♚LY •• Eps.4♚

7.9K 218 37
                                    

Ku pikir kali ini aku benar-benar bisa lolos dari perangkap tikus yang tak terlalu susah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ku pikir kali ini aku benar-benar bisa lolos dari perangkap tikus yang tak terlalu susah. Tapi angan-angan menggambarkan gambaran perangkap ini sungguh besar untuk diriku. Kupandangi punggung Yoongi yang sedari tadi sibuk ditelanjangkan dengan dua tangan yang sibuk memasukkan pakaianku yang sejak kapan dia ambil dari, gudang belakang? Ingin sekali diri ini rebahan berleha-leha, ditemani bantal selimut yang mengombinasikan rasa nyaman tanpa memberikan luka.

Nyatanya, semua tak sesuai harapan. "Sampai kapan kau mengumbar punggung mu, Min? Kau belum pernah merasakan benda panjang melecut dan menghias punggungmu?" Aku mendekatinya sembari mengeringkan rambut.

 "Sampai kapan kau mengumbar punggung mu, Min? Kau belum pernah merasakan benda panjang melecut dan menghias punggungmu?" Aku mendekatinya sembari mengeringkan rambut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan ditanya aku mandi dengannya atau tidak. Kau sudah pasti tahu jawabannya.

Kaki-kaki telanjangnya yang tentunya tak beralas kembali pijak petak-petak ubin untuk mengarah padaku. Yoongi memberantakkan surai ku dengan perasaan gemas dan aku pun menjauh hanya untuk menghindar. "Jauhkan sikap gemas mu kepadaku, aku bukan anak anjingmu. Ingat, Min. Aku ini iblis."

"Tidak ada iblis hidup dengan rupa cantik."

"Ada banyak. Lihat, banyak iblis di sekeliling kita dengan rupa yang lebih glow up dibanding malaikat baik dengan rupa biasa seperti kentang dan ikan." sela ku setelah mendengar opini bodoh Yoongi.

Ku pandang Yoongi yang setia menatapi ku dari setiap kata yang ku lontar dengan senyum yang dia tarik bak cokelat meleleh di tengah terik kirana. Manis sekali, tanpa ada cacat dan kekurangan.

"Aku tidak tahu ada apa denganmu, Hwang."

"Sama. Dan aku tidak tahu ada apa dengan mu, Min." sarkas ku dengan alis yang kuangkat sebelah. "Kehadiranmu adalah bencana untukku. Aku tidak tahu, tujuanmu kemari dan membuatku seperti ini ke--"

"--aku ingin memiliki mu. Memiliki tanpa menyakiti." Aku memandang visualnya yang mendekat penuh hangat. Sialnya aku memejam, begitu aku merasakan kecupan singkat yang Yoongi daratkan. "Aku takut kehilangan mu." Lagi, dia mengecup, namun kali ini dengan sedikit lamutan lembut. "Dan aku takut kau dimiliki." Lagi dan lagi, Yoongi memberikan afeksi itu dengan caranya yang lembut.

Lieber YWhere stories live. Discover now