Bab 35 : Eternal Student

12 0 0
                                    

Gitar di genjreng
Bass ku betot 
Jaehyun udah dateng jreng jreng 
TAPI INI AWKWARD BANGET JROTTTTT

Joy dan Jisoo menyedot es teh dengan gelisah, Jennie juga menghirup amerikano nya sambil memelototi dua orang yang sedang duduk berhadap-hadapan di meja sebelahnya. Sunyi, hening, perayaan tahun baru di Kuburan Tionghoa kayaknya lebih ramai deh daripada situasi di meja sebelah. 

Untuk memberikan mereka privasi, Jisoo, Jennie, dan Joy memutuskan untuk berpindah ke meja sebelah, akan tetapi mereka jelas bete berat, menit demi menit telah berlalu tetapi Jaehyun dan Meera belum menunjukkan tanda-tanda angkat suara. 'Gue kasih motion* (*motion : mosi dalam debat , topik yang akan diperdebatkan - contoh di bab sebelumnya This House Regret the Glorification of Start Up Culture) aja apa ya biar mereka ada topik' batin Jennie kesal. Kesabaran Jennie yang setipis tissue sudah benar-benar di ujung tanduk, Jennie hendak berdiri dan   bergabung ke meja sebelah ketika akhirnya Jaehyun membuka suaranya untuk pertama kali. 

"Aku mau minta maaf Meera"  Jennie yang sudah beranjak untuk berdiri memutuskan untuk duduk kembali. 

"Kenapa....." Tanya Meera. 

"I... I'm so sorry for cornering you like that, aku minta maaf kalau waktu terakhir kali kita ngobrol dengan serius, aku maksa kamu, bikin kamu ga nyaman, memaksakan perasaan aku ke kamu, belum lagi nada suara aku yang bisa dibilang nggak baik, padahal setelah sekian lama akhirnya kamu mulai mau buka diri ke aku dan ceritain gimana kamu paling takut dibentak, aku yang tau apa yang bikin kamu sedih pada akhirnya kemarin malah bikin kamu sedih, I'm so sorry....."

Mata Meera mulai berkaca-kaca. "Aku juga... Aku juga minta maaf ya Jae, aku.... Semua yang aku omongin kemarin itu.... Awalnya aku pikir buat kebaikan kamu juga, aku beneran... Aku beneran gapapa, kemana-mana sendiri, aku nggak papa makannya nanti aja, it's you I can not sacrifice, aku nggak bisa liat kamu kurang tidur, aku nggak bisa liat kamu nunda makan malam cuma buat makan sama aku, aku gabisa lihat kamu kayak gitu je..." 

Jaehyun menarik nafas dalam. 

"Ameera... Najwa Ameera, terimakasih banyak ya mer udah khawatirin aku, tapi kamu harus tau, setiap kali nemenin kamu latihan debat, setiap kali nungguin kamu makan malam, aku sama sekali nggak ngerasa capek, nggak ngerasa keberatan, justru sebaliknya, aku ngerasa happy banget karena bisa sama-sama kamu, sebaliknya, ketika kamu ilang-ilangan, ketika kamu nggak mau aku jemput, ketika kamu nggak makan seharian, justru disitulah aku sedih mer, karena aku jadi nggak bisa ketemu kamu, aku nggak bisa ngobrol sama kamu, aku khawatir sama kamu, so please don't feel burdened, you're not a burden for me or anyone Mer, you existence bring me joy" Jelas Jaehyun lembut. 

"Maaf...." air mata menitik satu persatu, Meera cuma bisa menundukkan kepalanya semakin dalam. "No it's okay baby... Kamu nggak salah, aku yang minta maaf ya, karena kemarin juga nggak bisa mengerti kamu" Jaehyun meraih tangan Meera di atas meja dan meremasnya pelan. 

Jennie dan Joy sudah melotot. SIAPA YANG LO PANGGIL BABY JAEHYUN BRENGSEKKKKK LO DIPANGGIL KESINI BUAT MINTA MAAF BUKAN BUAT MODUS! Jennie dan Joy lagi-lagi sudah siap berdiri untuk mengintervensi meja sebelah dan Jisoo mati-matian berusaha menahan keduanya. "Tenang anjir, calm down guys calm down, yuk bisa yuk, kita kan sepakat biar Meera nyelesaiin ini semua sendiri!" Bisik Jisoo kepada dua sahabatnya. 

"Tapi... Aku... Harusnya aku lebih...." Meera terbata-bata. Jaehyun mengambil tissue dan menyeka air mata Meera pelan-pelan sebelum kembali menggenggam tangan Meera. "Nggak ada, nggak ada yang harus kamu lakuin, yang udah ya udah, udah kejadian kan mau gimana lagi? The past is in the past,  let's move forward mer.." Jaehyun menawarkan senyumnya. Meera menyeka air matanya dan mengangguk. " We're good?"  Tanya Jaehyun. Meera mengangguk. 

Till Debate Do Us PartWhere stories live. Discover now