Aivie. Four

126 20 4
                                    

"Eh, temenin gue dulu ya?" Minta Naleva pada teman temannya.

Mereka berempat ingin ke kantin tapi, tiba tiba Naleva menghentikan langkah keempatnya.

"Kemana?" Tanya Nayesa.

"Ruang osis."

"Ngapain?!" Sahut Nevayra yang mulai heboh saat mendengar kata ruang osis. Apa temannya ini melakukan kesalahan sampai harus pergi ke ruang osis.

"Mau minta uang jajan sama abang, gue lupa nggak bawa uang soalnya."

"Lah lo punya abang anak osis?"

"Ya, noh sih Ravian Geovano." Jawab Naleva santai dan berjalan duluan.

"Udahlah napa jadi bengong, ayo susul lepa." Ujar Vielaby membuat mereka tersadar dari terkejutan.

Vielaby berjalan terlebih dahulu untuk menyusul Naleva dan diikuti dua orang lainnya dengan berlari kecil untuk menyamakan langkahnya.

Setelah melakukan operasi Aidenn langsung melepas baju operasi, mencuci tangannya dan memakai kembali jas putih yang menjadi ciri khas seorang dokter

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Setelah melakukan operasi Aidenn langsung melepas baju operasi, mencuci tangannya dan memakai kembali jas putih yang menjadi ciri khas seorang dokter.

Dia menghubungi orang rumah untuk memastikan apa yang di katakan Vielaby tentang Angel sebelum operasi itu benar.

"Halo Ngel."

"Eh, ini gue Aileen bukan Angel bang, Angel lagi istirahat."

Ternyata yang menjawab telfon adalah adik yang satunya, Aileen.

"Angel kenapa?"

"Tadi bang Zayn lihat Angel yang tiba tiba ketakutan dan nangis di jalan, bang Zyan deketin dan ternyata dia ketemu lagi sama temen temennya dulu, makanya bang Zyan anter Angel pulang." Jelas Aileen dari sebrang telfon sana.

"Tolong jagain dia dulu."

"Bang, nanti pas pulang boleh ajak kak Vielaby nggak? Angel butuh dia soalnya sekarang."

"Iya."

Setelah panggilan terputus, Aidenn menaruh kembali ponselnya dan berjalan keluar untuk menemui Vielaby.

Dia berjalan mendekati ruangan Vielaby, mengetuk pintu tapi, tidak ada jawaban dari dalam sehingga, Aidenn memutuskan untuk membukanya namun, baru terbuka sedikit dan terdengar suara orang lain dari dalam sana membuat Aidenn mengurungkan niatnya.

Dia kembali menutup pintu dan memilih menunggu Vielaby di luar sampai pasien Vielaby keluar.

Aidenn menyenderkan badannya di sebelah pintu dengan kedua tangan yang menyilang di dadanya dan mata yang sesekali memejam. Bahkan banyak mata yang melihatnya tidak dia pedulikan, entah pikiran apa yang ada otak mereka melihat seorang dokter bedah berada di depan ruangan psikolog.

"Ngapain ada di sini?" Tanya seseorang membuat Aidenn membuka mata dan memperbaiki posisi berdirinya.

"Mau ketemu dokter Vielaby."

Cousin But Love ✓ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora