14. Perpisahan

8.2K 692 5
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya readers, author tunggu notifikasinya.

#Happy Reading#

Hari telah sore, sang mentari pun sudah turun dari tahtanya dan dunia sudah menyambut datangnya kegelapan.

Dalam pencahayaan remang-remang terlihat dua gadis cantik dalam keadaan tak sadarkan di gendong layaknya karung beras oleh dua orang pria dengan pakaian serba hitam. Mereka berlari dengan cepat seperti sedang di kejar sesuatu.

"ITU MEREKA!" teriak seseorang sembari menunjuk dua orang yang tengah berlari itu. Suara derap kaki terdengar begitu nyaring dan banyak seperti telah mengepung tempat mereka berpijak.

Sekitar 100 orang dengan baju zirah lengkap menodongkan pedang mereka kearah kedua orang itu. "Lepaskan Yang Mulia! Atau kau akan mati di sini!" teriak seorang prajurit.

Kedua orang itu diam tak berbicara dan saling melempar kode dengan tatapan mereka masing-masing, seperti telah menyepakati sesuatu kedua orang itu lalu mengangguk bersamaan lalu melesat dengan cepat dari penglihatan para prajurit itu.

Seakan tersadar dari hipnotis mereka baru menyadari mereka telah kehilangan dua orang misterius itu, mereka tak habis pikir bagaimana bisa manusia bisa melesat secepat itu?

"Gawat jendral kami tak menemukan jejak dari kedua penculik itu seakan hilang di telan bumi." pria yang di panggil jendral itu hanya bisa mendesah frustasi.

Bagaimana bisa menjadi serumit ini masalahnya. Baru beberapa menit yang lalu seluruh kekaisaran merayakan pernikahan sang kaisar dengan putri agung han, dan kini sang pengantin wanita atau putri agung han sudah di culik oleh orang tak di kenal bersama dayang pribadinya.

"cepat cari lagi mereka sebelum kita akan benar-benar mati karena amarah yang mulia kaisar." ujar jendral itu pada bawahannya, mereka segera berpencar ke segala penjuru mencari jejak sekecil apapun agar nyawa mereka tetap berada dalam keadaan aman.

Mengingat kaisar xiao adalah orang yang sangat protektif terhadap apa yang sudah menjadi miliknya. Apa yang sudah menjadi miliknya tak boleh lecet sedikitpun apalagi hilang, membuat para prajurit dan jendral-jendral di buat kewalahan untuk mencari istri baru sang kaisar.

Sedangkan di tempat lain, seorang gadis cantik tampak mengganti baju yang di hanfunya yang semulanya berwarna merah pekat dengan sebuah hanfu pria berwarna putih polos.

Gadis itu ialah ji ya dan sebenarnya semua penculikan itu hanyalah rencana yang telah dibuat ji ya agar bisa melarikan diri dari kaisar xiao.

"tuan putri, setelah ini kita akan kemana?" tanya xixi

Ji ya tersenyum miring. "kita akan pergi ke kediaman mentri keuangan, karena dia dapat membantu kita ayo."

"baik tuan putri"

"shtt jangan panggil aku tuan putri, cukup panggil tuan saja ingat kita sedang menyamar sebagai pria sekarang." ujar ji ya mengingatkan xixi. Kalau orang-orang tahu bahwa dirinya adalah putri agung han maka penyamarannya akan sia-sia.

Xixi lalu mengangguk pelan.
"baik tuan"

*****

Suasana terasa sangat menegangkan, saat para prajurit dan jendral itu menghadap sang kaisar yang nampak sangat murka dengan apa yang terjadi.

Hawa membunuh berterbangan kemana-mana membuat oksigen terasa habis dan sangat mencekik.

"hamba mohon ampun yang mulia, kami tidak bisa menemukan keberadaan yang mulia selir ke-5." ujar seorang jendral sambil berlutut. Namun, tampak sekali bahwa ia sangat ketakutan, keringat dingin meleleh di pelipisnya bahkan tangannya juga gemetar.

Permaisuri LicikWhere stories live. Discover now