Aivie. Fourteen

69 11 6
                                    

Benar kata Vielaby tadi siang, Zayn sudah berada di parkiran rumah sakit, menunggu Vielaby.

Aidenn yang juga ingin pergi berpapasan dengan Zayn, dia menyapa dengan ramah.

"Nunggu Vielaby?" Tanya Aidenn yang di angguki. "Kayakan dia masih ada di ruangannya, gue lihat ada orang konsultasi tadi."

"Iya, makasih." Balas Zayn dengan senyumnya. "Lo udah mau balik?"

"Iya, gue mau ketemu temen juga soalnya."

"Gue duluan ya, oh ya satu lagi." Aidenn mulai mendekatkan dengan Zayn membisikkan sesuatu. "Dulu gue pernah suruh jagain Vielaby kan? Sekarang gue yang bakal jagain dia, lo nggak usah terbebani lagi."

Setelah mengatakan itu, Aidenn berjalan masuk ke mobilnya dan meninggalkan area rumah sakit.

"Eh, udah nunggu lama?" Tanya Vielaby yang baru datang dan mengagetkan Zayn.

"Ng-nggak, mau langsung pulang atau kemana dulu?"

"Bisa me cafe dulu nggak? Temen temen lamaku minta ketemu sekalian reuni katanya."

"Yaudah ayo!"

Zayn membukakan pintu samping kemudi untuk Vielaby. Setelah memastikan Vielaby masuk Zayn juga masuk dan menjalankan mobilnya.

Benar, seperti yang di suruh Vielaby Zayn mengantarkan ke cafe yang di janjikan, keduanya masuk dan mencari keberadaannya.

"Viel." Panggil seseorang sambil melambaikan tangannya.

Vielaby yang merasa di panggil, mencari sumber suara setelah menemukannya dirinya langsung menarik Zayn ke meja mereka.

"Viel kangen!" Ujar Nevayra langsung memeluk Vielaby di susul Naleva dan Nayesa.

"Gue juga kangen kalian."

"Loh? Ada anak dre4m juga?" Vielaby baru menyadari ada keempat pangeran sekolah dulu.

"Yoi." Balas David.

"Siapa tuh? Cowok baru lo?" Tanya Ravian menunjuk ke arah Zayn.

"Bukan, dia temen gue kenalin Zayn, Zayn mereka temen temen gue pas SMA." Vielaby memperkenalkan mereka.

Satu persatu menjabat tangan Zayn dan mengenalkan diri kecuali satu laki laki yang asik dengan ponselnya.

"Nggak usah kenalan kan sama gue?" Ujarnya yang sudah menaruh ponselnya di meja.

"Kok kakak udah di sini aja?" Tanya Vielaby pada Aidenn.

"Lah dia malah yang ngajak ketemu gini." Sahut Nayesa.

"Kok nggak ngomong?"

"Dadakan juga kok. Kebetulan Ravian sama Naleva baru balik jadi di ajak langsung ketemu aja." Jelas Aidenn.

"Udahlah duduk, gue udah laper." Sahut Rajendra yang sudah bosan mendengar obrolan mereka, padahal dirinya sudah sangat lapar.

Vielaby langsung duduk di sebelah Aidenn karena hanya di situ tempat duduk yang tersisa, sedangkan Zayn mengambil kursi di belakangnya dan duduk di samping Vielaby.

"Ngerasa dejavu nggak sih kalian?" Tanya Ravian melihat satu orang.

"Iya sih." Jawab santai David meminum minumannya.

"Apa sih kalian, gue nggak paham." Kesal Nevayra yang tidak mengerti apa apa, juga di angguki Nayesa dan Naleva.

Tanpa menjawab Anak Dre4m malah tersenyum dengan penuh arti.

Hari ini sudah tepat satu bulan sejak guru mempercayai dua orang ini untuk ikut cerdas cermat, Aidenn dan Vielaby pergi masing masing ke tempat cerdas cermat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini sudah tepat satu bulan sejak guru mempercayai dua orang ini untuk ikut cerdas cermat, Aidenn dan Vielaby pergi masing masing ke tempat cerdas cermat.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari oleh sebab itu, pihak penyelenggara sudah menyiapkan hotel untuk para peserta dekat dengan tempat lomba.

"Jaga diri baik baik ya dek." Nasehat bunda.

"Kalau ada apa apa langsung hubungi orang rumah, bunda sama ayah pasti langsung dateng." Tambah Ayah.

"Adek semangat, nanti abang beliin apapun yang adek mau."

"Bang Gael bakal ajak jalan keliling naik motor."

"Terima kasih ayah, bunda, abang. Doain Viel menang."

"Eh ya rekan adek mana?" Kael menanyakan rekan adiknya itu.

"Belum dateng kali."

"Yaudah kita pulang, dadah adek." Pamit keluarga Vielaby dan meninggalkan tempat tersebut.

Setelah keluarga Pradana pergi, Aidenn baru datang, tidak bersama keluarganya dan malah di antar teman temannya, Dre4m.

"Semangat kalian ya." Ujar Rajendra menyemangati.

"Semoga menang, bukan cuma kalian yang seneng, kita semua seneng." Tambah David.

"Denn, inget rencana juga ya." Ujar Ravian sambil tersenyum misterius.

Rajendra dan David melihat Aidenn dan Ravian bergantian seperti meminta penjelasan.

"Nanti gue kasih tau kalau udah berhasil." Balas Aidenn. "Kalian balik aja sana, jangan mentang mentang ketosnya nggak ada kalian ikut kabur."

Aidenn mengusir teman temannya itu dan menarik Vielaby menjauh dari mereka karena sebentar lagi penyelenggara akan mengumumkan sesuatu.

"Kakak nggak di anter keluarga?"

"Kenapa? Mau kenalan sama calon mertua?

"Hah? Nggak tapi, mereka beneran nggak nganter kakak?"

"Nganter, sampai depan tapi, gue minta emang sampai situ biar nggak menuhin dalem, lo nggak tau kan berapa banyak keluarga gue."

"Owh." Balas Vielaby sambil mengangguk angguk.

"Udah, ayo cepet bentar lagi bakal ada intruksi buat lomba ya."

Mereka duduk di barisan tengah, mendengarkan semua arahan dari penyelenggara dan mencatat sesuatu yang menurut mereka penting.

Mereka duduk di barisan tengah, mendengarkan semua arahan dari penyelenggara dan mencatat sesuatu yang menurut mereka penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Copyright @ 2021, vienyxxx

Cousin But Love ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang