Aivie. Thirty

79 10 12
                                    

Hari ini Vielaby bersiap untuk datang ke makam Kenan, dirinya datang sendiri dengan membawa sebuket bunga.

"Huft" hela panjang Vielaby dan mulai melangkah masuk ke pemakaman.

Baru saja sampai di depan makam bertulisan Kenan Dwinata, dirinya sudah berhadapan dengan kedua orangtua pria itu.

"Ngapain kamu kesini?"

"Ingin datang menemui Kenan tentu saja tante." Jawab Vielaby santai.

Terakhir kali Vielaby bertemu dengan ibu Kenan adalah saat dirinya masih kuliah dan tiba tiba ada ibu ibu yang melabrak waktu itu.

"Kamu yang udah bikin anak saya meninggal, seharusnya waktu itu dia langsung pulang bukan malah membelikan minuman untukmu."

"Saya tidak pernah meminta Kenan untuk membeli minuman, bahkan saya sudah memintanya untuk pulang tapi, Kenan bilang akan membeli minum dulu." Balas Vielaby dengan tegas, tidak ada rasa ketakutan di dirinya.

"Permisi, saya mau menaruh buket ini dan berdoa untuk Kenan."

Sebelum Vielaby melangkah, ibu Kenan tiba tiba mendorong Vielaby hingga terjatuh ke belakang.

"Viel! Nggak papa?" Tanya Zayn yang menangkapnya.

Sesuai rencana Zayn akan mengikutinya dan tidak akan membiarkan Vielaby tersakiti.

"Anda apa apaan, mendorong Vielaby."

"Vielaby pantas mendapatkan itu, kamu sendiri siapanya dia? Awas kena sial dekat dekat sama dia."

Zayn ingin mendekati ibu Kenan tapi, di tahan oleh Vielaby seolah berkata tidak apa apa.

"Dia calon istri saya!" Balas Zayn spontan membuat Vielaby terkejut.

"Hah? Bukannya Vielaby calon istri tuan Aidenn Krashinveens?" Ayah Kenan akhirnya membuka suara. "Kemarin saya bertemu dengan Daniel dan memberi sebuah undangan pernikahan adiknya Vielaby dan Aidenn."

Pernyataan itu membuat Vielaby semakin terkejut, kenapa jadi begini? Bukannya tidak ada skenario seperti ini dalam rencana.

"Tentu saya benar, Vielaby adalah calon saya tuan Nata." Balas seseorang yang baru datang.

Aidenn datang bersama kembar Niel Kael.

"Senang bertemu kembali tuan Nata." Ujar Niel menjabat tangan ayah Kenan.

"Vielaby ayo, kamu nggak perlu ikut campur masalah mereka." Ajak Aidenn.

Saat Vielaby ingin melangkah mengikuti Aidenn tangannya yang satu di pegang oleh Zayn.

"Kamu diam di sini Zayn, karena masalah ini juga bersangkutan dengan perusahaanmu." Sahut Niel menghentikan Zayn.

"Biarkan Vielaby pergi bersama Aidenn."

"Zayn apa kau tau tentang perusahaanmu itu?"

"Itu perusahaan keluarga bang."

"Bukan, perusahaan yang selama ini memperkaya keluargamu adalah perusahaan kakek Kenan." Balas Kael membuat ketiga orang kaget.

"Tidak!" Sahut Zayn tidak terima.

"Kemarin lo datang ke mansion kakek buat ambil alih setengah harta Krashinveens bukan? Tapi dokumen yang kalian tanda tangani adalah pengalihan nama perusahaan ke tuan Nata, beliau juga sudah menandatanganinya. Bukan begitu tuan Nata?"

Penjelasan Niel di angguki oleh orang yang bersangkutan.

"Jadi, mulai sekarang perusahaan itu adalah milik tuan Nata sepenuhnya, yang merupakan ahli waris sebenarnya."

"Saya tidak akan membiarkannya." Sahut seseorang yang ternyata adalah ayah Zayn. "Perusahaan itu adalah milik saya, tidak akan ada yang bisa merebutnya."

Dirinya menyodorkan pistol ke arah tuan Nata, membuat semua orang di sana kagey dan ketakutan, bahkan istri tuan Nata sudah menangis.

Pelatuk pistol itu mulai di lepas dan peluru akan mengenai tuan Nata tapi, sebelum terkena ada seseorang yang berdiri tepat di depan tuan Nata.

"VIELABY!" Teriak mereka.

Peluru itu tepat mengenai dada kiri Vielaby, Aidenn yang mengejar Vielaby tadi langsung menangkap tubuh Vielaby yang mulai kehilangan kesadaran.

"Vielaby, jangan tutup mata kamu!" Minta Aidenn.

Sebelum Vielaby benar benar kehilangan kesadaran dia sekilas melihat Kenan dengan sebuah senyuman, mengulurkan tangannya.

"Kenan." Ucapnya dan setelah itu kesadaran Vielaby benar benar hilang.

















































Vielaby menginjakkan kakinya kembali di tanah kelahirannya setelah sekitar 3 tahun berada di negara orang.

Vielaby sudah kembali ke indonesia setelah 3 tahun berada di Canada untuk berobat dan melanjutkan pendidikan di sana.

Baru sampai di rumah dia sudah di sambut oleh pelukan ayah bunda dan juga abang abangnya.

"Adek nanti kita ke mansion kakek, ada pesta di sana."

"Oke."

Seperti yang di bilang oleh bundanya tadi, malam harinya keluarga Pradana itu datang ke mansion Kakek yang sudah di penuhi oleh tamu dan para media.

"Aidenn?" Panggil Vielaby saat tidak sengaja berpapasan dengan seseorang yang sudah lama tidak temui.

Aidenn menoleh sebentar dan kembali melanjutkan jalannya dengan mengandeng seorang gadis muda.

"Ayo ngel, mami papi udah nunggu di sana."

Hari itu adalah hari pertama mereka bertemu lagi dan tidak pernah mereka berfikir akan tinggal bersama tapi, sebagai cucu cucu Krashinveens.























End?






















Nggak deh, masih belum end kok.

Tapi... kalau mau endnya di sini ya nggak papa, aku juga suka kok.

Oke terima kasih, sampai jumpa di cerita lainnya.



Copyright @ 2021, vienyxxx

Cousin But Love ✓ Où les histoires vivent. Découvrez maintenant