Part 5 - Pembahasan apa saja

373 3 0
                                    

Sebuah kata 'kebetulan' adalah sesuatu yang sulit Glenn percaya sebelumnya. Karena dalam kehidupannya, sebuah kebetulan belum pernah berkecimbung di dalam hidup Glenn. Dosen mata kuliah Kelas terakhir membentuk kelompok secara acak melalui nomor urut absen. Tugas mengerjakan karya ilmiah, satu kelompok terdiri dua orang, giliran nama Glenn disebut, ia dipasangkan dengan Jelita.

Kebetulan macam apa ini ya, Tuhan? Akan selalu ada jalan untuk mereka dekat batin keduanya.

Tidak jauh dari latar parkiran, Glenn melihat Jelita berjalan sendiri. Dari semenjak masuk kuliah tadi, ia ingin sekali menyapa Jelita, namun, ia sadar akan banyak konsekuensi yang mendalam kalau egonya ia pertahankan. Takut pertemuan kedua dengan Jelita terhalang entah karena apapun, Glenn mempercepat langkah, memanggil nama saat wujud gadis itu hanya berbeda dua langkah darinya.

"Yeah?" Jelita menoleh.

"Ya."

"Why, babe?"

"Nggak apa-apa."

"You so cute."

"I know."

Keduanya tertawa singkat. "Mau pulang?" tanya Glenn.

"Iya."

"Pulang gimana?"

"Pesan -"

"Pulang sama aku aja?"

"Masa?" tanya Jelita tersenyum.

"Pulang. Sama. Aku." Glenn menghentikan langkah, diikuti Jelita.

"Oke."

"Tunggu di sini. Aku ke parkiran." kata Glenn seraya berlari kecil.

Hari ini Jelita pergi kuliah tidak seperti biasa yaitu, membawa mobil. Dikarenakan sesekali ia ingin merasakan sensasi yang berbeda, yang sedikit menyusahkan misalnya, tadinya pulang disangka begitu juga. Tetapi, Jelita hanya bisa berencana. Selebihnya keadaan yang menentukan.

Motor Glenn berhenti tepat di depan Jelita berdiri. Jelita menaiki perlahan. "Kemana kita?" tanya Glenn ketika motornya sudah keluar dari gerbang Kampus.

"Terus aja! Nanti di sebelah kiri ada Perumahan Permata, nah, di situ belok!" jelas Jelita melawan angin.

"Yaaah. Kayak Abang ojek aku."

Jelita menahan tawa. "Emang mau kemana?"

"Kamu udah makan?"

"Udah sih! Tapi, kalau kamu lapar, ayuk!"

"Nggak sih!"

"Terus?!"

"Kemana ya tempat yang seru?"

"Seru buat aku belum tentu buat kamu juga!"

"Nggak apa-apa! Kemana?" jerit Glenn saat klakson mobil berbunyi, melaju kencang.

"Terus aja! Nanti aku arahkan!"

Motor Glenn mengarah berdasarkan arahan Jelita, memasuki daerah yang sebelumnya tidak pernah Glenn datangi, jalanan menuju ke sana bebatuan, Glenn menyuruh Jelita mengeratkan pegangan pada jaketnya, gadis itu melakukannya tanpa ragu. Perjalanan tidak jauh sebenarnya, hanya saja cukup beragam yang ditempuh, dari mulai aspal yang mulus, bebatuan, mulus lagi, lalu akhirnya mereka tiba di tujuan.

Jelita tidak mengatakan nama tempat yang mereka pijak sekarang ini, kondisi tempatnya pun tidak. Bahkan ketika Glenn bertanya ia tidak menjawab. "Itu namanya waduk sungai." tunjuk Jelita ke arah waduk setelah kian lama tidak menjawab.

"Waw."

Nama lain dari waduk adalah bendungan. Adalah danau alam atau danau buatan, kolam penyimpan atau pembendungan sungai yang bertujuan guna menyimpan air. Waduk dapat dibangun di lembah sungai pada saat pembangunan sebuah bendungan atau penggalian tanah atau teknik konstruksi konvensional. Seperti pembuatan tembok atau menuang beton.

Jelita and Glenn  [Tamat]Where stories live. Discover now