41. Semuanya Kembali [End]

4.4K 496 68
                                    

"Beneran berhasil?!" pekik Nolla kemudian ia menjerit girang. Kakinya meloncat-loncat hingga membuat beberapa siswa yang melihatnya keheranan.

'Iya, sekarang tinggal giliran lo,' jawab Mario di seberang sana.

"Oke, oke." Nolla menurunkan ponselnya. Ia segera membuka aplikasi chat dan mulai mengetikkan sesuatu di sana.
Iya tersenyum simpul ketika pesannya tertikirim. Butuh berapa lama kah untuk tersebar dan menampar-nampar mulut mereka. 5 menit? 10 menit? Ah ... Nolla benar-benar merasa lega sekarang.

Semuanya akhirnya mendatap titik ujung. Meskipun banyak hal yang dikorbankan, hasil yang dipetik rasanya pantas untuk membanyar semua yang telah dilalui.

oOo

Ting! Ting! Ting!

Semua orang terlihat heran dengan notifikasi beruntun yang masuk pada ponsel masing-masing. Anneth menatap teman-temannya yang sudah fokus pada ponsel. Ia merasa sungkan untuk bertanya, hingga akhirnya memutuskan untuk membukannya sendiri.

[Hallo, gue Vanya Anassatia]

Anneth mengernyit ketika video itu menampilkan teman sebangkunya. Apa ini video sebelumnya? Karena sekarang dia masih dirawat di rumah sakit.

[Gue tahu gue nggak pantes dimaafin. Tapi gue sungguh-sungguh buat minta maaf. Terutama buat Kikan, Kiara Kanzara yang namanya gue rusak. Gue minta maaf buat semuanya.]

Vanya menunduk untuk menepis air matanya sebelum kembali menatap kamera.

[Video yang bikin Kiara dikeluarin dari sekolah dan susah selama ini adalah ulah gue. Gue yang ada di video itu.]

Anneth mengangkat wajahnya, melihat apa orang-orang juga sama seterkejut dirinya.

[Itu murni kesalahan gue. Tapi gue nggak ada sedikit pun niat buat jatuhin orang. Semua terjadi begitu aja tanpa bisa gue cegah. Karena kesalah paham, Kiara harus nanggung semuanya.]

[Gue hidup di keluarga di mana pandangan orang jadi hal penting. Bokap gue nggak bisa nerima kesalahan gue itu, jadi dia buat kesepakatan dengan Papa Kiara buat tetap jadiin itu sebagai kesalahan Kiara.]

[Gue tahu, gue terlalu pengecut saat itu. Gue ngorbanin sahabat gue satu-satunya karena takut pada keluarga gue.]

Bad Person [TAMAT]Where stories live. Discover now