Part 10 - Bahagia dan terluka

371 3 0
                                    

Ella ingin mengatakan kepada Glenn bahwa ia bisa bahagia tanpa lelaki itu, dengan cara hangout dengan lelaki lain, memajangnya lewat story WhatsApp. Ini dilakukannya semenjak kecewa berat kala Glenn menolak ajakan hangout-nya berkali-kali.

Sejujurnya malah sakit hati yang ia dapat, ketika harus terpaksa bahagia di depan kamera. Memaksimalkan senyuman palsunya untuk Glenn seorang. Ella berandai seandainya Glenn tahu kepalsuan yang ia perbuat untuk lelaki itu, apa yang akan terjadi. Namun, tetap meladeni Glenn adalah cara Ella menutupi kemarahannya.

Buku paket kuliah milik Glenn pernah tertinggal di Kampus, Ella yang sering memperhatikan Glenn menyelamatkan buku tersebut. Ella simpan guna kemudian menginap di rumahnya dan akan diambil Glenn akhirnya. Ini kesempatan, begitu Glenn datang, Ella bakal menuangkan gundah gulananya.

"Sekali lagi makasih, ya. Udah diselamatkan." ucap Glenn meraih buku paket di meja.

"Iya, sama-sama." jawab Ella. "Diminum dulu, Glenn." tawarnya.

Glenn mengatupakan bibir pertanda oke. "Cowok yang pergi sama kamu kemarin siapa?" tanyanya sebelum meneguk minuman.

"Teman." jawab singkat Ella padahal hatinya menggemuruh bahagia telah ditanya pertanyaan tersebut.

Glenn menaruh kembali buku paketnya di meja. "Dekat?"

"Gak sih. Emang kenapa, ya?"

"Yaaa, gak apa-apa sih."

"Aku gak suka lagi hubungan tanpa kepastian. Jadi, aku rasa aku bebas mau jalan sama siapa aja. Kamu juga, mau jalan sama siapa aja terserah mumpung single. Ya, kan?"

"Udah berapa kali ini dibahas?"

"Aku mau pergi dari, kamu."

"Pergi dari aku?"

"Iya." Ella mengangguk. "Ngapain aku setahun di hubungan kayak gini? Gak ada kejelasan, kamu kadang ngilang, kamu datang-pergi sesukanya. Kalau datang suka tiba-tiba. Kamu bilang gak dekat sama siapa pun ternyata bohong. Kamu bilang di rumah ternyata di rumah cewek lain." cerocos Ella, menyandarkan badan di kursi.

Glenn sempat terkejut darimana Ella tahu poin-poin terakhir yang diucapkan gadis semampai ini. "Kamu pasti tau semua itu dari mulut orang-orang yang gak bertanggung jawab."

Tatapan Ella tajam ke Glenn sesaat. Masih bisa lelaki itu berbohong. Sebelum berkata itu, Ella sering cari tahu tentang Glenn dari teman terdekat lelaki itu.

"Jangan dekat cowok lain lagi."

"Kamu gak ada hak."

"Ya udah sekarang kita jadian." ucap Glenn.

"Kenapa kemarin kamu gak kayak gini?"

"Terlalu ribet dijelaskan."

"Sekarang gak ribet?"

"Ya, Tuhan mengapa seluruh wanita lebih ribet dari dugaanku?" batin Glenn menggerutu. "Gak seribet dulu." ujarnya berwajah santai.

"Jadi, hari ini kita jadian?"

"Iya, Ella.." jawab Glenn memberi penekanan di nama gadis itu.

Raut bahagia tidak bisa Ella sembunyikan dan tidak mau disembunyikannya. Akhirnya, tidak sia-sia satu tahun menanti kepastian Glenn, dapat juga kepastian hubungan yang ia mau.

Selepas Glenn pulang dari rumahnya, rasanya Ella tidak sabaran mengatakan pada dunia lewat sosial media kalau lelaki ini miliknya. Teruntuk Jelita, Ella yakin gadis itu akan pergi dari hidup Glenn setelah ia mempublikasikan Glenn.

***

Hari keras menyambut Jelita. Ia baru saja pulang dari Bandara mengantar Orang Tuanya serta Boy yang nantinya tinggal di Bandung. Sebelum kepindahannya dari rumah lama, mereka saling membantu, memindahkan barang keperluan Jelita, terasa sekali kebersamaan keluarga kecilnya momen itu.

Jelita and Glenn  [Tamat]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora