♛LY •• Eps. 17♛

2.4K 93 2
                                    


Sebelumnya aku minta maaf,  aku berhenti nulis karena dokter. Kedua aku mau comeback. Ada yang baca atau tidak i don't care. Dan untuk yang sudah menunggu sampai detik ini terima kasih. ♥♥♥

"Ji, katakan padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ji, katakan padaku. Apa ini adalah sebuah mimpi atau cerita belaka yang ditulis manusia?"

Seulji masih hanyut dalam tangisan yang semestinya tidak ingin dia terima dan dia pahami atas situasi yang kini tengah terjadi.

"Jika bisa, aku ingin ini sebuah mimpi saja, Jung. Atau tidak sebuah novel yang aku sering temukan di perpustakaan waktu dulu. Aku sangat tidak berminat akan semua kejadian yang terjadi hari ini."

"Kenapa hidupku penuh drama seperti ini, sih? Apa Tuhan membenciku, Jung? Jikalau Tuhan membenciku, kenapa Tuhan menciptakan sosok diriku?"

Jungkook menutup mata. Lalu membuka matanya kembali. Kedua tangannya yang kekar tersebut mulai menguncir rambutnya yang panjang. Mendekati Seulji yang berdiri pada tepian kolam renang. "Kenapa kau berkata seperti itu? Tuhan menciptakanmu karena kau ditakdirkan hidup dan mendampingi hyung ku."

"Jung! Cukup," gertak Seulji sembari menutup kedua telinganya. "Aku tidak ingin membahas hal ini. Ini membuat mati!"

Jungkook memberhentikan langkah tepat di dekat Seulji. Menjauhkan tangan Seulji untuk tidak menutup kedua telinganya. "Barangkali kau tahu apa yang otak dan hatiku gerutu kan. Itu mungkin jauh lebih baik. Aku juga tidak ingin membahas ini, tapi kita tidak bisa lari dari rencana Tuhan."

"Ji, entah aku yang terlalu bodoh atau kau yang kurang lengkap dalam memberi informasi, jikalau orang yang selama ini kah ceritakan adalah Min Yoongi. Hyung ku. Orang yang paling aku hormati dan aku sayang. Sungguh, aku tidak percaya apa yang tengah terjadi hari ini."

"Aku jauh lebih tidak percaya akan hal bodoh yang menimpaku," sarkas Seulji dengan cepat. Dengan otak yang malah memutar soal beberapa jam sebelum kejadian ini. Di mana pikiran dan debaran jantung  Seulji di buat kalap oleh senyuman Yoongi.

"Aku berpikir, kenapa bukan kau saja yang akan menikahi ku esok dan yang berada di posisi itu dirimu, bukan Ongi."

Jungkook dengan tangan masih memegang kedua tangan Seulji itu, mulai mengangkat satu alisnya. "O-Ongi?"

"Ah, itu panggilan untuknya.  Aku terbiasa dengan dua panggilan untuk saudaramu. Ahjussi , dan satunya;  Ongi. Jujur, aku merasa geli saat memanggilnya kakak.  Aku tidak terbiasa."

Jungkook menunjukkan senyum masam sembari melepas tangan Seulji perlahan dari genggamannya yang lembut.  Tubuhnya memposisikan untuk menghadap kolam.  Sekali lagi senyuman masam yang dia umpat kan. Hingga pada akhirnya, Jungkook memilih kembali  pada khayalan Seulji. "Jika saja aku yang menikahi mu, dan hyung ku yang berada di posisiku,  bukankah kau sekarang akan lebih memilih berdiri bersama Yoongi hyung dibanding dengan diriku yang entah kau tak pikirkan, apa kondisiku senang dengan kejadian ini atau akan justru merasa bersalah."

Lieber YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang