Aivie. Twenty eight

71 11 4
                                    

Setelah di rawat selama 3 hari di rumah sakit Aidenn sudah di perbolehkan untuk pulang dan beraktivitas seperti biasa.

Vielaby mulai menjalankan rencananya dengan kembali mendekati Zayn lagi.

"Zayn bisa jemput gue nggak?" Tanya Vielaby lewat telepon.

"Gue tunggu di rumah sakit ya" setelah itu sambungan telepon terputus.

"Huft, ayo semangat demi hubungan lo sama kak Ai." Guman Vielaby menyemangati dirinya sendiri.

Vielaby menunggu Zayn di parkiran dengan memainkan ponselnya sampai sebuah mobil berhenti di depannya.

"Nunggu lama?" Tanyanya dari dalam mobil.

"Nggak kok." Balas Vielaby dan membuka pintu depan dan memasukinya. "Ayo!"

Zayn menurut saja, menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, tanpa dia sadari di belakang ada mobil lain yang mengikuti mereka, siapa lagi kalau bukan Rajendra dan David.

Kata Aidenn sih "gue takut Zayn macem macem sama Vielaby nanti." Begitulah makanya kedua curut itu di utus untuk menjaga kekasihnya itu.

"Zayn?"

"Iya?" Balas Zayn yang masih fokus pada jalanan.

"Lo nggak mau jujur?"

"Jujur soal?"

"Perasaan lo itu?"

Zayn dengan segera menepikan mobilnya.

"Lo taukan soal gue balikan sama Aidenn? Ini bukan sekali dua kali gue putus nyambung sama dia."

"Iya, gue tau dari kakek lo."

"Kakek ternyata." Guman Vielaby tersenyum tipis.

"Lo deket banget ya sama kakek gue, padahal cucunya sendiri nggak ada yang deket sama dia."

Vielaby mulai memancing Zayn.

"Lo di kasih apa sih sama kakek gue? Bisa nikah sama gue?" Tanya Vielaby membuat Zayn terdiam seketika.

"Nggak kok, lagian keluarga kita kan deket, gue juga udah anggep kakek seperti kakek gue sendiri."

"Oh, gue boleh nanya?" Vielaby mengalihkan pembicaraan.

"Apa?"

"Selama 5 tahun ini nggak ada cewek yang lo taksir setelah gue batalin pertunangan?"

"Kenapa nanya gitu?"

"Karena lo ngintilin gue mulu soalnya." Balas Vielaby dengan tertawa kecil.

"Nggak ada, gue udah cinta mati sama satu cewek dari dulu tapi, dianya nggak peka peka."

"Lo suka sama cewek orang sih." Batin Vielaby mengejek.

"Owh, gue doain moga peka."

"Tenang bentar lagi juga dia bakal jadi milik gue dan udah ada rencana buat dia bertekuk lutut sama gue."

"Itu obsesi bego!"

"Moga berhasil!"

"Berhasil lah." Balas Zayn sangat percaya diri.











































Aidenn bisa mendengar semua obrolan Vielaby dan Zayn karena dirinya susah memasang perekam suara di tas Vielaby.

Dirinya berada di mansion Krashinveens bersama saudara saudaranya yang lain. Yap, mereka semua terlihat dalam rencana ini.

Cousin But Love ✓ Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt