil gelas di atas meja makan dan memberi kaisar xiao minum.

Tanpa menunggu lama kaisar xiao lantas menegak air itu hingga habis, berharap rasa sakit ditenggorokannya berkurang.

Tanpa ia sadar ji ya tersenyum licik di sampingnya.

Kena kau. Batinnya bersorak gembira.


Bersambung.

Hallo apa kabar readers?
Gimana puasanya? (bagi yang menjalankan)

Banyak yang komen
"thor kok lama banget upnya :("

I'm sorry huaaaaaa😭 otakku gak bisa diajak kerjasama padahal niatnya bulan 3 up, eh malah sampai bulan 4 baru bisa up. Yah semoga aku bisa up besok. Kebetulan imajinasiku lumayan lancar hari ini. Izel gak bisa janji. Tapi doakan besok bisa up semangat!


Permaisuri LicikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang