♚LY •• Eps.8♚

4.2K 168 9
                                    

Harus berkata seperti apapun, Seulji masih pada kesadaran yang penuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harus berkata seperti apapun, Seulji masih pada kesadaran yang penuh. Dan dia menolak.

"Tidak!"

"Jika tidak mau. Kita pulang dulu, lalu kau mandi. Air hujan sudah membuat kita basah, dan akan membuat sakit sebentar lagi."

"Ah! Kenapa kau tak mengerti juga! Ini benar-benar ....." Seulji kembali menggelantung manja mencari sensasi untuk menurunkan rasa gerah serta gatal yang semakin melonjak tinggi. "Sangat gerah, Ongi," sambung Seulji diakhiri helaan napas yang menyapu area leher Yoongi.

Bagaimana Yoongi tak terpancing. Ketika napas hangat Seulji membuatnya ikut berkeringat hingga tak mengontrol diri, jikalau mulai tubuhnya bereaksi memproduksi rasa yang sama dengan Seulji. Sudah terlihat, AC mobil tak bisa mempengaruhi suasana yang benar-benar gerah pada tubuh mereka berdua.

Helaan kali ini keluar dari birai Seulji. Menyapu lembut kembali bulu-bulu halus di area leher Yoongi. Membuat Yoongi sedikit menegan--menahan napas, hingga memejamkan mata.

"Ongi, aku tidak tahan, ini menyiksa sekali...."

Yoongi menghela napas panjang. Menangkup dua pipi Seulji yang sudah basah sekali akibat keringat dingin yang tak kunjung berhenti. "Dengarkan aku." Netra mereka saling bertemu walaupun terlihat begitu sayup--pasrah. "Kita harus melakukannya."

"Tap--"

Kurang ajar.

Berengsek.

Sialan Min Yoongi. Pria bersurai hitam pekat bak malika si kedelai hitam, berhasil mengunci--membungkam birai Seulji hingga terkesan mengontrol segala afeksi yang tengah terjadi diantara mereka berdua.

Bagaimana Yoongi mencium Seulji dengan lembut. Dan bagaimana tubuh Seulji dibuat erat dalam dekapan, hingga dada mereka saling menyentuh, nikmat.

Yoongi berusaha mengganti posisi Seulji sekarang berada duduk pada kursi mobil kembali dengan birai mereka yang masih mencium lembut.

"Ongi ...." Seulji memanggil lembut dengan saliva yang dia telan dengan susah. Di kala ciuman itu makin lambat makin menimbulkan sensasi di mana tubuh Seulji benar-benar butuhkan. Aneh.

"Ada apa? Apa masih panas dan gatal?" Yoongi bertanya sesekali ibu jari kanannya mengusap titik-titik keringat di dahi sampai leher Seulji.

Seulji mengangguk dan menekuk wajahnya dan menangis terisak tak jelas. Kakinya menendang-nendang kembali, membuat luka pada lutut Yoongi. Sementara sang korban, berusaha setenang mungkin tak mengatakan hal-hal kasar. Baginya, Seulji adalah bayi kecil yang tak boleh mendengar kata-kata kurang ajar.

Yoongi bingung, harus berbuat seperti bagaimana lagi. Dia tidak bisa mengatakan jikalau permen itu obat perangsang. Yoongi sangat tahu, Seulji akan semakin kecewa jika saja dia meletakkan sembarangan benda yang terlarang pada dalam mobil. Dan mengira ini adalah jebakan batman. Shit! Obat itu jelas semakin bekerja jauh. Apalagi tidak hanya satu butir yang dimakan Seulji, hampir tiga sampai empat. Itu sangat berbahaya.

Lieber YWhere stories live. Discover now