Aivie. Three

161 20 3
                                    

Aidenn sudah bekerja di rumah sakit terhitung satu minggu, dia semakin sering bertemu Vielaby walau sebatas berpapasan saja, entah Vielaby tidak ingin menyapa dan dirinya juga merasa canggung.

Vielaby juga setelah pertemuan pertama kali setelah lima tahun di mansion Krashinveens, dia tidak pernah lagi datang ke sana.

Tok... tok... tok...

Suara ketukan pintu membuat Aidenn kembali fokus dan membenarkan posisi duduknya sebelum mempersilakan masuk.

"Permisi dokter, sebentar lagi anda harus melakukan operasi bersama dokter Pratama."

"Baik terima kasih."

"Saya permisi dulu." Pamit suster itu dan keluar dari ruangan Aidenn.

Aidenn mengambil jas putihnya itu dan memakainya, dia harus melihat meriksa semua terlebih dahulu, agar tidak ada kesalahan sedikitpun saat operasi.

Baru berjalan beberapa langkah dia tidak sengaja melihat Vielaby, tentu saja dengan Zayn siapa lagi yang selalu mengekorinya.

"Aidenn." Sapa Zayn.

Aidenn berhenti tepat di depan Vielaby, mereka sempat bertatapan sebentar sebelum dirinya melihat Zayn.

"Ya?"

"Apa kabar?"

"Baik, ngapain lo disini?" Tanya Aidenn mengalihkan topik pembicaraan.

"Nyamperin Vielaby."

"Apa lo nggak tau ini rumah sakit, Vielaby seorang Psikolog dia nggak seharusnya sama lo terus, apa Vielaby nggak punya pasien lain? Yang harus terus sama lo." Ujar Aidenn seketika membuat keduanya terdiam.

"Ah, maaf. Lo bener gue nggak harus terus terusan ngintilin Vielaby dia juga punya kerjaan lain, Vielaby aku balik kantor dulu ya, dadah." Zayn mengerti maksud Aidenn makanya, dia langsung berpamitan.

Setelah Zayn pergi hanya tinggal mereka berdua, baru saja Aidenn akan melangkah kakinya namun terhenti karena panggilan Vielaby.

"Aidenn, saya nggak tau masalahmu apa tapi bisa nggak usah urusin saya, lagian Zayn kesini cuma buat bilang trauma Angel kambuh. Kalau kamu tanya dia tau dari mana, dia tadi sempet ketemu Angel di jalan dan tiba tiba temen temennya yang dulu dateng dan bikin Angel ketakutan."

Jelas Vielaby dan pergi meninggalkan Aidenn yang terdiam di tempat.

Aidenn melihat punggung Vielaby yang mulai menjauh, membuatnya merasa bersalah karena telah menyimpulkan semua tanpa tau kebenarannya.

Tanpa memikirkan lebih lagi, dia memilih pergi dan fokus untuk operasi sebentar lagi, dia tidak ingin ada sesuatu yang buruk pada pasiennya nanti jika dia tidak fokus.

Vielaby sedang mencari namanya mading sekolah untuk tau di mana kelasnya namun, saat dia asik mencari namanya di antara puluhan murid baru, tiba tiba ada yang menerobos dan mendorong Vielaby membuatnya hampir oleng dan terjatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vielaby sedang mencari namanya mading sekolah untuk tau di mana kelasnya namun, saat dia asik mencari namanya di antara puluhan murid baru, tiba tiba ada yang menerobos dan mendorong Vielaby membuatnya hampir oleng dan terjatuh.

Cousin But Love ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang