33. Senjata Makan Tuan

2.7K 293 37
                                    

3 bulan sudah berlalu setelah kejadian itu, ji ya terus beraktifitas seperti biasanya walau ia menyadari ada yang salah dengan dirinya.

Ya, dalam 3 bulan itu ji ya merasakan hal aneh yang kadang tidak masuk akal. Seperti yang baru saja terjadi tadi pagi, ji ya menangis hanya karena seorang pelayan yang tidak sengaja menjatuhkan sebuah wadah berisi buah-buahan yang dimintanya.

Hal sepele seperti itu mampu membuat ji ya menangis sesegukan selama 1 jam lamanya, jangankan orang lain! ji ya sendiri heran dengan dirinya yang tiba-tiba cengeng.

Tidak hanya itu, ji ya bahkan pernah mengusir kaisar xiao dengan amarah yang menggebu-gebu. Bukan karena ji ya masih akting marah setelah rencana itu, ini benar-benar murni perasaan ji ya.

Entah kenapa setiap melihat wajah kaisar xiao, ji ya merasa ingin sekali menghajar kaisar xiao hingga babak belur. Padahal kaisar xiao tidak mengganggunya.

Setelah semua yang telah terjadi, ji ya hanya berpikir bahwa dirinya sedang dalam fase mood berubah-ubah, tidak lebih dan tidak kurang.

Tanpa terasa pagi hari telah memasuki siang, ji ya yang tengah bersantai tiba-tiba bergelagat aneh, dan itu di sadari oleh xixi pelayan setia ji ya.

"ada apa tuan putri, Anda tampak gelisah?" tanya xixi.

"entahlah aku tiba-tiba ingin memakan ular bakar."

Sontak perkataan ji ya membuat xixi melotot kaget, tidak hanya xixi yang kaget kaisar xiao yang memperhatikan ji ya dari atas pohon juga kaget bukan main, untungnya ia tidak terjatuh dari atas pohon yang ia naiki.

"u-ular? Apakah tidak ada makanan yang lebih normal untuk anda makan tuan putri?" ji ya hanya menggeleng lalu menunjuk ke arah semak belukar yang tak jauh dari tempatnya bersantai.

"kalau tidak salah aku melihat ada ular disana, suruhlah seorang pengawal untuk menangkapnya xixi." ucap ji ya dengan senyum manis.

Sungguh xixi tidak bisa membayangkan majikannya memakan hewan melata itu! Itu terlihat sangat mengerikan.

"Em, tuan putri lebih baik anda meminta ayam bakar saja." bujuk xixi, ia tidak ingin melihat majikan cantiknya memakan hewan liar yang mungkin berbisa seperti itu.

"Tidak,"

"ayolah tuan putri,"

"Sekali tidak, tetap tidak."

Sepertinya keinginan ji ya kali ini sudah tidak tertolong. Mau tidak mau xixi melangkah pergi untuk memberi tahu seorang pengawal untuk mencari seekor ular untuk ji ya. Tetapi langkahnya terhenti dikala ji ya kembali memanggilnya.

"xixi!"

"ya, tuan putri anda membutuhkan sesuatu?" jawab xixi dengan penuh harap agar ji ya tidak memesan hal aneh lagi seperti kalajengking goreng misalnya, membayangkannya saja membuat xixi bergidik ngeri.

"Aku hanya ingin bertanya, mengapa kamu masih memanggilku tuan putri? Sedangkan pelayan lain selalu memanggilku selir ke-5." xixi hanya tersenyum kecil lalu menatap ji ya.

"Sebab bagi saya, tuan putri akan selamanya menjadi putri agung han, saya tidak rela anda diberikan gelar selir seperti itu." jawaban xixi membuat ji ya sangat puas, bahkan senyum lebarnya terbit begitu saja.

"kau benar, selamanya aku akan menjadi putri agung han. Bagaimana bisa aku rela menerima penghinaan sebesar ini setelah menyelamatkan xi ang ketika ia masih kecil."

Yang ji ya katakan memang benar, meskipun selir seorang kaisar dianggap gelar yang tinggi, tetap saja selir adalah istri tidak sah. Kaisar xiao bisa kapan saja membuangnya jika tidak diperlukan. Singkatnya selir hanya dibutuhkan sebagai pabrik anak bagi kaisar.

Permaisuri LicikWhere stories live. Discover now