Part 26 - Fitting baju

383 4 0
                                    

Kegiatan dari sepasang kekasih Glenn-Jelita hari ini adalah fitting baju pernikahan. Namun sebelum itu, ini ketiga kalinya mereka memilih desain baju yang sebelumnya tengah bingung antara dua pilihan.

Salah. Bukan mereka tetapi Jelita yang kodratnya wanita. Meskipun demikian, kedatangan yang ketiga kali ini tiada keraguan bagi Jelita. Sebab ia sudah menjatuhkan pilihannya kepada gaun strapless berwarna putih yang ia pilih di kedatangan sebelumnya. Tampak elegan. Gaun tersebut dilengkapi pernik sweetheart neckline dengan tonjolan bunga di bagian dada.

Sedangkan Glenn, semakin tampak kegagahannya dalam setelan berwarna hitam bergaya klasik yang di mana ia berpenampilan kemeja putih dibalut jas hitam, celana hitam, dasi kupu-kupu hitam, celana hitam serta sepatu pantofel.

Proses fitting baju dilaksanakan satu bulan sebelum hari pernikahan. Kabarnya, aturan waktu fitting baju seharusnya dua minggu sebelum hari pernikahan namun menurut mereka tidak masalah.

Glenn tipe orang yang rajin berolahraga, Jelita pula suka menjaga berat badannya dengan menjaga pola makan. Lagian rentan waktu antara satu bulan dan dua minggu tidak begitu jauh. Di samping itu, persiapan pernikahan yang paling tidak sabar Jelita tunggu adalah memilih baju pengantin.

Jelita berdandan nyaris menyerupai hari H pernikahan. Hal itu dilakukan untuk menunjang penampilannya ketika fitting baju. Baju pengantin telah melekat pada tubuh Jelita, sanggul kepang dengan aksesoris namanya, model rambut yang ia minta di salon tadi, heels lima sentimeter yang terpakai dari rumah.

Sang Desainer tengah membantu Jelita mengenakan busana pengantin. Berkali-kali ia terpukau dengan mereka. Memuji Jelita bak ratu di dunia dongeng dan Glenn adalah pangerannya.

Pengakuan tersebut hanya ia katakan kepada Jelita. Desainer tomboi itu mengetahui penampilan Glenn karena Glenn lebih dulu selesai dan tengah menunggu Jelita di luar ruangan ganti.

Jelita baru tiba di depan cermin panjang dengan bantuan Desainer yang memegang gaun menyeret bagian belakang. Sang Desainer pun pergi keluar dan memanggil Glenn.

Ketika Jelita sedang menatap dirinya yang anggun di dalam cermin, muncul Glenn yang tersenyum, berdiri di belakang Jelita tanpa memberi jarak. Glenn melihat Jelita dari atas hingga bawah, masih mengukir senyuman tampan di wajahnya.

"Udah ih lihatnya."

"Gak boleh rupanya aku lihat calon istri?"

Jelita tersipu malu. Pipi merona merah tidak tertolong. "Ya jangan segitunya.. kayak gak bisa lihat lagi aja."

"Emang." mata Jelita lumayan mendelik. Kenapa emang? "Kapan lagi liat kamu pakai baju ini selain hari pernikahan nanti? Hm?" Glenn melingkarkan tangan sampai perut Jelita.

"Oh.." Jelita membatin lalu menurunkan tangan Glenn tetapi tidak berhasil. "Ish. Ada Mbak Desainer di luar. Malu tau."

"Malu kenapa sih?" tanya Glenn lembut, mencium bahu Jelita.

"Sayang.."

"Sstt. Suara kamu yang bakal buat Mbak Desainer kemari."

"Ada cctv."

"Biarkan." Glenn menatap Jelita di cermin. "Aku gak sabar.."

"Sabar." ucap Jelita diiringi tawa.

"Kalau bisa dipercepat, aku mau jadikan besok tanggal menikah kita."

"Sayangnya gak bisa."

"Kalau bisa?"

"Nggak akan. Tapi, kalau bisa ya kita menikah."

Jelita and Glenn  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang