Aivie. Fifteen

71 15 7
                                    

Setelah acara pembuka, semua peserta lomba di arahkan ke kamar masing masing untuk beristirahat terlebih dahulu, karena mulai nanti malam akan ada babak penyisihan.

Vielaby mendapat kamar yang berada di lantai 3, kamar yang di huni oleh 4 orang yang berbeda sekolah, Aidenn juga sama dia mendapat kamar yang berisikan 3 orang yang berada di lantai 10.

Mereka berkenalan satu sama lain, mengakrabkan satu sama lain.

"Mau kemana Viel?" Tanya satu teman kamar Vielaby.

"Keluar, cari makan."

"Owh, hati hati." Vielaby mengangguk mengiyakan.

Vielaby berjalan menuju lantai dasar tapi, saat masuk lift dirinya bertemu dengan Aidenn yanh juga sepertinya ingin turun.

"Mau kemana?" Tanya Aidenn sekedar basa basi agar tidak terlalu hening.

"Mau cari makan."

"Yaudah bareng gue sekalian."

Saat berada di lantai dua lift kembali terbuka dan banyak orang yang juga ingin masuk, membuat Vielaby dan Aidenn mundur dan Vielaby yang tersenggol langsung di tarik untuk lebih dengan dengan Aidenn, menempelkan tubuh keduanya dengan Tangan Aidenn yang berada di pinggang Vielaby dan tangan Vielaby seperti mendorong dada Aidenn agar tidak terlalu dekat.

Keduanya saling berpandangan untuk beberapa menit, hanya bayangan masing masing yang terlihat di mata lawan berpandangannya.

Sampai pintu lift terbuka dan mereka sudah berada di lantai dasar, satu persatu keluar dan terakhir Aidenn Vielaby yang malah menjadi canggung.

"Mau makan apa?"

"Hm, cari yang ada aja nanti."

"Yaudah ayo."

Mereka berjalan beriringan untuk mencari makanan, sesekali melempar obrolan.

Anak Dre4m dan Viralesa masih asik mengobrol di cafe, dengan sesekali Zayn ikut menimbrung obrolan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anak Dre4m dan Viralesa masih asik mengobrol di cafe, dengan sesekali Zayn ikut menimbrung obrolan mereka.

Drtt... drtt... drtt...

Ponsel Vielaby berdering, membuat mereka berhenti sejenak dan melihat ke arah Vielaby yang sudah mengambil ponselnya.

"Siapa?" Tanya Naleva.

"Bang Niel, bentar ya? Kalian lanjutin aja." Ujar Vielaby dan pergi menjauh dari mereka.

"Zayn lo kerja di mana?" Tanya Rajendra pada Zayn yang melihat Vielaby menjauh dari mereka.

"Di perusahaan ayah."

"Ah, lo orang kaya ternyata, antara keluarga lo sama Krashinveens kaya siapa?" Giliran David yang menyahuti.

"Sama aja kali." Bukan Zayn yang menjawab melainkan Aidenn. "Iya kan?" Tanya Aidenn sambil melihat Zayn.

"Hubungan lo sama Vielaby apaan?" Tanya Ravian. "Gue denger kalian sempat tunangan terus kenapa di batalin?

Ravian sudah mulai memancing ternyata.

"Hm, nggak ada kecocokan aja."

"Owh, tapi lo suka nggak sama Vielaby?" Naleva menyahuti.

"Jujur aja, nggak ada yang marah nanti kok." Sahut Nayesa.

"Iya, gue suka sama Vielaby tapi, tadi ada yang minta balikin ke dia lagi." Balas Zayn sambil melihat ke arah Aidenn yang lebih fokus dengan makanannya.

"Dih, emang Vielaby barang, main kasih kesana kesini." Kesal Nevayra yanh mendengar jawaban Zayn.

"Bener, menurut gue lebih baik lo perjuangin dia, nggak usah dengerin ocehan orang itu." Sahut Naleva.

"Zayn, bener kata mereka, lo yang udah temenin dia selama 5 tahun belakang ini, ya kali Vielaby nggak punya perasaan lebih sama lo."

David dan Rajendra mengangguk angguk mengiyakan perkataan Ravian.

"Gue setuju itu, gimana menurut lo Denn?"

Aidenn yang mendapat pertanyaan itu menoleh dan mengangguk sekilas sambil tersenyum.

"Sorry lama." Ujar Vielaby yang sudah selesai bertelepon.

"Ada apa?" Tanya Aidenn.

"Bang Niel nyuruh gue dateng ke mansion Krashinveens sekarang."

Vielaby terlihat panik karena tadi kakaknya itu menelfonnya dengan nada yang tidak seperti biasanya.

"Yaudah, ayo aku anter sekarang." Ujar Zayn yang sudah berdiri dan mengeluarkan kunci mobilnya itu.

"Nggak usah." Balas Vielaby. "Bang Niel ngelarang bawa orang lain, lagian kamu kan ada rapat bentar lagi."

"Bener kata Vielaby, lo balik ke kantor aja, biar dia bareng gue aja, kita satu tujuan juga jadi nggak ngerepotin." Sahut Aidenn yang sudah berdiri dan berjalan ke arah Vielaby.

"Tapi..."

"Nggak usah takut, Aidenn nggak bakal macem macem sama Viel, dia nggak bakal nikung lo kok, mereka kan sepupuan."

"Udah sana kalian, keburu abang lo marah nanti." Usir Rajendra pada Aidenn dan Vielaby.

"Lo juga, ada rapat kan?" Tunjuk David pada Zayn.

Mereka bertiga berjalan keluar cafe bersamaan membuat anak Dre4m tersenyum melihatnya.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Nevayra yang sejak awal tidak mengerti sama sekali.

"Nggak papa."

Aidenn Vielaby dan Zayn sudah berada di parkiran, mereka berjalan berlawanan arah menuju kendaraan masing masing

"Ayo masuk." Suruh Aidenn yang sudah membukakan pintu untuk Vielaby.

"Zayn hati hati bawa mobilnya." Ingat Vielaby sebelum masuk ke mobil Aidenn.

Aidenn berjalan memutar dan sempat berpandangan dengan Zayn yang terlihat marah padanya.

"Hati hati bro, jangan sampai nabrak karena kepanasan." Ujar Aidenn seperti mengejek.

" Ujar Aidenn seperti mengejek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Copyright @ 2021, Vienyxxx

Cousin But Love ✓ Where stories live. Discover now