17. Rang-rang kampret

6.5K 643 9
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya
Mari kita bangun bersama cerita ini agar lebih maju lagi.

#Happy Reading#

"jian bawakan tuan ini buah-buahan dan beberapa camilan" perintah ji ya menyuruh xixi yang sekarang berganti nama menjadi xi jian.

Saat ini ji ya tengah bersantai di halaman kediamannya sekalian bermalas-malasan menikmati hidup tanpa kekangan peraturan istana, sungguh ini adalah hidup yang sangat di dambakan oleh ji ya selama ini. Ji ya sendiri sudah lelah dengan peraturan yang mempersempit ruang geraknya selama ini. Ya gak boleh inilah, gak boleh itulah, gak boleh tertawa dengan keraslah dan lain hal yang membuat ji ya merasa dirinya seperti hewan peliharaan saja.

Tapi sekarang setelah 3 hari hidup bersama ayah angkatnya, ji ya merasa dirinya bebas karena ryu an tak pernah melarangnya untuk melakukan apapun. Ia bebas ingin melakukan apapun kecuali itu berhubungan dengan tindakan kriminal.

Oh tentu saja ji ya senang bukan main. Bahkan ia juga sampai memeluk ayah angkatnya itu dengan sangat erat dan itu sempat membuat suasana canggung melanda mereka beberapa menit. Sebelum akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bubar jalan.

Dengan perlahan ji ya mencomot beberapa potongan buah ke dalam mulutnya, sambil sesekali melirik beberapa pelayan yang lalu-lalang di depan kediamannya.

Pikiran ji ya melayang memikirkan kaisar xiao yang saat ini sedang mencarinya karena dirinya yang di beritakan di culik oleh orang tak di kenal. Ingin rasanya ji ya tertawa, bagaimana bisa mereka tak menyadari bahwa ini semua adalah rencananya.

Ji ya hanya bisa terkikik geli membayangkan bagaimana panik dan marahnya kaisar xiao saat istri barunya hilang apalagi belum sempat malam pertama yang penuh kehangatan yang ada malam pertama penuh kesendirian kayak jomblo karatan.

"kasiannya si rang-rang gak bisa malam pertama hihihi" tawa ji ya tak peduli para pelayan muda yang terpesona melihat ji ya yang tamvan hakiki. Bahkan ada beberapa pelayan yang sudah tepar dengan hidung mimisan karena damage ji ya yang gak main-main wahai kawan-kawan.

Gak tahu aja mereka kalo ji ya itu satu jenis dan satu spesies kayak mereka tapi ya karena sudah termakan hoax dari ji ya, ya sudah lah biarkan mereka tahu dengan sendirinya.

"Kalian kenapa pada mimisan semua?" tanya ji ya sembari menunjuk mereka satu persatu.

Sadar bahwa mereka telah ketahuan, bagai di beri aba-aba mereka langsung bubar serentak dah kayak pemilu aja serentak. Sambil menyeret beberapa teman mereka yang sudah terlebih dahulu tepar dengan raut wajah seperti baru saja melihat seorang dewa.

"ckckck semua betina memang gak bisa liat orang tamvan kayak gini, bawaannya pasti di kerubuti kayak gula." gumam ji ya pelan.

"tapi akukan betina juga, apakah juga sama seperti mereka? Oh tentu saja tidak dong masa ji ya yang cuantik plus tamvan ini bisa kepincut sama pria tampan yang modelan si rang-rang." xi jian hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku majikannya yang begitu narsis dan terlalu membanggakan dirinya sendiri walau ia memang cantik dan tampan sih.

"akan lebih baik di akui daripada mengakui tuan." timpal xi jian membuat ji ya tertohok. Ngena banget ke hati, kalau bisa muntah darah mungkin ji ya sudah muntah darah dari tadi.

"ya gak bisa begitu dong." protes ji ya gak terima dia.

"bisa tuan."

"gak, gak bisa pokoknya titik gak pake seru eh.. maksudnya gak pake koma ya itu baru benar."

"terserah tuan saja." xi jian hanya pasrah, ia malas berdebat dengan ji ya yang gak bakal habis sampai 7 turunan.

"nah gitu dong dari tadi, biar gak buang tenaga percuma." ujar ji ya yang bangga karena telah memenangkan debat dengan xi jian.

"tap-" perkataan xi jian terhenti saat seorang kasim memberitahu ji ya bahwa kaisar xiao datang untuk mengunjungi kediaman ini.

"WHAT THE F*CK!!" umpat ji ya, baru saja bebas 3 hari kini si rang-rang itu tiba-tiba datang membuat mood ji ya turun drastis.

Untung saja orang-orang di sana tidak tahu apa arti kata yang di ucapkan oleh ji ya, kalau tidak mungkin ji ya sudah di hukum karena berkata kasar kepada orang nomor 1 saat ini.

"tuan muda apakah tuan baik-baik saja?" tanya xi jian yang mulai cemas dengan ji ya yang tiba-tiba mengeluarkan aura suram.

"tuan ini tak apa jian. Cuma merasa terganggu saja." ujar ji ya dengan nada dingin, ia sangat benci jika harus berhadapan dengan kaisar xiao tapi mau bagaimana lagi. Mereka akan curiga apabila ji ya tidak ikut menyambut ke datangan kaisar.

Dengan malas akhirnya ji ya memaksakan kakinya berjalan menuju gerbang depan kediaman mentri keuangan, di mana ia akan menyambut kedatangan pria itu.

Sesampainya di sana dapat ji ya lihat ayah angkatnya, ryu an sudah berdiri di sana dengan bawahannya di tengah teriknya panas matahari menunggu rombongan kaisar tiba.

"cih jika bukan aku sedang menyamar mana sudi aku datang menyambut si rang-rang." gumam ji ya pelan kalo keraskan bisa brabe urusan.

"Ayah."

"zhi'er kemarilah."

Ji ya segera menghampiri ryu an dengan senyum manis terpatri di bibirnya.

"ayah, seharusnya ayah jangan lama-lama di tengah terik panas seperti ini nanti ayah bisa sakit." ryu an tertawa pelan ia benar-benar bahagia anaknya mengkhawatirkan kesehatannya. Karena ini adalah kedua kalinya ada yang perhatian dengannya, yang pertama adalah su lian dan sekrang ialah ji ya anak angkatnya sekaligus anak dari pujaan hatinya.

Para bawahan ryu an kagum dengan ji ya yang bisa membuat tuan mereka tertawa bahagia seperti itu. Selama mereka berkerja dengan ryu an belum pernah sekalipun mereka melihat ryu an tersenyum ataupun tertawa.

Sungguh keajaiban, batin mereka semua.

Namun, kini perhatian mereka semua teralihkan karena suara nyaring seorang kasim kekaisaran yang menyerukan kedatangan kaisar xiao.

Semua orang yang berada di sana langsung bersujud atau kowtow menyambut kedatangan kaisar xiao yang duduk dengan gagahnya di atas kuda hitam miliknya.

"Semoga yang mulia kaisar hidup 1.000 tahun lagi." ucap mereka serentak.

'emang ada orang bisa hidup sampai 1.000 tahun aneh-aneh aja, dah jadi fosil kali!' batin ji ya berteriak.

"hmm berdirilah." ujar kaisar xiao tegas.

Setelah semua berdiri kaisar xiao terus menatap ji ya dengan tatapan menyelidik. Ya ji ya salah tingkah lah di tatapin kayak punya utang aja.

'aku merasa sangat familiar dengan wajah putra mentri keuangan, apakah aku pernah bertemu dengannya sebelumnya?' batin kaisar.

'rang-rang kampret ngapain dia natap kayak gitu, apa dia curiga denganku?' batin ji ya gelisah.

"ah zhen ingat putra mentri keuangan kau pasti....."

Bersambung.

Dipublikasikan: 7 mei 2021

Permaisuri LicikWhere stories live. Discover now