Bab 22 : Taliban

30 3 0
                                    

"Taliban kenapa lagi anjir?"

Tanya Jennie putus asa sambil memasuki kamar Jisoo.

Jisoo, Joy, dan Meera yang sedang duduk di lantai kamar menoleh kearah pintu yang mendadak terbuka.

"Tolong, lo bisa nggak sih, masuk kamar orang bilang assalammualaikum? Bukan langsung nagih matter International Relation" Tanya Jisoo bete.

" Nggak bisa" jawab Jennie sambil melempar tas nya secara asal dan langsung rebahan di tempat tidur Jisoo.

"Joy, jawab Joy," kata Jisoo.

"Lah kok gue?"

"Kan lo yang anak Sosial, gue mah anak FMIPA tau apa"

"Lo debaters juga ya beb, gaada alasan lo anak-anak FMIPA"

"Joy sumpah gue belum update beritanya, baru liat pop up notification dari BBC doang gue tadi pagi tapi belum gue baca"

"Hadeeeh, iya jadi gini jen, Taliban udah berhasil mengambil pemerintahan di Afghanistan, ibukota mereka, Kabul, udah dipegang, "

"lah presiden yang sah kemana?" Tanya Jennie bingung.

"Kabur heheheh, legit literally kabur, jadi yaaa yaudah Taliban bener-bener udah declare bahwa mereka adalah pemerintah baru yang berkuasa,"jelas Joy.

"Nggak ada resistensi gitu dari masyarakat?" Tanya Jennie lagi, soalnya dia mikir kayak -wow bisa sekacau itu ya kondisinya.

"Masyarakatnya kayaknya juga udah hopeless deh, alih-alih resistensi yang ada langsung terjadi pembludakan di airport, literally semua orang berbondong-bondong keluar dari Afgahnistan,setau gue banyak juga duta besar, dan pegawai pemerintahan dari negara-negara lain yang langsung ditarik dari Afghanistan the second the news comes out. Bandara bener-bener langsung overload, serem banget, "

"Oh wow," Jennie jadi merasa ada perasaan yang tidak nyaman di perutnya. Tentu dia nggak punya kenalah yang tinggal di Afghanistan, paling jauh juga keluarga papa nya yang ada di Medan, tapi tetep aja, ngebayangin sebuah organisasi kayak Taliban yang punya banyak catatan melakukan penindasan dan perampasan hak terutama kepada perempuan mengambil alih pemerintahan, dan ribuan orang berbondong-bondong ke bandara untuk pergi jelas bukan bayangan yang menyenangkan.

"Ok that's so sad, mana kita tetep harus belajar soal ini, I'm quite sure pasti bakal keluar jadi motion."

"Positive, gue juga yakin,"

"Guys.... Kalau jangan ngomongin Taliban dulu boleh nggak? Gue mau cerita..."

"Ya boleh dong Ameera gimana gimana?" Kata Joy  antusias. Pusing juga dia setelah seharian harus bergelut dengan praktikum langsung disodori perihal Taliban begitu sampai kosan, kayaknya apapun itu yang akan diceritakan Meera akan lebih menarik deh.

"Soal Jaehyun".

"Asik, ada apa lagi nih antara lo sama ketua TEKA" tanya Jisoo sambil menyengggol Ameera dengan agresif.

"Nggak ada.. well sebenernya ada, jadi tadi kan gue di kampus kayak... Overwhelmed banget gitu kan, nah terus yah I end up cerita-cerita sama dia...Terus dia anterin dia pulang... terus ... Gue nggak tau sih sebenernya ini apa, tapi yaaa dia cerita intinya dia sebenernya habis... I think kinda ditolak sama cewek yang dia suka, and he said that he want to get to know me better... Like, its not like he's confessing anything cuma kayak dia bilang, let's get to know each other better..."

"TERUS????" 

Tanya Jisoo semakin antusias, wow, tau gitu daritadi dia minta Ameera cerita aja, kisah cintanya tentu lebih spicy dibandingkan dengan kisah Taliban. "Terus gue panik, jadi gue buru-buru turun dari mobilnya dan masuk kamar lo hehehe." Jisoo,Jenny, dan Joy Cuma bisa tepuk jidat. "Adooooh Ameera kalau ada orang ngajak getting to know you better itu di respon dong, jangan dikacangin gitu," kata Joy. "Iyaaa gimana sih lo mer" tambah Jisoo bersemangat

"Gue nggak setuju sih." Kata Jennie tiba-tiba.

"Nggak setuju kenapa?" Tanya Jisoo panic, haduh Ameera ini hidupnya sudah jadi mawapres banget alias MAhasisWA under PRESsure, menurut Jisoo sih nggak papa banget kalau ada yang bisa mengalihkan perhatian Meera dari debat dan kuliah.

"3 points of arguments :

Number one, ini Jung Jaehyun lo yang kita omongin, udah terlalu banyak, hal-hal kurang menyenangkan yang kita denger soal dia, mulai dari hobi make out di parkiran, sampai katanya punya membership oyo di deket kampus

Second of all, kenapa tiba tiba banget dia minta apa tadi dia bilang? Get to know Meera better? Its just did not make any sense at all, kalau emang dia niat ngedeketin Meera kenapa nggak dari kemarin-kemarin pas awal Meera join ke TEKA Ilkom? Kenapa baru sekarang? Mencurigakan, bukannya gue mau negative thinking nih ya saudara-saudara sebangsa dan seperdebatan, tapi ini terlalu aneh buat gue.

Lastly, third argument, even if Jaehyun memang baik, katakanlah semua rumor soal dia itu nggak bener dan dia emang beneran suka sama Ameera, kita harus liat juga nih konteks nya sekarang Jaehyun ngedeketin Ameera, kalau bener yang lo bilang, bahwa dia habis ditolak sama cewek yang dia suka, ada huge possibility bahwa Ameera cuma dijadiin cewek rebound,

Thus, in conclusion menurut gue nggak usah deh mer deket-deket sama Jaehyun lebih dari partner kerja di TEKA."

Semua yang dibilang Jennie tadi bener dan sangatlah logis, hasil didikan keras selama menjadi meber NCT U Debating Society memang nggak main-main, tapi jujur ada secuil rasa sedih dalam diri Meera mendengar semua itu. Apalagi tadi apa kata Jennie? Cewek rebound? What is that even mean.

"Menurut gue sih nggak papa jen Meera coba deket sama Jaehyun, I mean semua yang dibilang Jennie itu benar, tapi menurut gue lo terlalu heavy di worst case scenario nya deh jen, kita harus liat juga masih ada kmeungkinan best case scenario dimana Jaehyun beneran suka sama Meera, and who knows right it can bring joy to Ameera's world? Selama ini hidup Ameera Cuma berotasi di kuliah, debat, dan ngebantuin orangtuanya, kalau ada offer yang mungkin bisa membuat Meera have a little fun, menurut gue Ameera harus banget ambil offer tersebut.

Kalaupun worst case scenario nya terjadi dimana Jaehyun emang beneran se brengsek gossip yang beredar, kana da kita bertiga yang bisa temenin dia,

Menurut gue nggak ada salahnya mencoba," tandas Jisoo.

Joy Cuma bisa celingukan diantara kedua sahabatnya, ini dia harus gimana nih? Ikut Jennie di posisi kontra atau belain Jisoo di posisi pro.

" Jioo, tapi lo harus consider juga bahwa harms disakitin cowok itu berat lho untuk sebagian orang, nggak segampang itu ngatasinnya, kalau Ameera nanti bener-bener akhirnya ditinggalin sama Jaehyun, kita nggak bisa berharap Ameera nangis-nangis sekali, terus udah. Ada kemungkinan sedihnya berkepanjangan, apa impactnya? Ya impactnya nggak akan jauh-jauh dari kuliah dan debatnya juga kan akhirnya," tambah Jennie.

Jisoo kayaknya udah casebuilding dalam hati dan siap ngasih counter ke argument Jennie saat tiba-tiba Joy buka suara. "Oke guys, enough, I think both of you udah kasih comprehensive portrayal ke Ameera regarding what might happen, but in the end its Ameera's feeling, so yaudah kalau dari lo sendiri gimana mer? Gue yakin terlepas dari perbedaan point of view Jennie dan Jisoo, apapun keputusan lon kita pasti support kok. " Kata Joy dengan suara (Joy harap) menenangkan.

"Hehehe, nggak tau deh, bingung juga gue!" Kata Meera.

Joy, Jennie, dan Jisoo Cuma bisa melotot. Sudah begitu banyak nafas yang mereka keluarkan untuk argumen-pro-dan-kontra mengenai Jung Jaehyun, eh ternyata diskusinya tidak fruitfull karena si tokoh utama yang diomongin malah nggak ambil decision apa-apa.

"Gapapa, take your time, pokoknya cerita aja ya kedepannya gimana" kata Joy.

"Iya mer, in the end its your life, your decision, tapi kalau dari gue sih no"

"Kalau dari gue sih yes" 
Nggak usah dijelasin lah udah jelas lah ya siapa yang masuk ke #TimJaehyun dan #TimNoJaehyun.

**

Till Debate Do Us PartWhere stories live. Discover now