Bab 2 : Tangga Aborsi dan Teori Disinhibisi

164 12 10
                                    

MAMPUS ANJING MAMPUS ANJING.
Anjing siapakah yang meninggal? Bukan anjing siapa siapa kok hehehe, itu cuma Meera yang sekarang lagi lari-lari manja dari student center tempat festival UKM berlangsung ke gedung fisip sambil mengeluarkan sumpah serapah dalam hati, huh dia kelamaan meladeni pertanyaan-pertanyaan tidak penting di festival ukm sampai lupa waktu. Sebenarnya secara geografis gedung fisip dan student center itu dekat, tapi kalau kamu tinggal punya waktu 10 menit Dan kelasmu di lantai 3 DAN DOSEN MU GALAK ya tetep aja kerasa jauh. Masuk ke gedung kampus Meera merutuki setiap pejabat kampus yang dia tau. Mau ngamuk rasanya tiap kali Meera teringat fakta bahwa kampusnya bernama Neo Culture Technology University atau biasa disingkat NCT U tapi fakultasnya masih jauh sekali dari kata teknologi, nggak ada lift, toilet masih jongkok dan pakai gayung serta ember yang by the way gapernah terisi penuh karena kalau udah siang air keran nya mati, wastafel fakultas airnya berwarna coklat kayak milo kebanyakan air, dindingnya udah berlumut, dan wadah sabun serta tissue di toilet cuma terisi kalau mau ada penilaian akreditasi atau kunjungan rektor, sedih banget guys, ada acara bedah kampus nggak sih?

Masih melanjutkan aneka sumpah serapah Meera menaiki tangga non ergonomis (karena bentuk tangganya ga ideal, alias curam banget kalau naik tangga itu pasti kerasanya capek banget). Dulu, pas jaman maba Meera dikasih tau sama kakak tingkat, karena saking curamnya tangga fisip, tangga itu terkenal se antero NCT U dengan julukan tangga aborsi , karena kalau sampai ada mahasiswi yang lagi preggo alias hamil  naik tangga fisip ini, apalagi sampai lantai 3 kayaknya bakal membahayakan kandunganya deh. Untung gue lagi ga hamil kata Meera dalam hati saat dengan susah payah-setengah lari menaiki tangga fisip.

Bruk! "ADAW!" Mendadak ada yang menabrak Meera dari belakang, karena lagi megang laptop dan tentu gamau laptopnya jatuh duluan Meera pakai tangan kirinya untuk menyeimbangkan badan waktu dia ngerasa ditabrak, sayangnya, karena kurang sering melatih keseimbangan motorik tangan kirinya, tangan nya oleng dan akhirnya Meera jatuh. "Sorry," kata si penabrak tanpa menoleh dan langsung melengos pergi. Ini nih, yang bikin Meera punya trust issue sama drama korea, kalau di drakor mah ditabrak cowok pasti bakal ditolongin terus mereka saling suka, terus jadian. Lah ini boro-boro jadian, ditolongin aja enggak. Sambil menepuk nepuk debu di celananya dan bangkit lagi untuk melanjutkan perjalanan ke kelas, Meera sekilas melihat punggung si penabraknya, cih, walau cuma sekilas Meera bisa langsung tau identitas si tertuduh, siapa sih yang nggak kenal Jung Jaehyun?

Dari maba juga makhluk tuhan satu itu udah terkenal. Ganteng sih, muka-mukanya kayak anak yang lahir dengan silverspoon dan nggak pernah hidup susah, tipe-tipe trustfund baby, anak kesayangan daddy. Meera paling males sama anak-anak silverspoon-self centric-Jakarta minded kayak Jung Jaehyun. Bukan gimana-gimana ni ya pemirsa, tapi asli buat Meera anak-anak Jakarta minded tu freak banget di matanya. Nggak semua anak Jakarta yang kuliah di NCT U itu Jakarta minded ya, tapi tetep aja ada beberap spesimen kayak gitu. Jakarta minded  tu gimana sih? Itu lho, mereka-mereka yang kalau cewek eyelash extension nya lebih panjang dari essay UTS, yang kalau cowok selalu bergerombol depan bmw di parkiran sambil ngeliatin iphone terbaru mereka dan ketawa-tawa gapenting, tipe-tipe orang yang  waktu kenalan pertanyaanya pasti ga jauh-jauh dari "Oh, lo orang jawa ya?" Meera bener-bener nggak ngerti jalan berpikirnya, kalau kata Meera : lah mereka pikir Jakarta tu mengambang di udara apa gimana deh, walaupun ibukota, Jakarta juga masih di Pulau Jawa lagi, dan lagian emang kenapa sih kalau lo berasal dari luar Jakarta? Kalau boleh Meera pengen menanyakan pertanyaan yang sama ke oknum-oknum tersebut "iya gue dari jawa, lu dari Jakarta, terus kenapa?"

Tapi yaudahlahya, selama ga gangguin Meera juga diam aja, kalau kelakuan mereka aneh-aneh Meera paling ngedumel  dalam hati aja hehehe. Meera melanjutkan perjalananya yang sudah tidak seberapa dengan berjalan cepat ala paskibra. Kenapa sih Meera panik banget? Gini deh, di setiap jurusan pasti ada kan dosen killer yang gaboleh disebut namanya, yang mahasiswanya lebih rela enggak sarapan, enggak mandi, bahkan enggak gosok gigi asalkan enggak telat di kelasnya beliau, tipe-tipe dosen yang sensitivitasnya tinggi, kesenggol dikit alamat ngulang semester depan. Nah kira-kira itulah definisi dari Mas Faqi. Mas Faqi bertanggung jawab buat ngajar mata kuliah psikologi komunikasi, sebenernya matkulnya seru, Mas Faqi juga oke kalau ngajar, dan nggak pernah segan buat ngasih nilai lebih buat mahasiswa yang aktif, tapi ya itu, kalau sampai telat, sering absen, presentasi nggak sesuai sama standar dia, ucapkan sampai jumpa lagi kepada Mas Faqi di semester depan. Untung banget pas Meera masuk Mas Faqi nya belum ada, masih ada sekitar 2 menit tersisa, Meera join dengan kelompoknya buat siap-siap presentasi.

***

"Sekian dari kami, ada pertanyaan?" Meera mengakhiri presentasi kelompoknya dengan membuka sesi QnA.Tentu itu cuma statement basa-basi karena sebenarnya kalau menuruti kata hati sih Meera cs pengen cepet-cepet balik aja duduk di bangkunya. "Gue mau nanya" sebuah suara yang familiar terdengar dari bangku tengah. Familiar soalnya itu suara yang sama yang tadi bilang 'sorry' ke Meera waktu di tangga, alias suaranya Jaehyun. "Gimana?" Tanya Meera males-malesan, karena ya sejak kapan Jung Jaehyun tertarik untuk aktif di kelas kalau bukan karena nilai? Paling juga nanya contoh, batin nya. "Tadi kan kelompok lo udah menjelaskan teori disinhibisi sosial, dimana seseorang bisa berbeda perilakunya antara online dan offline, dan kadang ini jugalah yang menyebabkan seseorang melakukan cyberbullying, boleh kasih contoh nggak?" Nah kan bener. Meera melirik Nadia, ketua kelompoknya. "Udah lo aja yang jawab mer" bisik Nadia. Meera menarik nafas sebelum menjawab. 

"Contohnya ya.. hmm... Disini ada yang tau Chanyeol EXO? Atau Sehun EXO?" Tanya Meera. "TAUUUUU" segerombolan cewek-cewek di bangku belakang berteriak histeris diiring "HIIIII" dari cowok-cowok yang bergerombol di sisi lain. "Well seperti yang bisa kalian lihat, kelas langsung kebagi jadi dua, Gabby, Bianca yang baru balik dari konser Exo di Jakarta kemarin pasti tau lah ya, buat yang non-kpopers, mungkin banyak yang gatau. Yah, ini fenomena umum sih, terkadang, banyak non-kpopers yang kayaknya hobi banget ngasih komentar pedas soal artis K-pop, ke male idol, Chanyeol sama Sehun deh misalnya, banyak yang bilang mereka itu banci, 'cowok kok pake lipstick' 'modal tampang doang' bahkan nggak jarang oknum-oknum kayak gini ngasih komentar langsung ke instagram atau media sosial lainya , ngata-ngatain kalau mereka banci , nggak laki dan sejenisnya." Gabby, Bianca dan sekelompok Exo-L lainya yang berada di kelas itu mengangguk mengiyakan. "Kenapa itu bisa terjadi?" Meera melanjutkan penjelasanya "Ya karena ada disinhibisi sosial tadi, internet seolah ngasih tameng buat lo bersembunyi, karena lu tau, lu ga bakal diapa-apain mau ngehujat kayak gimanapun, dan karena ini, salah satu aspek teori disinhibisi sosial dijelaskan bahwa alasan orang jadi punya keberanian adalah karena lu nggak melihat secara langsung atribut yang dimiliki oleh orang yang lu hujat atau dalam hal ini Chanyeol dan Sehun. Atribut disini maksudnya gimana? Ya atribut yang melekat di dirinya, kalau misal non-kpopers yang suka ngehujat EXO-SC, maksud gue Chanyeol dan Sehun itu ketemu langsung sama mereka dan lihat 'atribut'nya secara langsung, yaitu ngelihat secara langsung betapa gantengnya mereka, gimana mereka dikelilingin bodyguard, dikelilingin fans, dan liat gimana mereka beneran bisa nyanyi dan suaranya emang bagus, apakah oknum-oknum ini masih berani nge hujat? Belum tentu, malah bisa aja mereka jadi fans begitu ketemu langsung." Gabby,Bianca, segenap Exo L bahkan anak-anak fandom lainya dikelas kini mengangguk dengan penuh semangat. "Jadi, buat temen-temen kpopers, gaperlu terlalu sedih kalau lihat idolnya di hujat non-kpopers atau siapapun, itu bisa dijelaskan secara ilmiah melalui teori disinhibisi ini, mereka cuma orang-orang yang mendadak dapat keberanian untuk menghina karena anonimitas di internet aja, di dunia nyata belum tentu mereka seberani itu. Kalau dari gue sih gitu jae untuk contoh, apakah menjawab?" Tanya Meera. "Sangat menjawab, makasih mer". Meera mengangguk. 

Setelah Jaehyun, ternyata nggak ada pertanyaan lain,kelas pun ditutup dan diakhiri. Saat sedang merapikan laptopnya tiba-tiba Jaehyun mendatangi Meera. "Jangan lupa jam 4 nanti rapat angkatan di parkiran FH ya!" Meera terbengong, ini beneran Raden Mas Jaehyun ngajak Meera ngomong? "Oh iya iya gue ga lupa kok". Ada apa deh ini? Batin nya dalam hati.

Source EXO-SC Photo : https://kpopchart.net/2020/06/exo-sc-umumkan-jadwal-comeback-dengan-full-album-pertama.html

***

Author's note : Kangen banget kuliah offline huhuhu gapapa kan ya kalau kadang di tulisan aku selipin materi kuliah atau materi debat beneran ? Btw kalian kangen kuliah offline juga nggak? Atau lebih suka online?

Till Debate Do Us PartUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum