♛LY •• Eps.30♛

1.6K 104 52
                                    

Maaf menunggu lama.
Hai terima kasih yang sudah membaca sampai sini. Sayang kalian banyak banyak.

Aku challenge ya, kalau viewrs bisa 1k, votenya 100 dan komennya 100 aku double up Minggu ini🥰

Happy reading.

Happy reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sungguh.

Aku tidak tahu-menahu.

Mengenai perasaan apa kali ini yang tengah aku rasakan. Senang, bahagia, bimbang, gugup, sedih. Semua rasa itu menyatu dalam diriku—kemudian tercampur rata tanpa memberikan rasa yang tak sanggup aku analisis lebih dalam apa Yoongi berada pada ruangan berbeda juga merasakan hal sama?

Kutatap wajahku yang penuh dengan riasan melalui pantulan cermin besar yang di kelilingi lampu benderang. Mata bulat ku telah diberi soft lens berwarna abu-abu—terlihat begitu rupawan indah nan mempesona. Bahkan ... mahkota di kepala kini menunjukkan diriku seorang ratu. Gaun pilihan ku yang Yoongi suka juga sudah terpasang sempurna—membalut tubuhku. Sepatu kaca dengan berlian di tiap hiasannya melambangkan, betapa anggunnya diriku. Tak lupa juga, aku juga memakai bridal veil. Di mana kain putih transparan tersebut dengan ujung panjang menjuntai ke lantai tersebut menutupi seluruh wajahku dengan sempurna.

Aku hanya berasumsi ini sebuah mimpi dari cerita dongeng malam hari yang ayah pernah ceritakan di waktu kecil. Namun seolah, hari ini, aku menjadi putri dari cerita dongeng tersebut.

Seharusnya ayah datang bersama ibu. Mendampingiku menuju altar dengan bahagia.

Seharusnya ayah sekarang berada didekatku untuk terakhir kali, di mana pria dewasa itu harus memberikan diriku sepenuhnya kepada penggantinya.

Entahlah.

Namun itu hanya sebuah imajinasi yang bahkan hanya bisa ditulis oleh seorang penulis.

"Tersenyum lah, Ji. Bukankah tidak baik, jika kau terus bersedih?"

Aku bisa merasakan kehadiran seseorang ketika pantulan tersebut semakin mendekat ke arahku. Seakan hati ini tengah diguncang untuk meruntuhkan air mata yang tak bisa lebih lama aku tahan. Padahal ... sedari tadi aku berusaha untuk tidak menangis karena pria dewasa yang meninggalkanku untuk selamanya. Namun lelaki yang satu ini, justru datang dan membuat pertahanan diriku goyah.

"Apa ini nyata, Jung?" tanyaku dengan netra tidak berhenti diam. di kala Jungkook terlihat tampan dengan kemeja hitam berbalut jas hitam. Tatkala juga, ada satu tangkai bunga mawar merah asli yang menempel sempurna pada dada kananya. Sungguh begitu tampan. Bukankah, Jung yang harusnya berada di altar menungguku? Memberi cincin dan mencium bibirku? Mengangkat diri ini menjadi istri dan pendamping? Hingga menjadikanku wanita yang kali ini lebih berguna dari masa lalu?

Sekali lagi.

Itu hanyalah imajinasi ku yang di mana hanya bisa aku tawakan.

"Barangkali ini mimpi, aku berharap ini menjadi nyata," sahut Jungkook senang sembari mengulurkan tangan kanan kepadaku.

Lieber YWhere stories live. Discover now