Aivie. Six

118 16 5
                                    

Sudah satu bulan Vielaby bersekolah di SMA Prajaya, semua berjalan dengan baik, pertemanan Viralesa juga semakin dekat, nama itu di buat agar orang orang tau dan tidak terlalu repot menyebut nama mereka.

Dre4m juga begitu, mereka dekat dengan Viralesa karena status Ravian dan Naleva saudara, setiap hari ada saja yang di ributkan oleh keduanya, seperti kali ini.

"RAVIAN ITU MAKANAN GUE, DONGO." Teriak Naleva karena dengan seenaknya Ravian mengambil baksonya.

Semua orang yang berada di kantin langsung menoleh ke meja Dre4m dan Viralesa karena suara Naleva.

"Cuma dikit, lagian gue yang bayarin." Jawab Ravian santai dengan tetap memakan bakso Naleva.

"Iya lo yang bayarin, lo yang makan sama aja gue nggak di kasih uang jajan."

"Lev, udah! Sini biar gue yang pesenin lagi, gue traktir." Ujar Vielaby dan berjalan ke stan bakso dan memesan lagi untuk Naleva yang sudah terlihat kusut

Setelah dapat Vielaby langsung menaruh makanannya di depan Naleva.

"Udah makan, jangan ada yang ganggu!"

Tanpa sadar dari tadi Aidenn memandang Vielaby yang memperlihatkan temannya itu dengan senyum.

"Denn?" Panggil David sambil menyenggol Aidenn yang malah ngelamun. "Kesambet lo?"

"Nggak usah di lihatin terus, dia nggak bakal hilang Denn." Sahut Rajendra menggoda Aidenn yang menyadari dari tadi dia melihat Vielaby.

"Gue balik duluan ya, tau kan kelas gue paling jauh." Pamit Nevayra yang sudah berdiri.

"Bareng gue." Sahut Rajendra yang ikut berdiri. "Ayo dav!" Ajaknya sambil menarik David.

"Eh, makanan gue belum habis, bangsat." Omel David yang tiba tiba di tarik oleh sahabatnya itu.

"Udah, nggak papa. Gue yang bakal habisin." Sahut Ravian sambil tersenyum, lumayan dapet makan lagi.

"Dasar serakah!" Guman Naleva.

"Gue juga duluan ya, mau cari buku buat tugas, lo ikut Lev?"

"Enggak deh, lo duluan, gue bisa besok besok aja."

"Yaudah, lo nanti bareng Nayesa aja."

Setelah mengatakan itu, Vielaby meninggalkan kantin.

"Gue juga pergi duluan ya, ada urusan."

Ujar Aidenn tiba tiba dan tanpa menunggu jawaban dari teman temannya dia sudah pergi lebih dahulu.

Sekarang di meja itu tinggal bertiga, Ravian, Naleva dan Nayesa. Seperti Nayesa cukup sabar melihat kedua saudara itu berkelahi lagi.

"Kalian bisa diem nggak? Gue mau makan juga nggak tenang." Ujar Nayesa yang kesabarannya sudah habis.

"Lev, ayo kita balik kelas aja, dari pada kalian ribut mulu."

Nayesa langsung menarik Naleva pergi dari kantin meninggalkan Ravian yang masih asik memakan makanannya yang belum habis.

"Lumayan, dapet makanan lagi." Guman Ravian.

" Guman Ravian

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Cousin But Love ✓ Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ