Chapter 28 : Loudspeaker

14 1 0
                                    

"Papa kamu kerjanya apa?" Tanya Revan

"Serabutan" Jawab Hilmy

Meera yang tidak sengaja mendengarkan percakapan antar maba calon-calon penghuni UDS tersebut cuma bisa nyengir kuda, what a peculiar way to start conversation batinnya, tapi Meera memutuskan untuk cuek dan lanjut berkoordinasi dengan pegawai resto setempat mengenai waktu kapan makanan bisa disajikan. "Ok, kayaknya udah beres semua deh mer, kita mulai aja kali ya" Kata Joy. "Oke, kita bisa minta Jennie buat mulai acaranya," jawab Meera. Joy pun menghampiri Jennie yang hari ini bertugas untuk menjadi MC, awalnya berdasarkan undian sebenarnya Jisoo yang terpilih sebagai MC, cuma karena... Umm gimana ya ngomongnya, pola komunikasi Jisoo cenderung unik dan kadang sulit dipahami oleh 'pemula'... Kayaknya agak kurang cocok deh untuk diminta menjadi mc di acara maba, emang paling bener jisoo jadi mc di sesi karaoke mereka aja, akhirnya demi kemaslahatan ummat, Jennie yang dipilih menjadi MC.

"Wah kalau serabutan berapa penghasilan papa kamu setiap bulan?" Lanjut Revan.

Meera makin mengernyitkan dahinya, ini si Revan kelewat polos, tidak tau cara bersosialisasi, atau malah kombinasi dari keduanya? Apalagi jelas-jelas Hilmy tadi menjawab pekerjaan ayahnya serabutan, Meera malah jadi takut Hilmy merasa nggak nyaman. Meera baru akan melangkah mendekat dan menyela Revan waktu Hilmy tiba-tiba menjawab

"Ya karena serabutan nggak pasti sih kadang kalau sepi 100 juta kadang 200, kalau lagi peak season bisa lebih juga sampai 500 juta ke atas"

Meera nyaris terkena serangan jantung INI TEH SERABUTAN NAON 100 JUTA PERBULAN??? SERABUTANNYA JADI TUKANG KEBUN KALI YA??? TAPI TUKANG KEBUN KELAPA SAWIT????

"Wow papa kamu keren banget ya!" Tanggapan Revan yang begitu polos membuat Meera memutuskan untuk diam saja. Terserah deh ini interaksi antar maba gimana, maklumin aja namanya juga maba satu semester juga belum genap mereka merasakan pahit getirnya kehidupan.

"Ok selamat pagi temen-temen semuanya, kenalin, nama aku Jennie dan aku akan jadi pembawa acara untuk acara kita pada pagi hari ini! Nah untuk membuka acara ini pertama-tama pastinya akan ada kata sambutan dong dari ketua UDS, nah langsung saja kita panggil ketua UDS Nadjwa Ameera, kepada Ameera dipersilakan!"

Ameera melangkah ke panggung. Ameera menarik nafas dala sebelum akhirnya memulai pidato singkatnya.

"Selamat pagi semuanya, selamat datang semua member-member baru UDS, pada kesempatan ini mungkin sedikit aja yang mau aku sampaikan, yang pertama mungkin aku boeh tanya dulu, siapa disini yang masih newbie dan samasekali belum pernah debat? Mungkin boleh angkat tangannya," Ameera kemudian melihat cukup banyak anak mengangkat tangannya.

"Wah lumayan banyak juga ya, nyaris setengahnya, tapi aku harap untuk teman-teman semuanya untuk tidak berkecil hati, karena disini, kita semua mulai dari 0 lagi jadi aku harap teman-teman disini nggak ada yang merasa minder dan juga please jangan ragu-ragu untuk menghubungi kakak kakak seniornya kalau ada kesulitan, tapi sebaliknya aku harap untuk teman-teman yang sebelumnya sudah pernah ikut debat aku harap juga untuk berbedar hati dan kembali 'mengosongkan gelas' nya dan mlai belajar lagi bareng-bareng kita di UDS, karena sebenarnya, walaupun nama kita UDS atau "NCT U Debating Society" tapi kami percaya bahwa yang paling penting untuk diajarkan di sini bukanlah soal international politic, environmental law, atau bahkan public speaking, karena kami paham betul bahwa matter itu bisa di baca, public speaking itu bisa dilatih, tapi mentalitas 'terus belajar' lah yang berusaha banget untuk dibangun di UDS, karena jujur aja deh, siapa sih diantara kita yang akan make living out of debating atau benar-benar bekerja di dunia debat sampai seterusnya? Jangan bekerja, sekarang kuliahpun aku yakin banyak diantara kalian yang sebenarnya nggak kuliah di soshum yang kerap berkaitan dengan debate, banyak mungkin diantara kalian yang kuliah di jurusan saintek seperti teknik, kedokteran, FMIPA, dan lain sebagainya, tapi aku percaya, dengan memiliki tujuan untuk membentuk diri kita sebagai seseorang yang mau untuk 'terus belajar' terlepas dari apapun jurusan, ataupun pekerjaan kalian di masa depan, jalan kalian pasti akan dimudahkan, karena kalian akan menjadi seseorang yang terus berkembang, beradaptasi, dan tentunya punya kesadaran untuk menghormati nggak cuma kakak tingkat atau senior kalian tapi juga teman-teman seangkatan yang akan berproses bareng-bareng dengan kalian, jadi akhir kata, selamat berproses, selamat datang di UDS, and please don't forget to have fun! Sekian dari aku, terimakasih!"

Till Debate Do Us PartWhere stories live. Discover now