Bab 20 : DIa Tau, Dia Pergi

50 5 0
                                    


"Jadi gimana perkembangannya mer?"

"Baik, ini kita udah fix gedungnya TEKA, sekarang tinggal cari transportasi buat angkut anak anak kesana"

"Bukan, bukan itu, maksud gue elo sama Jaehyun"

"Oh... Gue sama Jaehyun hari ini gak ada agenda sih, ini besok kita mau ke rektorat bareng buat nanya sistematika peminjaman bus kampus"

"Bukan gue nggak lagi ngomongin TEKA!" Kata Saddiq frustasi

"Terus apa dong? Welcoming Party?" Jawab Meera nggak kalah frustasi.

"Kayaknya emang gaada harapan deh.. Padahal gue piker bakal seru banget kalau lo sama Jaehyun jadi,"

"Jadi apaan? Jadi gila maksud lo karena anak-anak angkatan pada belom bayar TEKA dan Welpart sampai sekarang?"

"Duh jangan ingetin itu dong gue jadi ikutan gila, " kata Saddiq.

Saddiq dan Meera sedang duduk cantik di kantin buat nungguin Jaehyun buat rapat informal, sekilas update aja soal perkembangan TEKA dan welpart. Meera jujur agak kesel juga. Dia kan join TEKA buat "lebih mengenal anak-anak angkatan" kenapa malah jadi digosipkan yang tidak-tidak. Mana sama Jaehyun lagi, lelaki idaman sejuta ummat di kampusnya. Kadang Meera jadi risih sendiri, semenjak kenal dan sering pergi sama Jaehyun (buat ngurus surat dan proposal maksudnya) kemana-mana ada aja oknum seperti Saddiq yang menduga ada yang tidak-tidak antara Meera dan Jaehyun. Padahal mah nggak ada apa apa. Hal itu semakin kentara akhir-akhir ini karena Jaehyun lebih sering nemenin Dhanti daripada Meera. Meera nggak keberatan sih sebenernya, tapi imbasnya sekarang kalau dia ngurus-ngurus TEKA, bibir julid netizen pun mulai beraksi. "Loh Jaehyunnya mana?" Pengen banget Meera jawab, 'ya mana gue tau????'

"Oit, udah disini nih ibu sekretaris" Krisan dan Bulan datang bersamaan diikuti dengan Hana. In case pada belum tau, Bulan adalah wakil ketua untuk TEKA dan Krisan serta Hana jadi bendahara 1 dan 2. "Jaehyun kemana mer?" Lah kan bener.
"Gatau juga nih, tadi pagi gue line masih belom dibales, sama Dhanti mungkin," jawab Meera.

"Nah tuh orangnya dateng sama Dhanti." Jaehyun sama Dhanti datang, wajah Dhanti terlihat lebih pucat dari biasanya. "Dhan lo gapapa?" Tanya Meera cemas.

"Gapapa kok, gue cuma lagi nggak enak badan aja," jawab Dhanti seraya duduk di bangku kantin.

"Mulai hari ini sampai dua minggu ke depan Dhanti bakal pulang ke Jakarta, kalau ada kerjaan apa-apa Meera tolong di back up dulu ya, Dhantinya lagi kurang sehat," terang Jaehyun.

"Siap, no worries Dhan, lo istirahat aja di rumah, cepet sembuh ya!"

"Thanks Mer!"

"Oke kita langsung mulai aja weekly updates buat TEKA, dari bendahara dulu, progress pembayaran anak-anak gimana?" Mulai Jaehyun.

***

"Dhanti sakit apa Jae?" Tanya Saddiq setelah rapat selesai dan anak-anak bubar.

"Nggak enak badan, masih shock juga pasca putus dari Rafael "

"Ahamdulillah... Akhirnya lepas juga Dhanti dari cengkraman Buto Ijo satu itu" kata Saddiq sambil mengelus dada dengan d r a m a t i s.

" Jadi sekarang elo yang sama Dhanti? Udah jadian?" Tanya Saddiq kepo.

"Kagak"

"Lah terus selama ini kemana-mana berdua pasca Dhanti putus dari Rafael, kalian berdua ngapain aja? Murottaal Qur'an? Kok nggak jadi-jadi?"

"Dhanti nya yang nggak mau," jelas Jaehyun.

"JADI LO DITOLAK???"

"JANGAN KENCENG-KENCENG DONG, KALAU GINI SATU KAMPUS BISA DENGER" desis Jaehyun.

"Yailah sensi amat, okok gue turunin deh nadanya dua oktaf, jadi lo ditolak sama Dhanti?" Tanya Saddiq.

"Enggak juga, gimana ya sad jelasinnya. Gue udah bilang bakal jagain dia, kemana-mana gue anterin, mau dia tiba-tiba telfon jam tiga pagi dan badan gue remuk habis ngerjain tugas DKV juga tetep bakal gue jabanin gue angkat, gue bantu cariin jurnal buat tugas kuliah, gue kirimin go food kalau laper, gue ajak jalan jalan kalau dia mulai mellow, gue sampe ikutan nonton Vincenzo biar ada bahan omongan seru soalnya dia sering senyum cuma kalau bahas Vincenzo doang, gue belom ngomong apa-apa tapi kayaknya manusia paling tidak peka satu kampus juga bakal sadar kalau gue menaruh harapan lebih"

"terus?"

"Ya dia peka"

"Ya bagus dong???'

"Ya enggak!"

"Lah gimana???? Dia peka bukannya berarti dia sadar lo suka sama dia?"

"Iya dia kayaknya sadar tapi, ya dia pada akhirnya kemaren banget dia bilang 'gue menghargai semua yang udah lo lakuin buat gue Jae, tapi kayaknya gue masih butuh waktu buat sendirian, terlalu banyak waktu yang udah gue habisin buat mikirin orang lain, orang yang bahkan nyakitin gue, nggak pernah mikirin gue, sampai gue sekarang ada di titik dimana gue sadar, gue kok nggak pernah ya mikirin diri gue sendiri? Apa yang mau gue lakukan, apa yang gue suka. Kayaknya gue butuh waktu buat sendirian deh Jae, gue mau pulang dulu' yaudah dia udah ngomong gitu, yam au gimana lagi"

"ya.... Tapi Dhanti ada bener nya juga sih, habis pacaran sama si brengsek satu itu, kalau gue jadi dia gue juga kayaknya bakal butuh waktu buat diri gue sendiri sih, lo nggak papa kan?"

"Nggak papa elah emangnya gue habis pulang dari perang!"

"Yakan hati lo habis di hujan senapan penolakan!"

"Buset , bahasa darimana dah itu," Jaehyun malah jadi geli sendiri.

"Terus sekarang, lo mau ngapain?"

"Ngurusin TEKA, udah, emang kayaknya bukan waktunya gue mikirin pacar-pacaran, mending gue mikir gimana caranya biar semua anak-anak mau bayar iuran TEKA."

"Tsk TEKA lagi TEKA lagi,"

"Ngaca ngab, lo juga ketua Welpart"

Till Debate Do Us PartWhere stories live. Discover now