♛LY •• Eps.22♛

2.6K 133 4
                                    


[ Kalian tahu kan cara menghargai penulis bagaimana?]

Tekan tombol bintang ★ dipojok kiri bawah. Satu bintang dari kalian begitu berharga buat aku lanjut cerita ini.

 Satu bintang dari kalian begitu berharga buat aku lanjut cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kurasa hyung akan menyukainya. Tidak mungkin manusia dingin itu menolak. Dia mudah sekali kelaparan jika menyangkut soal makanan."

Jelas Jimin membuat gadis itu kembali tersenyum tipis di kala dirinya bersama dengan Seulji sedang berjalan bersampingan untuk menuju ruang inap tempat Yoongi dirawat. Mereka harus melewati lantai dasar terlebih dahulu di mana harus melewati taman yang seperkiranya menurut Seulji ini cocok untuk Yoongi menghirup udara segar sembari memakan roti.

Ya. Aroma roti yang wangi hingga mengunggah selera Seulji ini, dia dapatkan dari Kim Seok Jin. Dokter bervisual tampan ialah yang memberi roti tersebut sebagai imbalan kata terima kasih, sebab sudah memberi bingkisan untuknya. Lantaran juga, Seulji juga tidak bisa menolak pemberian orang yang terlihat begitu memohon dengan tulus.

Hingga pada satu titik senyuman itu harus pudar. Langkahnya pun ikut terhenti. Seketika membuat sebuah tanda tanya untuk diri sendiri dan untuk lelaki di sampingnya. "Ada apa? Kenapa berhenti? Kamar hyung tidak di sini. Kita harus berjalan lebih jauh lagi."

"Mungkin kamarnya tidak, kak. Tapi orangnya di sini. Dan ... siapa dia?" Seulji melihat bagaimana punggung pria pucat yang dia kenali itu tengah santai menyandar pada kursi taman. Sedangkan, wanita di sampingnya tengah bersedih. Seulji juga tercengang tak percaya ketika Yoongi memegang telapak tangan wanita tersebut. Seolah dia sedang menghiburnya untuk tidak terlarut dalam kesedihan. Cemburu? Mungkin.

Sementara Jimin yang melihat Seulji dengan ekspresi tercengang langsung menatap ke arah tatapan Seulji tak bisa biasa saja.

"Siapa wanita itu?" tanya Seulji kembali yang nyatanya belum mendapat respons dari Jimin.

Lelaki bermata imut setengah sabit itu, harus menyipitkan dan menajamkan penglihatannya untuk mengetahui siapa yang sedang bersama Min Yoongi.

"Kau tidak mau menjawab, kak? Baiklah, aku akan ke sana dan mencari jawaban itu sendiri." Seulji benar-benar tidak bisa menunggu lama. Penglihatan Jimin begitu buruk sehingga membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengetahui siapa wanita di sana.

"Ya, Kau mau ke mana?" Jimin menghentikan langkah gadis terbilang keras kepala yang di mana tidak bisa sabaran satu ini, dengan cara memegang lembut pergelangan tangan Seulji.

Perempuan yang sedang bertatapan tidak terlalu dengan Jimin itu tersadar dari kecamukan hatinya sendiri, ketika indera pendengarnya mendengar suara sosok yang hari ini ingin dia temui.

Seulji melihat bagaimana paras Yoongi yang masih sama seperti biasanya, namun ... terlihat aneh untuk pipinya yang tiba-tiba merona terlalu kelewatan batas.

Lieber YWhere stories live. Discover now