Part 23 - Bertanggung jawab

377 3 0
                                    

Seluruh keluarga besar Bagas dan Larasti meminta pertanggung jawaban Glenn agar menikahi Larasati. Berkali-berkali Glenn dihubungi juga dikunjungi oleh dua keluarga tersebut.

Memperkarakan ke jalur hukum jikalau Glenn tidak ada itikad tanggung jawab karena segala bukti mereka simpan. Glenn yang bukan orang sembarangan bahkan jauh di atas keluarga korban optimis memenangkan persidangan.

Namun di samping itu, ada sesuatu yang mengganjal, ia mengakui kesalahan, ia merasa berdosa tidak memenuhi permintaan korban. Oleh karena itu saat keluarga korban datang lagi ia berjanji pada dirinya akan menyelesaikannya tanpa emosi.

"Saya punya kekasih. Akan saya nikahi tahun ini."

Keluarga korban yang sebagai penganut martabat tinggi menolak uang damai. Bagi mereka tidak ada yang penting selain status Ayah dari anak di kandungan Larasati. Mereka akan menanggung malu bila anak itu lahir tanpa seorang Ayah, nama Larasati bisa jelek di mata orang-orang.

Reputasi keluarga mereka juga ikut terseret ke dalam daftar buruk. Walaupun itu kesalahan anak mereka yang melakukan di luar tali pernikahan, tetap saja mereka tidak mau tahu. Karena kalau-kalau Glenn tidak menabrak mobil Bagas tentu perkara tersebut tidak akan hadir.

"Tunda dulu." titah Silawarti. "Menikah kontrak saja.."

"Orang lain saja." tegas Glenn.

"Jangan kamu suruh. Kita sudah mencarinya. Siapa bisa dapat dalam waktu dekat? Kehamilannya semakin besar. Lagipula kamu bersalah."

Larasati menepuk bahu Ibunya bermaksud menyabarkan. "Kita rela seperti pengemis ke kamu, padahal kita sama-sama salah." Larasti mengatupkan bibir. "Yang kita butuhkan cuma status dari, kamu. Kamu tidak perlu memberi nafkah lahir batin dan tidak masalah tidak serumah setiap hari."

Glenn mengusap wajah gusarnya. Membenci situasi yang membuatnya merasa terpojok. "Kontrak berapa lama?"

"Sampai anak ini lahir."

Usia kehamilan Larasati memasuki minggu ke sembilan. Itu berarti Glenn harus menikahi Larasati selama kurang lebih tujuh bulan. Glenn tertunduk sambil memejamkan mata sebentar. Ia kalang kabut. "Maaf, tidak terlalu lama?"

"Nduk, 7 bulan tidak terasa. 7 bulan waktu paling cepat." ucap Silawarti.

"Baiklah. Tolong rahasiakan ini dari orang-orang di sekitar saya sekalipun keluarga saya."

Tidak ada yang Glenn beritahu tentang permasalahan pelik yang tengah dihadapinya. Kalau Orang Tua, ia tidak ingin Hamdi dan Dini terceplos kepada Jelita. Bila pun Hamdi Dini lihai menjaga rahasia, tetap saja ia takut Jelita salah paham mengartikan masalah tersebut.

Berbagai upaya dilakukan Glenn untuk keluar dari masalah tersebut tanpa ada pihak yang dirugikan maupun tersakiti. Namun apa daya ia hanyalah seorang manusia biasa.

Glenn tidak punya prefrensi lain. Keputusan sudah diterapkan. Glenn akan pintar-pintar merahasiakan peristiwa ini seakan pernikahan dengan perempuan asing itu tidak pernah terjadi. Hanya status. Begitu tujuh bulan berakhir, semua bakalan kembali normal seperti sedia kala.

***

Pernikahan dilangsungkan lebih cepat serta diselenggarakan tertutup. Meskipun keluarga Larasati bukan dari kalangan seperti Glenn akan tetapi keluarga mereka cukup dihormati dan juga orang berada.

Beredar desas-desus penyebab pesta diselenggarakan secara tertutup dikarenakan kebangkrutan dialami keluarga Silawarti, kendati demikian mereka lebih memilih diam, tidak menanggapi sama sekali. Anak mereka dapat mempelai suami saja sudah lebih dari cukup.

Jelita and Glenn  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang