♛LY •• Eps.20♛

2.9K 88 3
                                    

"Dia sudah sadar?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia sudah sadar?"

Aku menggeleng sesekali menguncir rambut tebal ini menjadi dua bagian. Menjepitkan beberapa jepitan berukuran mini berbentuk bulat berwarna-warni sebagai hiasan. Dan hanya pakaian piyama kemarin yang hanya bisa kupakai. Aku kemari tidak berinisiatif untuk membawa pakaian, karena posisi yang begitu panik. Tetapi Park Jimin akan kemari membawakan beberapa pakaian ganti untukku dan Yoongi. Bilamana, sore nanti Yoongi diperbolehkan untuk pulang.

"Kau berdandan seperti itu?" tanya dokter Kim di kala dia sibuk mengecek suhu tubuh Yoongi dan mengecek kedua mata si sabit secara berkala menggunakan senter kecil. Ah, aku lebih senang memanggilnya Dr. Kim dibanding Dr. Seokjin.

Aku menyahutinya dengan hanya berdeham pelan, serta sedikit anggukan.

"Detak jantungnya juga lebih normal sekarang. Dia akan siuman sebentar lagi," info dokter Kim seusia memeriksa keadaan Yoongi secara mendetail. Aku bisa melihatnya dari pantulan cermin.

"Apa kau yakin?" tanyaku sekali lagi dengan tubuh membalik—melangkah untuk mendekat.

"Aku sangat yakin. Dan kemungkinan kalau detak jantungnya akan abnormal. Ketika melihat penampilan mu yang bisa berubah menjadi dua karakter yang menawan. Dewasa dan imut." Dokter Kim itu kembali tersenyum. Menyudahi cara pandangnya kepadaku. Dan langsung berkata.

"Siapa namamu?"

"Hwang Seulji."

Dokter Kim hanya mengangguk-angguk paham. Lalu dia memutuskan untuk berpamitan. Karena masih ada beberapa pasien yang harus dia temui untuk tindak lanjut pemeriksaan. Se-shubuh ini. Aku harus bangun hanya demi menyambut kedatangan dokter Kim.

Aku hanya mandi seadanya. Dan beberapa menit sebelumnya, aku sempat pergi ke minimarket 24 jam yang jaraknya bisa dikata cukup jauh dari lantai Yoongi dirawat. Aku sempat membeli beberapa camilan berat dan ringan serta minuman untuk diriku sendiri. Di situlah aku menemukan juga beberapa hiasan rambut. Lantas aku membelinya tanpa memikirkan lebih panjang. Aku suka sekali dengan benda-benda penghias rambut daripada baju.

Kini, aku memilih terdiam duduk di samping brankar Yoongi. Menggenggam kembali tangannya sembari melihat wajahnya yang begitu tenang.

'Aku akan merebut mu dari Jung.'

Entah. Intinya otak ku kali ini membuat bibirku berbentuk kurva yang tertarik. Hingga senyuman ku pudar di kala mata ku berkontak dengan mata yang sejak kemarin tidak membuka sama sekali. Kami berkontak diam hingga sengatan tidak tahu arah telah berhasil membuat detak jantungku abnormal.

Hingga terlihat jelas dua sudut bibir tipisnya, tertarik ke atas. Sampai gumaman pertama membuat diriku harus membuang muka.

Kau tahu apa?

"Kau sangat imut."

Itulah tiga kata pertama dari siumannya.

"Kau suka?" tembak ku langsung pada inti apa yang dia lihat. Ya. Dia pasti melihat penampilan ku.

Lieber YWhere stories live. Discover now