Bab 1: Kekeyi Bukan Boneka, Debat Bukan MUN

328 18 6
                                    

Rasanya Ameera pengen menggeplak kepala maba di depan nya menggunakan hand bag. Sudah bermenit-menit maba di depan nya memberikan berbagai pertanyaan tidak penting yang sebenarnya tidak perlu ditanyakan kalau dia membaca brosur panduan festival UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ini dengan benar. Huh dasar maba, dan benar saja belum ada 2 detik semenjak pertanyaan terakhir maba di depan nya sudah berceloteh lagi dengan riang

"Jadi kita nanti pake jas terus lombanya di hotel-hotel gitu ya kak?"

"BUKAN DEK KITA BUKAN MUN"

"Emang bedanya apa ya kak?"

Ameera menarik nafas. Sabar-sabar, orang sabar disayang Shawn Mendes batin nya dalam hati.

"MUN atau Model United Nation adalah kompetisi yang dikemas dalam bentuk simulasi sidang PBB, jadi nanti pesertanya akan diberikan tugas untuk seolah-olah mewakili suatu negara dan nanti berdiskusi serta bernegosiasi mengenai topik-topik tertentu yang sudah ditentukan dengan delegates lain, di MUN inilah memang ada tuntutan untuk berpakaian formal dan lombanya biasanya memang di hotel-hotel,

Kalau debat, beda lagi, kita fokus pada public speaking dan kemampuan membangun argumentasi, topiknya tidak terbatas di hubungan internasional tapi bisa macem-macem mulai dari ekonomi, entertainment, sampai psikologi dan lain sebagainya, biasanya di debat gaada tuntutan untuk pakai jas atau formal attire lainya kecuali di lomba-lomba tertentu yang diselenggarakan kementrian"

"Oh gitu ya kak, berarti kalau aku ikut ukm debat kalau lomba gaboleh pake jas? Gaboleh nginep di hotel?" Tanya si maba.

kenapa pertanyaanya gini amat batin Ameera

"Boleh kok, kalau mau pake jas atau nginep di hotel gaada masalah,"

"Tadi katanya nggak ada tuntutan pakai formal attire?"

Tuhan Tolong, Ameera sudah bersiap meraih handbag untuk dilempar sebelum akhirnya sebuah suara menyahut dari belakang.

"Maksud kakaknya, memang tidak ada tuntutan untuk pakai formal attire di debate, tapiii kalau kamu emang nyaman pakai jas, ibaratnya emang fashion style kamu kayak gitu gapapa, pakai aja, nggak akan ada yang ngelarang kok, di debat kita sangat menghargai pilihan individu kok"

Kata Joy sambil memamerkan senyum semanis sakarin. "Oh gitu ya kak, okedeh, kalau mau daftar ukm debat ini gimana ya kak?"

"Nih, tinggal isi formulir dan bayar biaya pendaftaran 25 ribu" Joy menyerahkan selembar formulir beserta pulpen. Si maba kini tampak asik mengisi formulir dengan semangat, setelah selesai ia menyerahkan formulir beserta uang pendaftaran ke Joy (cih Ameera dianggurin padahal doi masih nangkring di depan si maba). "Makasih ya adik.... Verlantra Renjun, panggilanya Verlantra apa Renjun nih?" Tanya Joy masih dengan senyum sakarin. "Kalau mama papa biasa panggil Renjun, tapi temen-temen panggilnya Revan kak!"

Lah kok ganyambung batin Ameera. "Ok makasih ya Revan sudah mendaftar, sampai ketemu lagi!" Ameera melambaikan tangan sambil fake smile, berharap maba satu ini segera minggat dari hadapanya. "Dadah kak!" Revan alias Renjun atau entahlah itu siapa namanya pun berjalan meninggalkan ruang UKM Debat.

" Lu yang sabar dong kalau ada orang nanya-nanya, kalau pada kabur gara-gara lu galak gimana?"

"Lah habis nyebelin Joy, daritadi nanya-nanya nggak penting, kan gue bete" kata Ameera sambil bersungut-sungut.

"Yaudah sih mer, fake smile dikit kan bisa, kita tu harus menampilkan kesan positif kepada maba supaya mereka tertarik ikutan UKM debat" timpal Joy seraya memasukkan formulir pendaftaran Revan eh Renjun ke dalam file yang memang sudah disiapin untuk dedek dedek maba.

"Kesan positif gimana? Liatin nih" Ameera menunjuk Jennie, Jisoo dan Wendy. Tersangka yang dituduh langsung memprotes.

"Idih kok gue?" Tanya Jennie. Padahal memang mereka bertiga jelas-jelas melakukan aktivitas yang obviously nggak akan menunjukkan kesan positif pada maba. Jennie si anak hukum lagi asik tiduran sambil ngupil dan nonton youtube di pojok ruangan,  mana senyum-senyum sendiri, membuat orang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya ditonton? Untunglah terdengar audio yang menjawab kegelisahan netizen dari hape nya "Keke bukan boneka! Boneka! Boneka" oalah yang ditonton kekeyi bukan boneka toh. Jisoo dan Wendy juga nggak kalah mencurigakan, mereka sedang mengamati akuarium berukuran kecil yang diisi belalang (jangan tanya kenapa isinya bukan ikan, gue juga gatau) , kertas-kertas dengan berbagai tulisan yang tidak bisa dimengerti pun berserakan disekitar mereka. "Wah, serangganya masih kurang! Nanti temenin aku ke waduk dong buat cari serangga lagi" keluh Wendy kepada Jisoo.

Joy Cuma bisa geleng-geleng pinggul ngeliatin kelakuan temen-temenya. "Maklumin lah mer, si Jennie stress semalem ngeberkas dia biarin aja nonton Kekeyi buat hiburan, kalau si Wendy sama Jisoo tau sendiri mereka anak FSM (Fakultas Sains dan Matematika) jadi banyak praktikum". Ameera Cuma bisa mengendikkan bahu, cih terserah deh. "Tau nih, kayak gapernah kerjain tugas di sekre aja lo mer, lagian emang lo nggak ada kelas?" Cibir Jisoo.

"Ada kok, tapi santai, kelasnya masih jam 9.40"

"NYET INI UDAH JAM 9.30"

"MAMPUS! GUYS GUE TINGGAL DULU YA"

Buru-buru Ameera menyambar tas dan laptopnya. Duh, semoga nggak telat deh!

Seolah semesta sedang bersekongkol untuk membuatnya kesal Ameera mendadak teringat

ANJIR GUE PRESENTASI  NANTI!


Source Meme Pict : https://id.pinterest.com/pin/688276755528482210/

Till Debate Do Us PartWhere stories live. Discover now